BUCIN “Budak Cinta”

Facebook
Twitter
LinkedIn
Pinterest
Pocket
WhatsApp

Oleh : Serli Agustina (Pelajar SMK Taman Siswa Palembang Kelas XI )

Budak cinta alias “bucin” kata yang tak asing lagi bagi kalangan milenial yang dimana kelak akan menjadi masa depan dunia. Kebucinan milenial akibat virus cinta yang meruak dan semakin menjadi-jadi. Seuntai kata-kata yang dilontarkan menjurus pada hal rasa dan hati.

“Kok bisa bucin?” Itu karena para ladies yang disibukkan akan perkara-perkara cinta, musik yang bergenre romance, galau, dll. Bisa jadi pula karena menyukai kaum adam yang perasaan nya tertolak atau mungkin perasaan yang digantung tanpa ada kejelasan dan kepastian. Sungguh disayangkan.

Lemah nya hati ini menjadikan sebagian remaja muslim yang naluri nau'(berkasih sayang) nya susah di kendalikan. Tidak membenteng kan hati dengan candu cinta kepada Robbi dan Rasul. Ketidak tahuan tentang sejarah para pejuang Islam terdahulu. Minim nya pemahaman Islam remaja milenial membuat hati dan pikiran nya menjadi budak cinta.

Sebagian muslimah melupakan hakikat keberadaan dia di ciptakan, bahkan merasa enggan untuk menjadi muslimah yang taat syari’at. Merasa hidup itu harus dibawak santuy. Saking santuy nya merelakan diri terbuai akan nikmat dunia yang sesaat lagi menyesatkan. Menjadi kan hidup nya sebagai rana kesenangan semata dan bukan untuk taat syari’at Nya.

Islam hadir bukan hanya sebagai formalitas belaka, tapi sebagai cahaya yang menerangkan, sebagai pelita dalam kegelapan, agama sempurna yang Allah turunkan. Syari’at Allah yang mungkin kau lalai kan selama ini atau hanya memilah-milih aturan Allah sesuai keinginan mu saja. Mau sampai kapan ini terjadi? Mari lihat keadaan dunia sekarang, dimana maut bisa datang kapan saja melalui wabah yang terjadi saat ini. Lalu apa bekal mu? Apa yang sudah kau siapkan untuk bertemu pencipta alam ini.

Jangan sampai waktu mu terbuang sia-sia dan hanya kau sibukkan dalam perihal cinta dan sejenisnya, jangan sibukkan diri ini hanya untuk hal” yang tidak berpahala atau malah berdosa. Bangunlah dari rasa kesantuyan mu, dari kegalauan yang selalu hinggap dihati mu. Harmonis kan hubungan mu dengan Allah bukan dengan dia. Isi hati mu dengan ilmu Allah, dengan ayat-ayat cinta Allah dan dengan membaca sejarah terdahulu dari para pejuang Islam agar hati ini selalu terisi akan kecintaan mu kepada Allah dan Rasulullah dan tidak selalu merasa kesepian.

Kesepian yang sering kau rasakan itu harus lah di sadarkan bukankah Allah selalu meyertai kita bukankah Allah itu dekat, “emang iya?” oke mari kita baca kembali ayat cinta Allah :
وَإِذَا سَأَلَكَ عِبَادِي عَنِّي فَإِنِّي قَرِيبٌ ۖ أُجِيبُ دَعْوَةَ الدَّاعِ إِذَا دَعَانِ ۖفَلْيَسْتَجِيبُوا لِي وَلْيُؤْمِنُوا بِي لَعَلَّهُمْ يَرْشُدُونَ

“Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah-Ku) dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran.” (Al-Baqarah [2] :186)

Hayooo Allah itu dekat maybe kita yang tidak mau dekat sama Allah selalu berkeluh kesah akan semua nya. Dan lalu masih mau mencari cinta manusia yang tak sesaat ? Dan meninggalkan cinta Allah yang selalu ada didekat mu yang selalu hadir disetiap hembusan nafas mu tapi itu tidaklah kita sadari.

So guys skuyy jadi millenial high quality, aseekkk jadi ladies gaul yang tetap taat hukum Allah jadi hamba yang dicinta Allah. Jadi pelajar Islam Kaffah yang maju demi kebenaran Allah. Jadi pengemban dakwah, eh jdi ustadzah nii??.. Ginini dengar kata ” dakwah” langsung menjurus ke para ustadz, Masjid, ustadzah, pandai baca Al Qur’an dan sebagainya. Begini ya dakwah itu mengingatkan kepada yang benar dan mencegah dari yang munkar, so mengingatkan itu kewajiban kita sebagai umat Islam

Mari belajar bersama saling mengingatkan saling bertukar pikiran saling berdiskusi akan semua hal yang terjadi. Berhenti jadi bucin dan yang pasti ayo ngaji, jangan malas untuk mencari ilmu agama demi keselamatan diri di dunia dan di akhirat. Menjadi pelajar sholeh why not?

InsyaAllah bisa, jangan tunda lagi untuk jadi baik ingat selalu pesan Al -Qur’an “fastabiqunal Khoirot” berlomba-lomba dalam kebaikan.

Wallahu’alam Bish Shawab.

Facebook
Twitter
LinkedIn
Pinterest
Pocket
WhatsApp

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *