Oleh: Ummu Azka
Tiga purnama hidup bersamamu
Aku merasa dirundung pilu
Bukan, bukan karena kehadiranmu
Sedih memuncak karena ketidakberdayaanku
Hadirmu menjadi pengingat
Selayaknya agar kami lebih taat
Terlalu banyak kami membuka pintu maksiat
Tanpa peduli bahwa maut mengintai setiap saat
Kedatanganmu menggetarkan sanubari
Mengoyak ego dan kesombongan kami
Mengusik hawa nafsu duniawi
Yang selama ini menjalar dengan liar
Banyak yang menggunjing dibelakangmu
Berujar hidup tak lagi normal, gegara hadirmu
Sekolah sepi, pun aktifitas lain kian menepi
Merutuki diri hingga di batas yang makin tak berarti
Tersenyum dalam lamunan senja
Berkelakar dibalik lentera dunia
Manusia kiranya telah alpa
Kehidupan normal itu telah lama tiada
Kami tercekik dalam tirani
Terbuang dalam lubang kelam
Berhamburan seperti buih di lautan
Bertarung rimba demi mendapatkan hak
Sembari terus bergulat tanpa kepastian
Ya, corona…taukah kau?
Kapitalisme adalah sebenarnya bencana
Saat manusia berhak hidup dengan layak
Namun ternyata hanya menjadi budak
Hukum Allah begitu saja tercampak
Membatas dalam himpitan kekuasaan fana
Aku rindu pada kehidupan normal
Saat manusia menghamba bukan pada dunia
Aku rindu kehidupan normal
Saat kebaikan saling berlomba
Kala syariat menjadi pengingat
Agar manusia selamat dunia akhirat