Oleh: Diyah Aulia (Pemerhati Masalah Sosial Remaja)
Miris! Pemuda sibuk membuat konten sampah. Muncul penerus Ferdian Paleka. Seorang YouTuber dari Palembang, Edo Putra ditangkap pihak kepolisian lantaran telah membuat prank daging berisi sampah. Tayang di YouTube Edo Putra Official, kamis 30/07/2020. Parahnya pihak keluarga mengaku bahwa video tersebut setting-an untuk kepentingan konten, (kompas.com, 03/08/2020).
Hari ini banyak sekali kita temui prank. Padahal aktifitas tersebut jauh dari membawa manfaat. Hanya kesenangan belaka. Tak jarang cuma buat seru-seruan. Meskipun hanya sekedar candaan, nyatanya hal tersebut membawa dampak. Satu akibat dari bahanyanya tontonan dan panutan yang salah. Saking ngebet famous dan minimnya kreativitas, sampah pun jadi endorsement ketenaran.
Semakin lama kelakuan anak jaman now semakin memprihatinkan. Makin hari makin hilang akhlaq dan rasa malunya. Ditambah, orang tua yang mendukung anaknya untuk eksis dan senang menjadi selebritis. Memfasilitasi tanpa membatasi dan hanya materi yang dinanti. Seakan dengan terkenal akan kaya dadakan.
Prank yang marak menjadi bukti merosotnya pemikiran masyarakat. Ditambah lagi jauhnya tsaqofah islam dari kehidupan kaum muslimin. Pada faktanya, prank budaya kejahilan di dunia. Menghina, mengolok dan menertawakan orang di keramaian. Tak pantas muslim latah mengikutinya.
Dari Abdurrahman bin Abi Laila, bahwa beliau mendapatkan berita dari beberapa sahabat Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Bahwa mereka pernah melakukan perjalanan di malam hari bersama Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Kemudian ada salah satu sahabat yang tidur. Kemudian beberapa sahabatnya menggendongnya ke atas bukit, dan langsung membangunkannya, sehingga membuat orang yang tertidur ini kaget. Hingga membuat banyak sahabat tertawa. Melihat ini, Nabi shallalahu alaihi wa sallam bersabda, “Tidak halal bagi seorang muslim menakut-nakuti muslim yang lain.” (HR. Abu Dawud 5006, Ahmad 23064 dan sanadnya dishahihkan Syuaib al-Arnauth).
Islam melarang keras aktivitas prank, Allah SWT berfirman :
“Hai orang-orang yang beriman, janganlah sekumpulan orang laki-laki merendahkan kumpulan yang lain, boleh jadi yang ditertawakan itu lebih baik dari mereka. dan jangan pula sekumpulan perempuan merendahkan kumpulan lainnya, boleh jadi yang direndahkan itu lebih baik. Dan janganlah suka mencela dirimu sendiridan jangan memanggil dengan gelaran yang mengandung ejekan. Seburuk-buruk panggilan adalah (panggilan) yang buruk sesudah iman dan barangsiapa yang tidak bertobat, Maka mereka itulah orang-orang yang zalim.” (QS Al-Hujurat: 11)
Sahabat, lihat betapa kurang kerjaannya orang yang melakukan prank. Habis waktunya untuk hal yang sia-sia.Waktu luang dipenuhi sampah tidak berfaedah. Beruntunglah kita yang dilindungi Allah karena kasih dan sayang-Nya.
Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, Tujuh golongan yang dinaungi Allah dalam naungan-Nya pada hari di mana tidak ada naungan kecuali naungan-Nya salah satunya yaitu seorang pemuda yang tumbuh dewasa dalam beribadah kepada Allah.
Daripada menghabiskan waktu untuk hal tak bernilai dimata Allah SWT, lebih baik lakukan aktifitas berguna. Dakwah misalnya. Daripada sibuk dengan sampah, yang Allah tidak suka. Mending dakwah, dapat gelar dari sang pencipta, dapat pahala, bermanfaat juga buat umat. Dakwah merupakan aktivitas mulia yang bernilai ibadah. Orang yang berdakwah mendapatkan gelar umat terbaik langsung dari sang pencipta.
“Kamu (umat Islam) adalah umat terbaik yang dilahirkan untuk manusia, (karena kamu) menyuruh (berbuat) yang makruf, dan mencegah dari yang mungkar, dan beriman kepada Allah. Sekiranya Ahli Kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka. Di antara mereka ada yang beriman, namun kebanyakan mereka adalah orang-orang fasik.”(QS. Ali ‘Imran 3: Ayat 110)
Wajib hukumnya kita berdakwah tanpa harus menunggu tua dan banyak ilmunya.
Dari Abdullah bin Amr radhiyallahu ta’ala ‘anhu, bahwa Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda “Sampaikanlah dariku walau hanya satu ayat” (HR. Bukhari).
Umat terbaik jangan mau kalah, gencarkan dunia sosmed dengan konten dakwah. Hingga dunia sadar akan islam yang istimewa. Jika generasi penyuka konten sampah tak kenal lelah, kita harus bisa bersinergi sekuat baja agar Islam yang menang dan mewarnai kehidupan kita.