Wahai Kaum Muslimin, Palestina Permasalahan Kita Semua! 

Facebook
Twitter
LinkedIn
Pinterest
Pocket
WhatsApp

Oleh : Ummu Chintya (Anggota Komunitas Ksatria Aksara Kota Bandung)

 

Di tengah-tengah gelombang solidaritas terhadap Bumi Tanah Palestina dan warga muslim disana, justru muncul suara yang berkebalikan, mereka mengatakan bahwa permasalahan Palestina bukanlah urusan Indonesia, hal ini dikatakan serupa oleh beberapa tokoh seperti mantan Kepala BIN Hendropriyono, Mantan Kepala Badan Intelijen Strategis(kabais), dan menurut Soleman B.Ponto yang mengatakan Israel bukanlah penjajah menurut mereka, konflik yang terjadi hanyalah perebutan wilayah.

Diketahui, lebih dari seratus hari tentara militer Israel terus menggempur Gaza dan kompleks Masjid Al-Aqsha hingga saat ini total korban dipihak warga palestina mencapai 232 orang, 65 orang di antaranya anak-anak.

Terkait bangsa Yahudi bukanlah penduduk asli Palestina, kaum zionis yahudi mengarang propaganda Palestina sebagai tanah air mereka, lalu mereka mencari legitimasi bahwa agresi militer mereka adalah bentuk membela diri dari serangan orang-orang Palestina. Kaum zionis Israel atas tanah Palestina bermula ketika Inggris mengeluarkan Deklarasi Balfour pada tahun 1917. Deklarasi yang dibuat oleh Menteri Luar Negeri Inggris kala itu, Arthur Balfour merupakan restu Inggris kepada kaum yahudi Eropa untuk bermukim di wilayah Palestina.

Secara resmi pemerintah Britania Raya mendukung rencana zionis mendirikan Israel mendirikan negara yahudi di Palestina, semua di lakukan lewat lobi para pengusaha kaya yahudi di Inggris. Tujuan pemerintah Inggris merestui pendirian negara Yahudi Raya di Timur Tengah tidak lain adalah untuk mendapatkan dukungan dari pengusaha kaya yahudi dan untuk melemahkan dunia Islam dan untuk menciptakan konflik berkepanjangan di timur tengah.

Fakta lain tentang tanah palestina adalah tanah air kaum muslim yaitu, tanah Palestina telah berabad-abad menjadi bagian dari wilayah Islam dan kaum muslim. Kaum Muslim sangat dekat dengan Palestina dikarenakan dua alasan. Pertama, wilayah ini telah menjadi bagian dari negeri-negeri Islam dengan status sebagai tanah kharaj. Sejak era kekhilafahan Umar Bin Al-Khathab rhadiyallahu ‘anhu pada tahun 637M, setelah peperangan yang berkecamuk selama berbulan-bulan akhirnya Uskup Yerusalem, Shopronus menyerahkan kunci Kota Yerusalem kepada Khalifah Umar bin Al-khathab secara langsung karena statusnya sebagai tanah kharaj, bahwa Palestina tidak boleh dimiliki oleh siapa pun hanya boleh di manfaatkan, jika kaum muslim saja tidak berhak memiliki tanah tersebut apalagi kaum zionis yahudi. Dan yang kedua, kaum muslim mampu melindungi kaum Nasrani dalam kekhilafahan baik terkait harta, jiwa dan ibadah mereka.

Khilafah juga di minta untuk tidak mengizinkan orang-orang yahudi tinggal bersama kaum Nasrani dan kaum muslim di Yerusalem.

Khalifah Umar kemudian menjamin tidak ada satu pun orang yahudi yang lewat dan bermalam di wilayah tersebut.

Perjanjian Khalifah Umar dan kaum Nasrani Yerusalem ini berlaku hingga hari ini, bahkan hingga akhir zaman.

Pendudukan kaum zionis Israel atas Palestina bukan sekedar mengakibatkan kematian ratusan ribu warganya tetapi juga menciptakan penderitaan yang terus menerus dialami jutaan warga lainnya. Penderitaan mereka tidak bisa dihilangkan hanya dengan mengirimkan bantuan logistik dan obat-obatan, maka dari itu dengan masih bercokolnya kaum penjajah zionis Israel inilah yang menjadi pangkal persoalan di bumi tanah Palestina dan menyebabkan penderitaan kaum muslim berkepanjangan.

Sebagai keturunan dari Shalahuddin al-Ayyubi, wahai kaum muslim saat nya kita bangkit dan berjuang untuk segera menegakkan khilafah, karena untuk mengusir Israel tidak bisa dengan sekedar bantuan uang dan obat-obatan apa lagi hanya dengan dengan retorika, Israel hanya bisa di usir dari tanah palestina dengan mengerahkan pasukan militer. Karena hanya khilafahlah yang mampu dan bisa membebaskan bumi Palestina dan mengusir kaum penjajah zionis Israel.
Wallahu’alam Bishawab.

Facebook
Twitter
LinkedIn
Pinterest
Pocket
WhatsApp

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *