Unfaedah Moderasi Beragama di Kampus

Facebook
Twitter
LinkedIn
Pinterest
Pocket
WhatsApp

Oleh: Ummu Azzam (Pontianak-Kalbar)

 

Salah satu rektor kampus negeri di Pontianak menampilkan 7 program prioritas Kementerian Agama, salah satunya Penguatan Moderasi Beragama. Hal-hal yang harus dilakukan untuk mewujudkan program itu dengan cara penguatan cara pandang, sikap dan praktik moderasi; penguatan harmonisasi dan kerukunan umat beragama; penyelarasan relasi agama dan budaya; peningkatan kualitas pelayanan kehidupan beragama; dan pengembangan ekonomi dan sumber daya keagamaan (iainptk.ac.id, 17/12).

Beliau menyampaikan bahwa radikalisme, fundamental, konservatif dan fanatik dalam beragama tidak sama dengan radikalisme, fundamental, konservatif dan fanatik dalam bernegara. Adapun yang dilarang di Indonesia itu adalah radikalisme bernegara dengan cara ekstrim mengambil kekuasaan.

Dari pernyataan tersebut maka telah nyata bahwasanya moderasi beragama adalah cara untuk menghalangi intelektual muslim dalam rangka menjadikan Islam diterapkan dalam seluruh aturan kehidupan. Upaya tersebut salah satunya dilakukan dengan menderaskan opini moderasi Islam dikampus dan melakukan islamophobia dengan menyebutkan bahwa menerapkan aturan Islam adalah perbuatan yang radikal.

Moderasi adalah pemikiran barat yang dipaksakan ketengah kaum muslim. Moderasi beragama hakikatnya adalah sekulerisasi Islam. Dalam konsep moderasi beragama aturan Islam berupa ibadah, akidah, akhlak dan sebagian muamalah diperbolehkan namun pemikiran dan aturan Islam yang bersifat politis akan dilarang seperti penerapan sistem pemerintahan atau khilafah, jihad, sistem peradilan Islam serta formalisasi aturan Islam yang lain. Padahal, Allah telah memerintahkan kaum muslimin untuk ber-Islam secara kaffah (menyeluruh) tidak diperbolehkan hanya menerapkan hukum islam dan menolak sebagian hukum yang lain. Hal ini sebagaimana Firman Allah
اَفَتُؤْمِنُوْنَ بِبَعْضِ الْكِتٰبِ وَتَكْفُرُوْنَ بِبَعْضٍۚ فَمَا جَزَاۤءُ مَنْ يَّفْعَلُ ذٰلِكَ مِنْكُمْ اِلَّا خِزْيٌ فِى الْحَيٰوةِ الدُّنْيَا ۚوَيَوْمَ الْقِيٰمَةِ يُرَدُّوْنَ اِلٰٓى اَشَدِّ الْعَذَابِۗ وَمَا اللّٰهُ بِغَافِلٍ عَمَّا تَعْمَلُوْنَ
Apakah kamu beriman kepada sebagian dan ingkar kepada sebagian (yang lain)? Maka tidak ada balasan (yang pantas) bagi orang yang berbuat demikian di antara kamu selain kenistaan dalam kehidupan dunia, dan pada hari Kiamat mereka dikembalikan kepada azab yang paling berat. Dan Allah tidak lengah terhadap apa yang kamu kerjakan (T QS. Al-Baqarah: 85)

Arus moderasi yang massif didunia kampus tentunya sangat berbahaya sebab akan melahirkan intelektual yang menjadi pengokoh sistem kapitalisme serta menjadi alat direalisasikannya berbagai agenda barat. Sudah saatnya intelektual muslim membuang jauh-jauh ide moderasi beragama dan menjadikan Islam Kaffah sebagai landasan pemikiran dan perjuangannya.

Wallahua’lam bishawab.

Facebook
Twitter
LinkedIn
Pinterest
Pocket
WhatsApp

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *