Ujian Jiwa di Kala Pandemi

Facebook
Twitter
LinkedIn
Pinterest
Pocket
WhatsApp

Oleh : Shofiyyah Syaharani (Aktivis Dakwah Kampus)

 

Seringnya kita mendengar kabar duka dari berbagai media dari story WA, snap IG bahkan terkadang berita itu terdengar langsung oleh kita. Kematian yang terjadi akhir-akhir ini kebanyakan tidak terlepas dari kasus Covid-19 yang semakin meningkat, banyak dari tenaga kesehatan, rakyat bahkan sampai pejabat negara yang meninggal dikarenakan terserang Covid-19. Tentu saja hal ini membuat keluarga yang ditinggalkan merasa amat sangat sedih dan terpukul.

Bagaimana kita sebagai seorang Muslim menangani kesedihan itu? Perlu kita tahu bahwa semua makhluk yang bernyawa pasti akan merasakan mati seperti yang firman Allah di QS. Ali Imran ayat 185. Itu adalah sebuah hal yang pasti dan tidak ada satupun makhluk hidup yang tidak akan merasakan kematian dengan seizin Allah.

Perasaan orang yang ditinggalkan pastinya akan merasa sedih, terpukul bahkan membayangkan apa yang akan dilakukan ke depannya karena orang yang telah pergi adalah satu-satunya tulang punggung keluarga. Segala perasaan itu termasuk dalam fitrahnya manusia dan termasuk hal yang wajar jika merasa sedih ditinggal orang terkasih. Tetapi, jangan sampai kita meratapi kepergiannya dan menyalahkan takdir yang telah Allah berikan.

Musibah-musibah yang terjadi pada kita tidak luput dari izin Allah seperti firman Allah dalam QS. At-Taghabun ayat 11 :
“Tidak ada suatu musibah yang menimpa (seseorang), kecuali dengan izin Allah dan barang siapa beriman kepada Allah, niscaya Allah akan memberi petunjuk kepada hatinya. Dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

Sebagai orang yang beriman maka seharusnya kita berbaik sangka kepada Allah akan segala ketetapannya, tidak ada ketetapan yang diberikan oleh Allah kecuali itu adalah kebaikan seperti dalam hadits ‘Arbain. Dari Abu Hurairah Ra. berkata, Rasulullah SAW bersabda, “Sesungguhnya Allah Maha baik dan tidak menerima kecuali yang baik.”

Hari ini Allah memberikan ujian berupa kematian orang yang kita sayangi tetapi Allah juga telah menyiapkan kebahagiaan nantinya ketika kita sabar akan ujian yang telah Allah berikan. Semoga orang-orang yang ditinggalkan diberikan kesabaran dan ketabahan di hatinya.

Wallahu A’lam Bishawab.

Facebook
Twitter
LinkedIn
Pinterest
Pocket
WhatsApp

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *