Tren Childfree Meningkat: Bukti Kapitalisme dan Sekulerisme Makin Menjerat

Facebook
Twitter
LinkedIn
Pinterest
Pocket
WhatsApp

Tren Childfree Meningkat: Bukti Kapitalisme dan Sekulerisme Makin Menjerat

Oleh: Citra Dewi Astuti

(Muslimah Brebes) 

Tren childfree atau pasangan suami-istri yang memutuskan untuk tidak memiliki anak semakin sering terjadi, terutama di kalangan generasi muda, akibat beban hidup dan ekonomi yang semakin meningkat.

 

Fenomena ini bukan hanya persoalan individual namun juga mencerminkan krisis sistemik.

Badan Pusat Statistik (BPS) Indonesia memaparkan laporan terkait kasus childfree di 2023. Survei yang dilakukan BPS kepada kelompok peremuan, dan ditemukan jika ada 71 ribu perempuan berusia 15 hingga 49 tahun yang mengaku tidak ingin memiliki anak. Hal ini seperti yang dilansir dalam detik.com 12/11/24.

 

Childfree: Dampak Kapitalisme dan Sekularisme

 

Idiologi Kapitalisme telah menciptakan struktur kehidupan yang mengutamakan materi dan keuntungan duniawi semata. Tingginya biaya hidup, lemahnya jaminan sosial dan ketidakadilan ekonomi menjadikan anak-anak dipandang sebagai beban tambahan. Dalam sistem ini, masyarakat dipaksa untuk berpikir realistis, memilih kenyamanan pribadi, dan sebisa mungkin menghindari tanggung jawab besar seperti memiliki anak misalnya.

 

Sekularisme menjadi bagian yang tak terpisahkan dari ideoligi kapitalis yang secara aqidah memisahkan agama dari kehidupan, menjadikan nilai-nilai spiritual digantikan oleh pertimbangan duniawi semata.

 

Islam: Anak Adalah Titipan dan Anugerah

 

Dalam Islam, anak bukanlah beban melainkan titipan dan anugerah dari Allah. Memiliki anak merupakan wujud ibadah dan pemenuhan sunnah Nabi Muhammad SAW. Rasulullah bersabda: “Nikahlah dengan wanita yang penuh cinta dan kesuburan karena aku akan menyombongkan sosokmu yang agung di hadapan orang lain di hari kiamat.” (HR. Abu Dawud dan An-Nasaai)

 

Anak merupakan investasi akhirat bagi orang tuanya. Mereka yang dididik dengan akhlak mulia dan nilai-nilai keislaman akan menjadi penerus perjuangan keagamaan dan sumber pahala akan terus mengalir.

 

Tren Childfree tidak akan muncul dalam masyarakat yang dididik dalam agama Islam. Pendidikan Islam menanamkan keyakinan bahwa kehidupan, termasuk tanggung jawab melahirkan dan membesarkan anak, adalah ibadah menuju akhirat. Iman yang kuat kepada Allah akan menjadi benteng pertahanan terhadap pengaruh ideologi Liberal-kapitalis.

 

Dalam hal ini peran Negara mempunyai tanggung jawab yang besar untuk melindungi masyarakat dari gagasan-gagasan yang bertentangan dengan Islam. Dalam sistem Islam, negara berfungsi sebagai pelindung rakyat (junnah), menjamin kemakmuran ekonomi, memberikan jaminan sosial, dan melaksanakan kebijakan berdasarkan hukum Islam.

 

Fenomena childfree merupakan produk sistem kapitalis sekuler yang memisahkan agama dari kehidupan. Dalam Islam, memutuskan untuk tidak memiliki anak tanpa alasan syariah merupakan bentuk penyimpangan terhadap ajaran agama.

 

Oleh karena itu, solusi terhadap fenomena ini tidak cukup pada tingkat individu tetapi memerlukan perubahan yang sistemik. Hanya dengan menerapkan Islam sepenuhnya dalam kehidupan individu, komunitas, dan negara, tren seperti Childfree atau perilaku yang menyimpang sejenisnya dapat dihindari dan umat Islam dapat hidup sesuai dengan pedoman Syariah. Islam adalah satu-satunya ideologi yang menjamin kemakmuran dan kebahagiaan sejati di dunia dan akhirat.

 

Wallahua’lam bisshowab

Facebook
Twitter
LinkedIn
Pinterest
Pocket
WhatsApp

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *