TKA Masuk ditengah wabah, dimana Perlindungan Negara?

Facebook
Twitter
LinkedIn
Pinterest
Pocket
WhatsApp

Oleh: Ummu Dzakirah

 

Masyarakat harus hati-hati dan lebih waspada, menyusul ditemukannya varian baru dari virus corona (Covid-19). Virus corona varian baru itu disebut lebih cepat menular dibandingkan dengan yang sebelumnya. Perdana Menteri Inggris Boris Johnson menyebut, ada beberapa bukti bahwa B117 bisa lebih mematikan dari varian lainnya.

Dilansir dari www.kompas.com, Varian baru virus corona dari Inggris yang diberi nama B117 kini telah menyebar ke negara tetangga, seperti Singapura, Malaysia, Vietnam, Filipina, dan Thailand telah melaporkan varian baru virus itu.

Menurut epidemiolog dari Griffith University Australia Dicky Budiman, varian baru Covid-19 dari Inggris itu diduga telah menyebar ke Indonesia. (www.inews-jateng.id)

Masuknya TKA China ditengah pandemi

Warga Negara Asing (WNA) dari China terpantau masuk ke Indonesia di tengah larangan masuknya WNA ke Tanah Air demi pencegahan penularan Covid-19.

Sebanyak 153 WNA dari China masuk ke Indonesia melalui Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, pada Sabtu (23/1/2021).

Masuknya WNA dari China di tengah larangan WNA dari seluruh dunia memasuki Indonesia tentu patut disorot, dimana kesungguhan pemerintah dalam melindungi rakyat ditengah terus naiknya angka penderita covid-19.

Sebelumnya, pada akhir Juni hingga awal Juli 2020, 500 WNA asal China masuk ke Indonesia melalui Bandara Haluoleo, Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara. Mereka tiba secara bertahap di Bandara Haluoleo untuk bekerja di PT Virtue Dragon Nickel Industry dan PT Obsidian Stainless Steel yang berlokasi di Sulawesi Tenggara.

Masuknya 500 WNA asal China itu juga terjadi di tengah larangan WNA dari seluruh dunia masuk ke wilayah Indonesia untuk mencegah penularan Covid-19. Dari sini nampak bahwa pemerintah tidak serius dalam melarang WNA masuk untuk melindungi rakyat dari cepatnya persebaran covid-19.

Kewajiban Menghindari Wabah

Segala macam penyakit dan bahaya sudah selayaknya dihindari. Perintah ini juga diungkapkan Nabi Muhammad SAW dalam haditsnya, “Dan larilah dari penyakit lepra sebagaimana engkau lari dari kejaran singa.” (HR. Bukhari) Usamah bin Zaid RA meriwayatkan sabda Rasulullah SAW yang menjelaskan bahwa datangnya suatu wabah adalah sebagai peringatan Allah SWT untik menguji manusia.

Pada tahun 18 H, ada wabah Tha’un Amwas yang melanda negeri Syam. Abu Ubaidah, Muadz bin Jabal, Suhail bin Amr, dan sahabat-sahabat mulia lainnya radiyallahuanhum wafat, total sekitar 20 ribu orang wafat karena wabah Tha’un yang jumlahnya hampir separuh penduduk Syam ketika itu.

Pada akhirnya, wabah tersebut berhenti ketika sahabat Amr bin Ash ra memimpin Syam. Karena kecerdasan beliau lah yang menyelamatkan Syam. Amr bin Ash berkata: “Wahai sekalian manusia, penyakit ini menyebar layaknya kobaran api. Jaga jaraklah dan berpencarlah kalian dengan menempatkan diri di gunung-gunung.” Mereka pun berpencar dan menempati di gunung-gunung. Akhirnya, wabah pun berhenti layaknya api yang padam karena tidak bisa lagi menemukan bahan yang dibakar.

Hal ini seharusnya menjadi teladan sikap bagi pemerintah untuk tegas dalam melarang WNA masuk ke Indonesia untuk melindungi rakyat dari penyebaran virus covid-19 yang kian hari semakin parah. Patutlah kiranya menjadikan hadits Rasulullah SAW sebagai pedoman dalam mengambil kebijakan. Rasulullah SAW memerintahkan untuk menjauhi suatu negeri yang terdampak wabah, begitu pula sebaliknya. Rasulullah bersabda, “Tha’un (penyakit menular/wabah kolera) adalah suatu peringatan dari Allah SWT untuk menguji hamba-Nya dari kalangan manusia. Maka apabila kamu mendengar penyakit itu menjangkit suatu negeri, janganlah kamu masuk ke negeri itu. Dan apabila wabah itu berjangkit di negeri tempat kamu berada, jangan pula kamu lari daripadanya.” (HR. Bukhari Muslim)

Wallahua’lam bishawab.

Facebook
Twitter
LinkedIn
Pinterest
Pocket
WhatsApp

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *