TIDAK ADA ISTILAH CORONA LIBUR DI PUSAT PERBELANJAAN 

Facebook
Twitter
LinkedIn
Pinterest
Pocket
WhatsApp

Oleh : Dinda Al Qarni (Member Pena Muslimah Cilacap)

 

Tak terasa bulan Ramadhan cepat sekali berlalu, hari raya pun siap disambut dengan penuh kegembiraan. Namun sayang, bagi handai taulan yang jauh disana tidak diperbolehkan untuk mudik lagi menemui sanak saudara dikampung. Dengan alasan menghentikan penularan virus corona.

 

Tapi anehnya pusat perbelanjaan, pasar, mall, tempat wisata dan lainnya dibuka lebar-lebar. Seperti contoh di pasar tanah abang di jakarta pusat.

 

Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat kembali disesaki pengunjung meski masih dalam masa pandemi Covid-19. Rata-rata para pengunjung datang untuk berburu baju baru jelang Lebaran Idul Fitri 2021.

 

Jembatan Penyeberangan Multiguna (JPM) Pasar Tanah Abang juga disesaki pengunjung yang asyik memilih pakaian.

 

Salah seorang warga Kebon Jeruk, Flo mengaku sempat terdorong pengunjung lain di JPM Pasar Tanah Abang saat hendak menuju Blok A.

 

Teriakan petugas untuk para pengunjung agar tetap menjaga jarak seperti tak dihiraukan. Bahkan dengan santainya sejumlah orang tetap berusaha menggunakan JPM menjadi jalur dua arah. Www.liputan6.com, (03/05/21)

 

Ditengah semakin mewabahnya virus corona dan berbagai macam cara dilakukan untuk mengantisipasi penularannya, justru menteri keuangan negeri ini menghimbau masyarakat untuk berbelanja baju lebaran dalam rangka mendongkrak perekonomian negara, seperti yang dipaparkan dibawah ini,

 

Menteri Keuangan, Sri Mulyani, punya cara jitu mendongkrak perekonomian yang lagi lesu karena pandemi. Eks Direktur Pelaksana Bank Dunia itu minta rakyat tetap beli baju saat Lebaran nanti, meski mudiknya tetap dilarang. Namun, warganet menganggap usulan itu sebagai guyonan. Lha wong rakyat lagi susah, jangankan buat beli baju, untuk kebutuhan sehari-hari aja pas-pasan.

 

Hal itu disampaikan Sri Mulyani saat menyampaikan keterangan pers APBN Kita, Kamis lalu. Dalam kesempatan itu, Sri Mulyani meminta masyarakat tetap menyambut Lebaran àdengan penuh sukacita. Jangan lupa, kata dia, kegiatan belanja menjelang Lebaran seperti membeli baju baru harus tetap berjalan. Tujuannya agar kegiatan ekonomi tetap berjalan.

Www.wartaekonomi.co.id, (24/04/21)

 

Apa iya virus corona hanya ada di Jalan dan di Sekolah, di perbelanjaan dan tempat wisata virus corona libur. Sangat tidak masuk akal bukan? Beginilah potret buram ketidak seriusan dalam menangani wabah ini. Jika dibiarkan seperti ini terus akan berdampak fatal terhadap umat di masa depan. Aturan yang dikeluarkan palah dilanggarnya sendiri, contohnya saja beliau secara terang terangan menghadiri pesta pernikahan si raja youtuber, bahkan sampai siaran langsung dan ditayangkan di televisi. Akibatnya masyarakat sudah tidak perduli dengan aturan yang dibuat.

 

Sedangkan ulama yang mengadakan pesta pernikahan justru malah dipenjarakan. Sebenarnya siapa sih yang harus diberantas? Corona atau ulama? Belum lagi yang berani mengkritik pemerintah juga langsung dijebloskan ke penjara. Hal ini membuktikan bahwasanya aturan yang dibuat tumpul ke atas dan tajam kebawah beserta anti kritik.

 

Semua permasalahan yang ditimbulkan di negeri ini berasal dari sistem kapitalisme, yang hanya mementingkan materi belaka. Tidak akan pernah puas terhadap hasil capaiannya, selalu saja kurang dan kurang tidak ada ujungnya. Solusi tuntas dalam memberangus semua permasalahan yang ada hanyalah dengan mengganti sistem kapitalisme dengan sistem Islam, yang sudah terbukti mampu memimpin dunia selama 14 abad lamanya.

Wallahu’alam bishawab

Facebook
Twitter
LinkedIn
Pinterest
Pocket
WhatsApp

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *