The Real Of Ukhuwah : Hentikan Genosida Palestina dengan Jihad dan Tentara
Supartini Gusniawati, S.Pd
Dalam pembukaan forum Parlementer Indonesia Afrika (IAPF) 2024 bertempat di Nusa Dua, Bali, pada hari Minggu (1/9/2024), Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Puan Maharani menyuarakan keinginannya untuk menghentikan perang di Palestina dan daerah konflik lainnya. Dalam pidatonya, Puan mengingatkan peran parlemen untuk berkontribusi dalam menyelesaikan persoalan global, bertugas menghargai HAM dan menegakkan hukum.Berperan untuk mendorong perdamaian dunia dengan menolak cara kekerasan dalam menghasilkan perdamaian.
Ia pun menegaskan niat untuk memperjuangkan kemerdekaan Palestina melalui forum kerja sama antara Indonesia dan Afrika. Berikut juga mendorong perdamaian di wilayah konflik lainnya seperti Ukraina yang terlibat perang dengan Rusia. Menurutnya, Di negara demokrasi, Parlemen akan berperan menentukan kebijakan suatu negara. Apakah akan memulai perang atau menempuh cara damai.(bali.suara.com, 01/9/2024)
Menyikapi hal itu, sesungguhnya telah banyak berbagai usaha untuk menolong palestina. Baik dengan gencatan senjata, pengiriman pasukan kedamaian dunia, pengiriman logistik kesehatan, termasuk pula seruan keterlibatan parlemen seperti yang diserukan oleh Puan Maharani. Namun, ketika seruan ini tidak diiringi dengan dikirimnya pasukan perang atau tentara yang benar-benar terjun membantu dan membela palestina, maka sejatinya itu hanya pencitraan belaka. Mengapa ? Karena Kebutuhan riil palestina adalah personil tentara/pasukan yang membelanya bukan yang lain.
Secara realistis, seruan-seruan yang pernah digaungkan untuk membela palestina tidak pernah digubris oleh Zionis Israel untuk menghentkan peperangan. Lebih parah lagi, Israel semakin brutal dan membabi buta, sehingga nampak genosida itu menimpa kepada saudara/I kita tanpa ada pasukan tentara perang yang membela mereka, baik atas nama kemanusiaan ataupun atas nama aqidah Islam.
Lebih mengerikan lagi, dalam suasana sistem dunia sekuler kapitalistik Ukhuwah Islamiyah tidak lagi dibangun oleh aqidah Islam. Ia telah terbelanggu oleh paham Nasionalisme (ikatan wilayah Negara) yang menjadikan lemah kekuatan umat Islam untuk membela saudara seaqidah di Palestina.
Sementara dalam pandangan Islam, Ukhuwah (persaudaraan) itu dibangun berdasarkan aqidah Islam yakni Tauhid (Laa Ilaha Illallah). Artinya, tidak lagi membedakan ras, warna kulit, kesukuan, dan wilayah daerah tinggal. Selama manusia mau memeluk Islam (baik muslim maupun mukmin) atau tunduk kepada hokum-hukum Islam meskipun tetap dalam keadaan kafir meraka adalah bagian dari warna Negara Islam yang harus dilindungi dan diberikan hak-haknya selayaknya manusia.
Apalagi hubungan sesama umat Islam. Ia bagaikan satu tubuh seperti sabda Nabi SAW. Dari An-Nu’man bin Bisyir dia berkata, bahwa Nabi bersabda: ‘Perumpamaan orang-orang yang beriman dalam hal saling mencintai, mengasihi, dan menyayangi di antara mereka adalah ibarat satu tubuh. Apabila ada salah satu anggota tubuh yang sakit, maka seluruh tubuhnya akan ikut terjaga (tidak bisa tidur) dan panas (turut merasakan sakitnya).” (HR Muslim No 4685)
Jika demikian, lantas dimanakah rilnya persaudaraan kita? manakala kita masih berpijak kepada seruan-seruan belaka tanpa diiringi oleh tentara/pasukan perang yang benar-benar membela Palestina.
Selain itu, peran Negara pun sangat penting untuk mewujudkan “the real of ukhuwah Islamiyah”. Negara seharusnya menjadi garda terdepan dalam melindungi saudaranya yang terjajah. Berikut menanamkan kepada warganya untuk senantiasa membela mereka dimanapun mereka berada. Mendidik rakyat akan kesadaran pentingnya penerapan politik Islam, serta kewajiban mereka dalam berdakwah dan berjihad.
Persaudaraan pun dikuatkan oleh system pendidikan Islam yang berbasis aqidah Islam. Pola pikir yang benar akan senantiasa menyeru kepada kebenaran dengan berbagai mekanisme yang tentunya benar pula. Berfikir bahwa tidak ada jalan lain untuk menolong Palestina dari genosida kecuali dengan menerapkan Islam dan dakwah Islam melalui Jihad adalah benar. Bukan dengan sekadar seruan-seruan pencitraan semata.
Walhasil, tidak ada jalan lain kecuali dengan hadirnya Negara yang menerapkan hokum-hukum Islam secara menyeluruh (Kaffah) yang memiliki konsekuensi menurunkan pasukan/tentara jihad untuk membebaskan Palestina dari Genosida Zionis Israil.
Wallahu’alam Bish-shawwab
One thought on “The Real Of Ukhuwah : Hentikan Genosida Palestina dengan Jihad dan Tentara”
Ukhuah islamiah adalah tali persaudaraan yang kuat bagi muslim, merasa menjadi satu tubuh, jika ada bagian tubuh yang sakit akan dirasakan oleh seluruh tubuh.