Tak Perlu Basa-Basi, Atasi Corona Tak Butuh Narasi

Facebook
Twitter
LinkedIn
Pinterest
Pocket
WhatsApp

Oleh Nanik Ummu Fadhilah (Women Movement Institute)

Kasus covid 19 grafiknya semakin meningkat. Hal ini membuat pemerintah semakin galau karena menurut pemerintah sudah melakukan berbagai macam cara dalam mengatasi wabah ini tapi tak kunjung usai. Mulai dari PSBB, lockdown, new normal, menetapkan protokol kesehatan mulai dari memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak hingga pemberian sanksi bagi masyarakat yang keluar rumah tidak menggunakan masker. Sungguh upaya yang rumit. Mencoba-coba cara agar wabah ini segera sirna di bumi Indonesia. Alih-alih bisa sirna kini kasusnya pun semakin meningkat.

Terkait hal ini Presiden Jokowi mengingatkan masyarakat untuk tidak lupa mengingat Allah SWT di tengah pandemi covid 19. Salah satu caranya dengan berdzikir dan bertaubat.
“Kita juga tidak boleh melupakan zikir, istigfar, taubat kepada Allah Subhana wa Ta’ala, kata Jokowi sambil membuka Muktamar PP Parmusi tahun 2020 di Istana Bogor Jawa Barat, Sabtu (26/9).

Jokowi juga berharap masyarakat memperbanyak sedekah. Sebab banyak orang yang keadaannya sulit di tengah pandemi. “Memperbanyak infaq dan sedekah karena banyak saudara kita yang memang perlu dibantu, di tengah kesulitan yang kita hadapi” kata beliau.

Peristiwa pandemi covid 19 di Indonesia merupakan peristiwa baru bagi pemerintah Indonesia. Keadaan ini membuat Indonesia berada di ambang resesi ekonomi. Kondisi ini membuat banyak perusahaan bangkrut dan tutup sehingga berdampak pada masyarakat yang menjadi pengangguran. Hal ini membuat Jokowi menyerukan agar masyarakat bahu-membahu untuk mengatasi problem ekonomi ini. Selain itu beliau meminta agar masyarakat Indonesia senantiasa berdoa agar bisa keluar dari wabah ini. Seraya tetap meminta agar masyarakat menerapkan protokol kesehatan dengan tetap memakai masker, mencuci tangan dengan sabun, dan menjaga jarak.

Cukup Berdoa?

Memang berusaha dan berdoa itu menjadi kewajiban bagi kita seorang muslim. Lantas apakah hanya cukup dengan bertaubat yang hanya di ucapkan dengan lisan saja tanpa di ikuti dengan menerapkan segala perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya?

Bertaubat berarti meninggalkan perbuatan dosa dan berusaha kembali kepada Allah SWT sebagai Dzat yang menciptakannya karena hanya aturan Sang Penciptalah yang mampu mengatasi berbagai problem manusia.

Berzikir berarti mengingat Allah dikala terang-terangan maupun bersembunyi. Sehingga seseorang telah dikatakan berzikir ketika dia mampu menghadirkan Allah dalam segala aktivitasnya.

Oleh karena itu jika kita benar-benar bertaubat dengan taubatan nasuhah dan senantiasa berdzikir kepada Allah, maka kita akan tunduk dan patuh atas segala aturan yang diberikan Allah. Baik itu aturan yang berhubungan dengan dirinya dan Allah, hubungan dirinya dengan dirinya sendiri, dan juga hubungan dengan dirinya dan manusia yang lain. Ini berarti kita menjadi manusia yang hijrah secara totalitas tanpa tebang pilih. Mengambil sebagian dan meninggalkan sebagian. Oleh karena itu, maka harusnya pemerintah juga menyerukan kepada masyarakat agar menerapkan aturan dari Allah secara menyeluruh. Menjalankan segala perintah Allah dan menjauhi segala larangan Allah.

Islam Tuntas Atasi Wabah

Subhanallah, ternyata jika kita mau belajar sirah nabi maupun khulafaur rasyidin maka akan kita dapati bahwa pernah juga nabi dan khulafaur rasyidin yang dalam memerintah mengalami wabah ini. Mereka telah mencontohkan kepada kita bagaimana caranya agar kita bisa mengatasi wabah. Ternyata inilah pentingnya seorang pemimpin di samping dia itu kafaah atau berkompeten di bidangnya tetapi juga harus faqih fidddin (memahami agama).

Kalau kita telusuri sejarah khalifah Umar Bin Khattab beliau pernah mengalami ujian wabah ini. Pada saat itu, wabahnya bernama Thaun Amwas yang menyerang wilayah syam. Khalifah Umar bin Khattab sebelumnya akan berangkat ke syam untuk mengunjunginya. Tapi karena di syam terjadi wabah maka beliau berdiskusi kepada sahabat sehingga Abdurrahman bin Auf menyatakan pendapatnya kepada beliau bahwa Abdurrahman bin Auf pernah mendengar sabda Rasulullah SAW. “Apabila kamu mendengar wabah berjangkit di suatu negeri, janganlah kamu datangi negeri itu. Dan apabila wabah itu berjangkit di negeri tempat kamu berada. Maka janganlah keluar dari negeri itu karena hendak melarikan diri. ” Setelah mendengar pendapat ini, maka Khalifah Umar langsung kembali ke Madinah. Beliau menunda kunjungan resmi beliau demi keselamatan bersama.

Wabah Thaun Amwas ini menyerang wilayah syam. Hal ini mengakibatkan tidak kurang dari 30.000 rakyat meninggal dunia. Selain rakyat biasa sahabat khalifah Umarpun termasuk yang terkena wabah ini sampai meninggal. Mereka adalah Abu Ubaidah, Muadz bin Jabal, Suhail bin Amr.

Amr bin Ash dipilih khalifah Umar bin Khattab untuk menggantikan pemimpin sebelumnya dalam memimpin wilayah syam. Beliau menerapkan kebijakan jaga jarak untuk menekan jumlah korban. Sebagaimana khutbah beliau. “Wahai manusia, sesungguhnya jika wabah ini menjangkiti (suatu negeri) maka dia akan melahapnya, sebagaimana menyalanya api, maka menghindarlah kalian ke gunung-gunung. ”

Selain menetapkan jaga jarak. Khalifah Umar juga tetap melakukan riayah kepada rakyat. Korban wabah diberikan pelayanan kesehatan gratis sedang rakyat yang terisolasi tetap dipenuhi kebutuhan dasar mereka terkait sandang, pangan, dan papan mereka.

Pada akhirnya wabah ini bisa teratasi dan hilanglah wabah ini di bumi khilafah. Sungguh usaha yang dapat membuahkan hasil. Maka, kami menyeru agar pemerintah tidak hanya menyarankan agar bertaubat dan berzikir serta bersedekah saja. Tetapi juga harus memerintah rakyatnya agar tunduk dan patuh pada aturan Allah secara totalitas bukan parsial. Selain qonaah dan tawakal akan qodho dari Allah juga harus ada ikhtiar bagi pemimpin dalam mengatasi wabah yang tentunya ikhtiar ini berasal dari syariah Allah SWT bukan yang lainnya.

Wa’allahu a’lam.

Facebook
Twitter
LinkedIn
Pinterest
Pocket
WhatsApp

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *