Tahta Yang menjerumuskan, “Penyelundupan oleh Dirut Garuda”

Facebook
Twitter
LinkedIn
Pinterest
Pocket
WhatsApp

Oleh: Aini Nurul Fawwaz

Ada pepatah yang mengatakan bahwa dalam kehidupan ini ada 3 godaan besar Harta,Tahta,Wanita.

Di zaman sekarang ini banyak orang yang tergiur oleh itu,dan termasuk kasus yang dianggap lumrah dikalangan masyarakat .

Dan sekarang yang marak sekali terjadi adalah penyalahgunaan jabatan,ketika ada kesempatan disitulah setan menguasai ,dari mulai korupsi pasti kalian sering dengerkan dan bahkan banyak dilakukan dari mulai pejabat ,gubernur. dan itu juga berhubungan dengan harta dan tahta kan.

Seperti kasus yang belum lama terjadi adalah kasus penyelundupan oleh Dirut Garuda

” Dikutip dari: PinterPolitik.com ari Askhara atau lengkapnya I Gusti Ngurah Ashkara, atau singkatnya Ari, benar-benar telah mendapat sorotan publik akhir-akhir ini. Ini tentu tidak lepas dari kasus penyelundupan onderdil motor Harley Davidson dan sepeda Brompton yang mengakibatkan dirinya dipecat oleh Menteri BUMN, Erick Thohir.

Tidak hanya terkait kasus penyelundupan onderdil motor, sederet kejanggalan kebijakan Ari selama menjadi Direktur Utama (Dirut) Garuda lantas mencuat ke publik. Mulai dari kebijakan seperti live music di pesawat, hingga soal pemalsuan data laporan keuangan, semuanya menjadi sorotan utamanya. Selain itu, beberapa pihak juga memunculkan dugaan bahwa Ari memiliki kedekatan khusus dengan Menteri BUMN sebelumnya, yakni Rini Soemarno. Hal ini benar-benar membuat konteks pembahasan seorang Ari Askhara menjadi sangat menarik dan sarat akan muatan politik.”

Sebagai masyarakat saya sangat menyayangkan sekali tindakannya tersebut , masyarakat mempercayakan kedudukan tersebut untuk mengatur apa yang negara miliki, memberi amanah tugas tersebut kepada beliau , bahkan beliau terbilang cukup berpengalaman karna sudah pernah menempati jabatan penting di berbagai BUMN, dan sebagai orang yang berpendidikan tau aturan dan norma norma kenapa sampai bisa melakukan hal tersebut.

Dalam islam allah telah memerintahkan untuk mencari rizki yang halal, uang sedikit tapi diperoleh dengan cara halal lebih mulia dibanding uang banyak tapi mendapatkannya dengan cara salah.

Diislam jelas tentu melarang kasus yang seperti itu ,Didalam konsep keislaman korupsi mempunyai tiga istilah yaitu:

Al-rishwah(suap menyuap atau gratifikasi)

Al-shut(gratifikasi atau suap)

Al-ghul(menyembunyikan sesuatu yang bukan haknya)

Jelas kasus Dirut garuda tersebut adalah hal yang sangat dilarang oleh islam ,bukan hanya kasus itu saja tapi banyak sekali pemimpin yang tersangkut kasus tersebut

DariJabir bin Abdullah r.a,berkata, Rasulullah SAW bersabda”wahai manusia,bertaqwalah kepada Allah dan berbuat baiklah dalam mencari harta karena sesungguhnya jiwa manusia tidak akan puas/mati hingga terpenuhi rezekinya walaupun ia telah mampu mengendalikannya(mengekangnya),maka bertaqwalah kepada Allah SWT dan berbuat baiklah dalam mencari harta,ambillah yang halal dan tinggalkan yang haram”.(HR Ibnu Majah)

Saya mengharapkan sebagai masyarakat agar pemimpin bisa membentengi diri sendiri, Pendidikan agama adalah salah satu yang penting yang kita pelajari selain pelajaran umum supaya kita lebih mawas diri lagi, Bukan untuk para pemimpin saja tetapi saya pun sebagai masyarakat atau umat islam sebisa mungkin untuk mencari rezeki yang halal.

Jujur saya sangat kagum dengan kepemimpinan islam pada masa nabi dan para sahabatnya ,salah satu yang masih melekat kisah kisahnya yang saya ketahui dari waktu saya Madrasah Tsanawiyah, guru SKI (sejarah kebudayaan islam)bercerita saat itu tentang kekhalifahan Umar Bin Khatab dan lampu minyak, cerita yang membuat saya terkagum kagum pada sosoknya .

Umar Bin Khatab khalifah yang terkenal berani dan tegas memegang prinsip dan amanat yang dipikulkan suatu malam saat ia mengerjakan tugas negara di ruang pribadinya dengan diterangi lampu minyak ia menyelesaikan berkas-berkas negara datanglah saudaranya bermaksud menyampaikan sesuatu “Masalah keluarga atau masalah negara yang ingin kau sampaikan ?” tanya khalifah Umar “Masalah keluarga” jawab saudaranya seketika itu juga, lampu minyak di depannya ia matikan saudaranya heran : “Wahai khalifah , mengapa engkau matikan lampu itu ?” Umar menjawab dengan suara rendahnya : “Lampu minyak ini dibiayai oleh negara, tidak sepantasnya pembicaraan ini menggunakan fasilitas negara.” mendengar jawaban Umar, saudaranya terkejut dan hanya bisa diam merenungi perkataan Umar.

Kalian bayangkan bagaimana jika pejabat atau pemimpin negara mencontoh khalifah terbaik tersebut ? apakah akan ada korupsi? Teman temanku kita doakan pemimpin kita agar sehat selalu dalam lindungan allah diberi kemudahan dalam menjalankan tugasnya agar mereka bisa memimpin bangsa ini dengan amanah.

Sumber: Pinterpolitik.com , kompasiana.com

Facebook
Twitter
LinkedIn
Pinterest
Pocket
WhatsApp

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *