Sunda Empire Black Campaign Terhadap Khilafah?

Facebook
Twitter
LinkedIn
Pinterest
Pocket
WhatsApp

Oleh: Abu Mush’ab Al Fatih Bala (Pemerhati Politik Asal NTT)

Sunda Empire atau Earth Empire bermakna Kekaisaran Sunda atau Kekaisaran Bumi memulai aktivitasnya pada tahun 2019 dan viral di Facebook pada tahun 2020. Beberapa petinggi gerakan penyebar hoax ini kemudian ditangkap oleh aparat.

Mereka adalah Nasri Banks sebagai Grand Prime Minister (Perdana Menteri Agung), Ratna sebagai Kaisar atau Ibunda Ratu Agung, dan Rangga sebagai Sekretaris Jenderal Sunda Empire. Mereka dijerat dengan Pasal 14 dan 15 UU Nomor 1 Tahun 1926. Adapun ancaman hukumannya mencapai 10 tahun penjara.

Sunda Empire (SE) diduga merusak diri sendiri, budaya dan sejarah Sunda. Ketua Majelis Adat Sunda, Mochamad Ari Mulia sebelumnya telah melaporkan kelompok ini ke Mapolda Jabar. Beliau menganggap SE tidak ada kaitannya dengan Sejarah Sunda.

“Awalnya keresahan daripada masyarakat. Saya banyak mendapatkan pertanyaan-pertanyaan berkaitan munculnya Sunda Empire di televisi lalu ada seperti pendapat masyarakat yang menyatakan seolah-olah Sunda Empire ini sama dengan raja-raja kami di masa lalu,” katanya seperti yang dikutip dari Liputan6.com.

Namun, Ari mengakui setelah menelaah aktivitas Sunda Empire tidak ditemui kaitan antara budaya dan sejarah Sunda.
“Padahal setelah diteliti didalami memang tidak ada kaitan apa-apa. Cuma yang jadi masalahnya adalah masyarakat menilai bahwa ini adalah bagian dari masa lalu,” ucapnya.

Hanya saja, dia mengatakan, sejumlah klaim Sunda Empire menjadi persoalan. Menurutnya, ada banyak janji yang disampaikan kelompok ini agar masyarakat percaya untuk jadi pengikut.
“Yang kedua, juga agar tidak semakin banyak lagi masyarakat yang dijanjikan janji-janji dan keterangan yang tentunya tidak ada dasar otentik yang selama ini kami cari memang tidak ada,” ujarnya.

Ari mencontohkan salah satu klaim bahwa adanya kekaisaran Sunda dan klaim soal eksistensi Sunda Empire sejak era Alexander The Great.
“Kami melihat di beberapa literatur dan fakta sejarah bahwa tidak satupun yang menyatakan bahwa tidak ada kekaisaran Sunda. Lalu kaitan dengan Alexander The Great itu terlalu jauh saya kira,” tegasnya.

*SE digunakan untuk mencitraburukan Khilafah sebagai Ajaran Islam*

Beberapa orang mencoba mengopinikan apa yang dilakukan SE sama dengan para pejuang Khilafah tanpa melakukan penilitian yang mendalam. Menurut mereka Khilafah dan SE sama, yang membedakan adalah pejuang Khilafah memakai ayat suci Al Qur’an sebagai tameng dan SE tidak.

Pernyataan seperti ini tidak sesuai dengan fakta dan tampak melecehkan ajaran agama Islam. SE jelas menyebarkan kabar bohong dan mengelabui masyarakat dengan cara mengkaitkan dirinya sebagai titisan kerajaan Sunda.

Petingginya diduga telah merubah informasi yang ada dalam wikipedia bahwa Nato dan PBB berasal dari Sunda Empire. Hal ini telah dilaporkan oleh Roy Surya, Pakar Multimedia, kepada yang berwenang.

Sedangkan Khilafah adalah ajaran Islam yang bersumber dari Al Qur’an dan Hadis. Fakta sejarah membuktikan selama 14 abad, Kekhilafahan Islam telah menguasai 2/3 dunia dan menjadi negara adidaya dunia. Ini terjadi dan berbeda dengan SE yang memaksa diri sama dengan kerajaan Sunda.

Mengamalkan ajaran Khilafah berarti mengamalkan ajaran Islam karena Khilafah adalah warisan Rasulullah SAW. Menurut Beliau SAW Kekhilafahan akan terus ada dan terbagi dalam dua periode.

Sesuai hadis Nabi SAW yang bersabda:

تَكُوْنُ النُّبُوَّةُ فِيْكُمْ مَا شَاءَ ا للهُ أَنْ تَكُوْنَ ، ثُمَّ يَرْفَعُهَا إِذَا شَاءَ اَنْ يَرْفَعَهَا ، ثُمَّ تَكُوْنُ خِلآفَةً عَلَى مِنْهَاجِ النُّبُوَّةِ ، فَتَكُوْنُ مَا شَاءَ اللهُ اَنْ تَكُوْنَ ، ثُمَّ يَرْفَعُهَا إِذَا شَاءَ أَنْ يَرْفَعَهَا ، ثُمَّ تَكُوْنُ مُلْكًا عَاضًا ، فَتَكُوْنُ مَا شَاءَ اللهُ أَنْ تَكُوْنَ ، ثُمَّ يَرْفَعُهَا إِذَا شَاءَ أَنْ يَرْفَعَهَا ، ثُمَّ تَكُوْنُ مُلْكًا جَبَّرِيًّا ، فَتَكُوْنَ مَا شَاءَ اللهُ أَنْ تَكُوْنَ ، ثُمَّ يَرْفَعُهَا إِذَا شَاءَ أَنْ يَرْفَعَهَا ، ثُمَّ تَكُوْنُ خِلآفَةً عَلَى مِنْهَاجِ النُّبُوَّةِ ، ثُمَّ سَكَتَ

“Periode kenabian akan berlangsung pada kalian dalam beberapa tahun, kemudian Allah mengangkatnya. Setelah itu datang periode khilafah aala minhaj nubuwwah (kekhilafahan sesuai manhaj kenabian), selama beberapa masa hingga Allah ta’ala mengangkatnya. Kemudian datang periode mulkan aadhdhan (penguasa-penguasa yang menggigit) selama beberapa masa. Selanjutnya datang periode mulkan jabbriyyan (penguasa-penguasa yang memaksakan kehendak) dalam beberapa masa hingga waktu yang ditentukan Allah ta’ala. Setelah itu akan terulang kembali periode khilafah ‘ala minhaj nubuwwah. Kemudian Nabi Muhammad saw diam.” (HR Ahmad; Shahih).

Ada dalil teologis dan sejarahnya sedangkan SE lebih menyerupai sindikat yang mencoba menipu masyarakat dengan tujuan akhir untuk mendapatkan keuntungan ekonomi. Di duga ada kepentingan politik dari oknum-oknum tertentu mengingat keberadaan SE sudah cukup lama dan belum ditindak.

Bagi yang melakukan black campaign terhadap Khilafah sebaiknya menunjukkan apakah Khilafah itu benar ajaran Islam atau tidak. Mereka harus mampu menunjukkan dalil agama, fakta sejarah dan pendapat para Ulama yang mengharamkan Khilafah. Sehingga perbuatan mereka tidak meresahkan masyarakat dan memuluskan agenda penjajahan Barat di Indonesia yaitu sukses Islamphobia atau Khilafah Phobia (ketakutan akan Islam dan Ajaran Islam). Barat ingin mengamputasi ajaran Islam Politik dari Syariat Islam, Keyakinan dan Pemikiran Umat Islam.[]

Bumi Allah SWT, 30 Januari 2020

Facebook
Twitter
LinkedIn
Pinterest
Pocket
WhatsApp

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *