Spirit Doll: Bentuk Syirik Modern Dalam Sistem Sekuler

Facebook
Twitter
LinkedIn
Pinterest
Pocket
WhatsApp

Oleh : Irma Ummu Niswah

 

Belakangan ini telah ramai diperbincangkan masyarakat tentang boneka arwah atau spirit doll yaitu boneka-boneka yang menyerupai seperti seorang bayi dan dipercaya dapat berbicara bahkan ada yang percaya bahwa boneka arwah itu bisa dijadikan sebagai pembawa keberuntungan, membuat hati lebih tenang dan juga bisa mendatangkan rezeki.

Dilansir dari CNNIndonesia.com, Rose Mini Agoes Salim Ketua dari Program Studi Terapan Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, menyebutkan bahwa tidak ada yang salah dengan memainkan dan merawat boneka arwah atau spirit doll yang menyerupai seorang bayi. Namun, ini bisa menjadi lebih berbahaya bagi pemiliknya ketika sudah terjerak kedalam ruang halusinasi (04/01/2022).

Menurut Rose Mini dalam ilmu medis boneka juga sering digunakan tetapi fungsinya untuk latihan. Misalnya orang-orang hamil belajar merawat bayi, belajar memandikan bayi serta belajar memakaikan popok dengan boneka-boneka ini, fungsinya jelas untuk belajar.

Hukum mempunyai boneka itu boleh-boleh saja atau mubah, bersandarkan kepada hadits riwayat Abu Daud dan dishahihkan oleh Al-Albani dimana Rasulullah SAW pernah tertawa karena mainan yang dimiliki Aisyah Ra. Mainan tersebut merupakan boneka kuda yang memiliki sayap. Dalam hadits lainnya yang diriwayatkan oleh Aisyah Ra. sesungguhnya ia berkata,

“Aku memiliki boneka di rumah Nabi dan bermain bersama anak-anak perempuan lain di rumah Nabi. Ketika Nabi masuk ke dalam rumah maka anak-anak perempuan itu pun bersembunyi kemudian bermain bersamaku”, (HR. Bukhori)

Dalil ini yang menunjukkan bolehnya anak-anak perempuan memiliki mainan-mainan dalam bentuk rupa contohnya boneka yang bentuknya seperti makhluk hidup. Tapi dalam konteks boneka arwah atau spirit doll ini hampir sama dengan berhala bukan menjadi boneka biasa, karena banyaknya orang-orang yang percaya bahwa spirit doll ini akan membuat hati lebih tenang, bisa mendatangkan rezeki, bisa jadi pengundang keberuntungan, dan mengingatkan kepada pemilik jika ada orang yang ingin berbuat jahat.

Kembali kita mengingat tentang boneka-boneka tradisional yang dulu orang-orang nusantara sering mainkan seperti nini thowong dan jalangkung, dimana boneka ini dibentuk atau dihiasi seakan-akan seperti perempuan cantik yang digunakan untuk memanggil arwah. Ini sama saja dengan spirit doll cuman boneka ini lebih modern lagi dan lebih imut tetapi maksud dan tujuannya sama seperti orang-orang yang main jalangkung dan semisalnya.

Allah SWT menjelaskan dalam Qur’an surah an-Nisa ayat 117 bahwasanya telah menjadi adat kebiasaan orang arab jahiliyah menyembah dan memohon pertolongan kepada patung-patung yang mereka buat sendiri. Mereka mempercayai patung atau berhala itu sebagai tuhan dan mereka memberikan nama dengan nama-nama perempuan (inatsan). Patung-patung atau berhala itu mereka berikan pakaian dan hiasan layaknya seperti perempuan.

Sebagian dari ahli tafsir ada yang mengartikan bahwa inatsan adalah orang yang sudah meninggal karena orang yang sudah meninggal itu lemah dan tidak berdaya. Orang-orang Arab jahiliyah mengagungkan dan memuja nenek moyang mereka yang meninggal. Mereka mempercayai bahwa orang yang telah meninggal dapat dijadikan perantara untuk menyampaikan keinginan kepada kekuatan gaib yang tidak mereka ketahui keadaan dan wujudnya. Kepercayaan seperti ini secara tidak sadar banyak dianut oleh sebagian kaum muslimin pada masa kini.

Kepercayaan menyembah berhala dan menyembah orang yang telah meninggal adalah kepercayaan yang timbul dengan mengikuti hawa nafsu dan juga karena mengikuti tipu daya setan yang selalu berusaha untuk menyesatkan anak cucu Adam dari jalan yang lurus. Jangan sampai kita terjebak untuk taat kepada setan. Jadi memiliki boneka itu hukumnya boleh tetapi jangan dijadikan sebagai pembawa keberuntungan dan pelancar rezeki karena itu bisa membahayakan akidah kita dan bisa masuk ke pada ranah syirik.

Masyarakat yang teracuni dengan paham liberalisme atau kebebasan berpikir bahwa apa saja hal-hal dilakukan untuk memenuhi keinginan dan nafsunya, termasuk coba-coba atau malah terjun ke aktivitas yang jelas-jelas haram dalam Islam. Selain itu pemerintah yang menerapkan aturan sekuler akan memisahkan aturan agama dari kehidupan.

Negara tidak akan mampu menjaga akidah umat dari praktik-praktik rusak seperti mengadopsi spirit doll. Masyarakat yang sejak dulu diberikan pendidikan sekuler oleh pemerintah akan ikut jadi sekuler, sejak kecil tidak dibangun dengan aqidah yang kokoh dan pada akhirnya dalam beraktivitas tidak melibatkan Islam sebagai standar benar salah atau halal haram.

Muslim sejati akan menyibukkan dirinya pada aktivitas yang memperkuat iman dan akidahnya dengan datang dan mendengarkan kajian Islam. Begitu juga dengan keluarga yang menjadi penancap akidah pada anak-anak. Keluarga harus mengenalkan Islam kafah sejak dini kepada anak-anak, mengajarkan dan membiasakan anak untuk menjadikan syariat Islam sebagai standar dalam melakukan aktivitas apapun. Masyarakat pun punya peran penting, tidak cukup benteng dari diri sendiri dan juga keluarga tetapi masyarakat wajib melakukan aktivitas amar ma’ruf nahi mungkar (mengajak pada kebaikan mencegah dari keburukan).

Negara yang punya peran paling penting, negara merupakan pelayan dan pelindung umat yang harus mengenalkan Islam kafah ke masyarakat, memberikan pendidikan berbasis akidah Islam, dan memberikan suasana Islam melalui media sosial. Dalam negara Islam media sosial akan dipenuhi dengan konten-konten Islami yang mendidik dan akan menghapus konten-konten sekuler.

Jika ada yang melakukan praktek-praktek haram seperti mengadopsi spirit doll maka negara akan memberikan sanksi yang tegas dan tentunya sesuai dengan syariat Islam. Semua itu akan terwujud dalam negara yang menerapkan Islam secara menyeluruh yaitu Khilafah Islamiyah seperti yang dicontohkan oleh Rasulullah SAW semasa hidupnya.

Yang seharusnya kita lakukan sekarang yaitu dengan mengkokohkan akidah, mengkaji Islam secara kafah bersama kelompok dakwah Islam yang ideologis serta berdakwah di tengah-tengah masyarakat untuk menyadarkan umat bahwa wajibnya hidup dengan aturan Islam di bawah naungan Daulah Khilafah.

Wallahu a’lam bisshowab

Facebook
Twitter
LinkedIn
Pinterest
Pocket
WhatsApp

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *