Solidaritas Belum Menjadi Solusi Tuntas

Facebook
Twitter
LinkedIn
Pinterest
Pocket
WhatsApp

Oleh Sumiati
( Pendidik Generasi dan Member Akademi Menulis Kreatif )

Dikutip dari Balebandung.com Solidaritas muslim dari Jama’ah Hizbullah Persis peduli Palestina, melakukan aksi demo di depan pintu masuk Gerbang Kantor Pemkab Bandung, Jum’at (21/05/2021), dari pukul 08.00 WIB – 10.30 WIB, dengan jumlah rombongan mencapai kurang lebih 75 orang.

Diorasinya itu, yang disampaikan salah seorang perwakilan, Ustadz Tatang, meminta agar ada peran serta pemerintah untuk memberikan solusi bagi kaum muslim Palestina korban kesewenangan Israel.

“Bentuk kepedulian pemerintah itu memang bisa bersifat relatif, namun harus beroerientasi dengan prioritas kepentingan muslim di Palestina,” katanya di lokasi, Jum’at (21/05/2021).
Persoalan Palestina tak kunjung selesai. Seolah sudah menjadi rutinitas tahunan, di bulan Ramadan yang penuh berkah, mereka selalu menjadi sasaran kebrutalan Israel. Padahal berbagai aksi mengutuk, mengecam tindakan Israel pun tak berpengaruh apa pun. Gempuran terus diluncurkan. Tak peduli dengan jeritan muslim Palestina setiap saat terdengar. Upaya perdamaian, berbagai bantuan, tetap saja hanya menjadi solusi tambal sulam. Menutupi borok kapitalis sesaat.

Tentu saja hal ini tak kunjung menjadi solusi, walaupun mengecam setiap detik. Tak akan mampu menghentikan kebiadaban Israel. Hati dan mata mereka telah tertutup dengan kebencian. Tak ada lagi kemanusiaan dalam jiwanya. Hatinya mati dalam kesadaran. Bantuan yang digelontorkan hanya menghibur sesat rakyat Palestina. Karena bantuan apa pun akhirnya akan dihancurkan pada saat mereka menginginkannya. Justru, sikap solidaritas yang terus dilakukan, walaupun tampak membantu, tetapi di sisi lain makin mengokohkan nasionalisme yang lahir dari sistem kufur. Tak ada pengiriman tentara untuk menghadang Israel pun buah dari nasionalisme.

Seharusnya umat muslim diserukan solusi sahih. Memahamkan akar permasalahan Palestina. Pencaplokan tanah Palestina oleh Yahudi Israel bukan dengan perdamaian yang dimediasi oleh PBB. Bukan kemerdekaan nation state, bukan sekadar donasi, dan boikot produk Israel atau solusi pragmatis lainnya.

Seharusnya pemerintah yang merupakan institusi negara bisa mengambil langkah politis dengan mengirimkan tentara untuk membantu rakyat Palestina mengusir penjajah Israel. Bukan hanya mengecam saja.

Terlebih jika dunia mampu bersatu mengirimkan pasukan untuk menggempur Israel, tentu sangat mudah mengalahkan Israel, bangsa yang tak terlalu banyak jumlahnya. Jika umat muslim belum bersatu sekali pun, satu negara saja bergerak mengirimkan tentaranya ke Palestina, maka akan membangkitkan semangat negeri-negeri lain untuk ikut mengirimkan tentaranya.

Indonesia memiliki sejarah penting, ketika sedang dijajah Ingris, maka penguasa Indonesia yang saat itu Nusantara, mengirimkan utusan ke Kekhilafahan Utsmaniyah, dan tentara Kekhilafahan pun mengirimkan pasukannya ke Nusantara. Hingga tentara Inggris pun pergi meninggalkan Nusantara. Sehingga merdeka dapat diraih. Dari sejarah gemilang demikian, bagi sesiapa yang mampu mengambil pelajaran, tentu tinggal melakukan hal yang sama untuk solusi Palestina.
Wallaahu a’lam bishshawab.

Facebook
Twitter
LinkedIn
Pinterest
Pocket
WhatsApp

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *