Sistem Sekular Memusuhi Islam

Facebook
Twitter
LinkedIn
Pinterest
Pocket
WhatsApp

Oleh: Annisa Fatima (Aktivis Mahasiswa)

Paham sekuler yang terang-terangan dibanggakan dan lebih diutamakan adalah fakta yang dapat kita jumpai saat ini, terutama berita baru-baru ini sebagaimana yang terlansir dari beritakaltim.co dengan tajuk Sistem Negara Khilafah Ditolak Partai Berkuasa Turki[1], dan juga yang terlansir dari wartaekonomi.co.id dengan judul Ada Yang Teriak Bangkitkan Khilafah Jawaban Turki Bijak Banget[2].

Paham sekuler yang telah terterapkan pada suatu negara kala ini adalah sesuatu yang final yang tidak bisa ditimbang-timbang lagi dan menjadi sesuatu yang sangat sakral. Tidak bisa diganggu gugat dan merasa sangat berdosa apabila ingkar dan mengganti dengan sistem yang lain. Seakan-akan paham sekuler ini adalah bagian dari kehidupan mereka, sudah melekat bukan hanya di kehidupan, melainkan juga melekat hingga kedalam hati.

Paham ini jugalah yang menjadikan ummat muslim semakin menjauh dari islam yang sebenarnya. Sebagaimana firman Allah SWT “dan orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan rela kepadamu (Muhammad) sebelum engkau mengikuti agama mereka.

Katakanlah, “sesungguhnya petunjuk Allah itulah petunjuk (yang sebenarnya). “Dan jika engkau mengikuti keinginan mereka setelah ilmu (kebenaran) sampai kepadamu, tidak akan ada bagimu pelindung dan penolong dari Allah.”

Berdasarkan dengan tafsir ibnu katsir, ayat di atas terkandung makna ancaman dan peringatan yang keras bagi ummat nabi ﷴ ﷺ agar mereka jangan sekali-kali mengikuti jalan-jalan kaum Yahudi dan kaum nasrani, sesudah mereka mempunyai pengetahuan dari Al-Qur’an dan sunnah, naudzubillah min zalik. Adapun Khitab ayat ini ditujukan kepada Rasul ﷺ, tetapi perintahnya ditujukan kepada ummatnya.

Jalan-jalan (millah) kaum Yahudi dan Nasrani inilah yang menjadi salah satu ujian bagi ummat islam. Sebagaimana sejarah runtuhnya khilafah, dimana pada saat itu mabda islam diganti dengan mabda Sekuler-Kapitalis.

Kemudiankaum kafir penjajah membagi-bagi daerah kekuasaan Islam menjadi wilayah jajahan mereka. Begitulah berbagai wilayah dijajah dan kemudian memerdekakan wilayah mereka sesuai dengan hukum yang tersistem sekuler-kapitalis saat itu. Sehingga terbentuklah negara yang mengikut kepada sistem kufur. Dimulai ditetapkannya merdeka hingga saat ini, yaitu berhukum dengan sekuler-kapitalis.

Sejarah ini dikaburkan dan ditutup sangat rapi dan direncanakan dengan sangat matang. Sehingga menganggap hanyalah sistem ini saja yang dapat diterapkan negara dengan alasan warisan dari nenek moyang, beraneka ragam suku, agama, bahasa dan kebudayaan. Begitulah pemahaman yang tertanam pada ummat yang bisa saja dikatakan sebagai doktrin yang tidak berdasar sesuai dengan fitrah manusia.

Hal tersebut dikarenakan bersumber dari pemikiran manusia sebagai makhluk yang terbatas dan penuh dengan kesalahan. Bukan bersumber dari pencipta manusia yaitu Allah SWT. Begitu sombongnya manusia apabila merasa dapat mengatur kehidupannya sendiri. Seakan-akan mengetahui yang benar dan salah. Padahal hal tersebut adalah salah, keliru, bahkan haram menurut Allah.

Sesungguhnya runtuhnya khilafah adalah berita yang telah dikabarkan oleh Rasul ﷺ dalam hadist yang panjang dan kemudian khilafah juga akan kembali bangkit sebagaimana sabda Rasusullah ﷺ “Akan datang kepada kalian masa kenabian dan atas kehendak Allah masa itu akan datang. Kemudian, Allah akan menghapusnya jika ia berkehendak menghapusnya. Setelah itu akan datang masa kekhilafahan ‘ala minhaaj al-nubuwwah; dan atas kehenda Allah masa itu akan datang. Lalu, Allah menghapusnya jika ia berkehendak menghapusnya. Setelah itu, akan datang kepada kalian, masa raja menggigit (raja dzalim). Dan atas kehendak Allah masa itu akan datang. Lalu, Allah menghapusnya, jika ia bberkehendak mengapusnya. Setelah itu, akan adamasa raja diktator (pemaksa); dan atas kehendak Allah masa itu akan datang; lalu Allah akan mengahpusnya jika ia berkehendak mengapusnya. Kemudian datanglah masa khilafah ‘ala minhaaj al-Nubuwwah (khilafah yang berjalan di atas kenabian). Setelah itu, beliau diam.” (HR. Imam Ahmad).

Ummat islam saat ini sedang menuju fase kelima yaitu tsumma takunu khilafatan ‘ala minhaajin nubuwwah. Hal itu pasti akan terwujud dan menjadikan ummat islam terbebas dari cengkraman kaum kafir penjajah. Minhaj nubuwah inilah yang seharusnya dijadikan jalan bagi ummat muslim untuk mencapai visi misi yang sama, yaitu pengembalian penyembahan manusia didunia kepad Allah SWT.

1] https://beritakaltim.co/sistim-negara-khilafah-ditolak-partai-berkuasa-turki/
[2] https://www.wartaekonomi.co.id/read297004/ada-yang-teriak-bangkitkan-khilafah-jawaban-turki-bijak-banget

Facebook
Twitter
LinkedIn
Pinterest
Pocket
WhatsApp

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *