Sistem Rusak Lahirkan Generasi Krisis Adab

Facebook
Twitter
LinkedIn
Pinterest
Pocket
WhatsApp

Sistem Rusak Lahirkan Generasi Krisis Adab

Oleh Suherti

Miris ketika melihat generasi pelajar saat ini, perilaku mereka tidak mencerminkan seorang pelajar yang seharusnya memiliki adab dan moral yang baik. Sebab sejatinya pelajar adalah seseorang yang sedang dididik untuk menjadi generasi selain berilmu juga sekaligus bermoral dan beradab, sesunggunya adab itu harus lebih tinggi dari ilmu, karena berilmu tetapi tidak beradab maka kemuliaan ilmu akan sirna tertutup oleh kerusakan adabnya.

Baru-baru ini sempat viral di media sosial aksi penganiayaan yang dilakukan oleh beberapa pelajar di Kabupaten Tapanuli Selatan (Tapsel), Sumatera Utara yang tega menganiaya seorang nenek yang diketahui nenek tersebut mengidap sakit gangguan jiwa, dan yang lebih miris aksi mereka menganiaya korban dengan alasan iseng menendang korban. seperti yang diungkapkan pihak kepolisian katanya,

“Jadi untuk sementara alasan menganiaya tidak sengaja atau iseng-iseng. Para pelajar ini mengaku tidak ada niat untuk melukai dan sebagainya,” ujar Kapolres Tapsel, AKBP Imam Zamroni, (kumparan.news, 20/11/2022)

Sungguh sangat tidak pantas menendang seorang nenek hanya karena iseng semata. Seakan-akan perbuatan tersebut sesuatu hal yang lumrah dilakukan oleh seorang pelajar.

Beginilah potret buram perilaku sebagian pelajar yang terekspose oleh media, ternyata tidak hanya kasus pelajar yang tidak bisa menghargai orang yang lebih tua, baru-baru ini terjadi kasus bullying dilingkungan pendidikan, tepatnya di SMP Baiturrahman, kota Bandung. Seorang siswa terekam sedang memasang helm pada korban, kemudian pelaku menendang kepala korban hingga jatuh, mirisnya rekan korban yang ada dikelas hanya melihat aksi bullying tersebut bahkan pada saat korban terjatuh dibiarkan dan malah ditertawakan rekan-rekannya, aksi perudungan ini viral di media sosial dalam video yang diunggah akun Twitter @DoniLaksono.

Dalam kasus bully dan penganiayaan dalam sistem kapitalis para pelaku hanya diberi sanksi yang ringan, seperti kasus bully diatas hanya dikecam dan diberi sanksi belajarnya daring tidak boleh offline, sehingga karena hukumanya yang ringan para pelaku tidak akan merasa jera bahkan akan muncul lagi kasus bully yang lain.

Beginilah bila suatu negeri diatur dengan sistem kapitalis dengan asas sekulerismenya, yang memisahkan agama dari kehidupan dengan sistem pendidikanya memakai kurikulum buatan manusia yang syarat dengan kepentingan dan penuh dengan kekurangan, karena manusia mahluk yang lemah maka kebijakan dan keputusan yang diambilnya tidak akan bisa sempurna, sehingga kurikulum yang dihasilkanya juga akan jauh dari harapan mampu mencetak generasi yang cemerlang, bertaqwa dan berahlak mulia, sebab kurikumnya hanya sedikit sekali mempelajari agama. Padahal pelajaran agama adalah pondasi untuk mencetak ahlak mulia seorang hamba sebab dengan mengkajih agama kita paham tentang apa dan bagaimana seharusnya seorang hamba berperilaku.Sebab Islam bukan hanya sekedar agama yang mengatur tentang hubungan seorang hamba dengan Tuhannya saja tetapi Islam adalah agama paripurna yang mengatur segala urusan umat dari hubungan manusia dengan sesama manusia sampai mengatur hubungan manusia dengan dirinya sendiri, bahkan Islam punya solusi untuk setiap permasalahan umat karena Islam juga adalah ideologi, yang berasal dari Allah sang Pencipta manusia sehingga tahu pasti apa yang dibutuhkan oleh manusia dan aturanya sudah pasti sesuai dengan kebutuhan manusia.

Sudah saatnya kita mengkaji Islam dengan secara sempurna, agar kita memahami Islam mempunyai kurikulum pendidikan yang sempurna yang mampu mencetak generasi yang tidak hanya berilmu tetapi juga beradab dan bermoral bahkan juga mampu mencetak generasi cemerlang pemimpin peradaban di usia muda seperti Muhamad Al- Fatih yang walaupun masih berumur 21 tahun sudah mampu memimpin perang dan berhasil menaklukan kota Konstantinopel.

Tidakah kita rindu anak- anak kita menjadi generasi yang gemilang dicintai umat dan dirindu surga? Maka, sudah seharusnya kita kembali menerapkan Islam kaffah dalam setiap sendi kehidupan kita.

Wallahua’lam Bishawwab.

Facebook
Twitter
LinkedIn
Pinterest
Pocket
WhatsApp

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *