Sistem Pemerintahan Yang Terlupakan

Facebook
Twitter
LinkedIn
Pinterest
Pocket
WhatsApp

Oleh: Siti Aminah (Pemerhati Masalah Sosial Lainea, Sulawesi Tenggara)

Sistem pemerintahan adalah sebuah sistem atau tata aturan yang mengurusi semua masalah dalam negara. Sistem ini, ada yang berasal dari ide atau pikiran manusia dan ada yang berasal dari Wahyu Allah SWT. Sistem yang berasal dari pikiran manusia, tentu memiliki kelemahan dan kekurangan. Sedangkan sistem yang berasal dari Allah SWT pasti tidak memiliki kecacatan atau kelemahan. Misalnya sistem pemerintahan Islam ia berasal dari Allah SWT. Dan sudah terbukti penerapanya, sejak Rasulullah memerintah di Madinah hingga runtuhnya pemerintahan Islam di Turki. Hanya saja masih banyak yang meragukan sistem ini. Bahkan ada yang mengharamkan untuk mengikuti jejak Rasulullah SAW.

Sebagaimana yang dilansir oleh NU Online ( 25/01/2020), Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan Mahfud MD menegaskan bahwa meniru sistem pemerintahan Nabi Muhammad Saw haram hukumnya.
Hal ini, sangat disayangkan. Bagaimana pun mereka adalah pemangku kebijakan di negri muslim terbesar dunia dan yang paling membuat sesak di hati, karena mereka adalah seorang muslim. Siapa lagi yang pantas diikuti oleh seorang muslim jika bukan Rasulullah Saw.

Dalam hal apapun mestinya Rasulullah Saw adalah teladan bagi kaum muslimin. Kecuali hal-hal yang dikhususkan untuk beliau, berati kita tidak bisa mengikutinya. Misalnya berpuasa sehari semalam atau hal-hal lain yang diperbolehkan dalam dalil, baik dalam Al-Qur’an ataupun hadist.

Disisi lain, seperti yang dilansir oleh REPUBLIKA.CO.ID (26/01/2020), Menteri Politik Hukum dan Keamanan, Mahfud MD mengatakan Indonesia dan Malaysia memiliki kesamaan yaitu ingin membangun negara yang Islami. Yaitu, negara menerapkan nilai-nilai Islam.

Bagaimana mungkin, membangun negara yang Islami yaitu negara yang menerapkan nilai-nilai Islam, sementara mengharamkan mengikuti sistem pemerintahan Rasulullah Saw? Seperti apa menerapkan nilai-nilai Islam? Siapakah yang harus di contoh jika bukan Rasulullah? Sebenarnya siapa pembawa agama Islam? Bukankah Muhammad Saw?

Tentu, pernyataan seperti ini adalah sebuah kedangkalan berpikiran atau sengaja menyesatkan kaum muslimin dari agamanya yang kaffah. Dan lagi-lagi sangat disayangkan pernyataan ini datangnya dari seorang muslim. Dan pernyataan seperti ini bisa membawa pelakunya jatuh pada kekufuran.

Sungguh sistem kapitalisme sekulerlah yang telah membentuk karakter seorang muslim menjadi pembangkang, pecundang, munafik, dan lain sebagainya. Sistem ini menjadikan seseorang yang taat menjadi tidak taat, menjadkan seseorang yang beriman kepada Allah SWT dan Rasul-nya menjadi tidak beriman, serta melupakan bahwa sistem pemerintahan Islam pernah berjaya selama 14 abad lamanya.

Dan menjadi negara adidaya di masanya. Sistem ini pula yang telah menjauhkan diri mereka dari Islam kaffah. Karena sesungguhnya Islam tidak hanya mengurusi urusan individu dengan Tuhannya. Tetapi Islam mengatur seluruh aspek kehidupan. Sebagaimana firman Allah SWT:

Hai orang-orang yang beriman, masuklah kamu ke dalam Islam secara keseluruhannya, dan janganlah kamu turut langkah-langkah setan. Sesungguhnya setan itu musuh yang nyata bagimu (QS. Al-Baqarah: 208).

Maka, hanya Islam agama yang mengatur, mulai dari aqidah, syari’at, hingga pemerintahan. Islam tidak hanya mengurusi urusan aqidah saja. Oleh karena itu, menganggap Islam hanya sekedar mengurusi masalah individu adalah salah besar. Serta melarang mengikuti Rasulullah Saw adalah sesuatu yang menyesatkan keimana kaum muslimin. Sebagaimana Allah SWT berfirman:

Apa yang diberikan Rasul kepadamu, maka terimalah. Dan apa yang dilarangnya bagimu, maka tinggalkanlah. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah amat keras hukumannya. [al Hasyr : 7]. [1]

Islam mengatur urusan pemerintahan. Sebagaimana Rasulullah Saw mengatur Madinah dengan sistem pemerintahan Islam serta setelah meninggalnya beliau para sahabat mengikuti sistem pemerintahan Rasulullah Saw hingga runtuhnya kekhilafahan Turki Usmani.

Maka, mestinya seorang muslim jangan melupakan sistem pemerintahan Islam. Karena sistem pemerintahan ini pernah berjaya selama 14 abad lamanya. Jadi kita sebagai Muslim wajib mengikuti pemerintahan Rasulullah Saw. Sebagaimana firman Allah SWT:

Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah (QS. Al-ahzab: 21). Walla a’lam bi Al-Shabab.

Facebook
Twitter
LinkedIn
Pinterest
Pocket
WhatsApp

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *