Sistem Kapitalis Merusak Tatanan Syariah 

Facebook
Twitter
LinkedIn
Pinterest
Pocket
WhatsApp

Sistem Kapitalis Merusak Tatanan Syariah 

Maya Ernitasari 

Aktivis Dakwah Medan Johor 

 

Melaksanakan rukun islam yang kelima yaitu menunaikan ibadah haji adalah impian bagi setiap umat muslim, tidak terkecuali kecil, muda bahkan tuapun, impian ini menjadi sesuatu nikmat yang luar biasa untuk dilakukan, dan salah satu hukum fardhu ain yang wajib dilaksanakan dengan beberapa syarat ketentuan.

Namun, semua impian itu kini menjadi sesuatu yang memberatkan bagi sebagian kalangan, mengingat biaya yang dibebankan kepada rakyat, yaitu umat muslim kian meningkat alias berlabel bisnis dan investasi.

Dilansir CNN Indonesia- Beberapa waktu lalu kementerian Agama Yaqut Cholil Quomas (Kemenag) dan Komisi VIII DPR RI secara resmi menyepakati total BIPIH atau biaya penyelenggaraan biaya ibadah haji 2023 sebesar Rp.90.263.104 per calon jamaah.

Dari dana BIPIH tersebut, tiap jamaah dibebankan langsung Rp.49.812.700, dan sisanya ditanggung oleh dana nilai manfaat Rp. 40.237.937.Jakarta(15/2).

Meski berjalan alot dan panjang namun penetapan beban biaya ibadah haji tahun 2023 tetap diresmikan, alih- alih mengharapkan kemudahan oleh negara dalam pelaksanaan ibadah haji, sebaliknya, rakyat dijadikan paradigma bisnis, untung dan rugi.

Dari banyaknya potret rezim demokrasi kapitalis, rakyat kian hari kian mengalami berbagai macam cengkaraman kapitalis yang semakin radikal.

Dalam sistem kapitalis, rakyat dijadikan objek segala kemanfaatan oleh penguasa, maka tak heran jika dalam segala aspek rakyat tidak pernah mendapatkan perlindungan ataupun kemudahan urusan termasuk dalam melaksanakan ibadah haji.

Penguasa dzalim, adalah bentuk dari tidak adanya keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT, maka jelas saja jika segala aturan yang ditetapkan bagi seluruh rakyatnya tidak sesuai dengan hukum-hukum syariat.

Penguasa keji dan rakus, hanya akan memikirkan cara bagaimana untuk memanfaatkan rakyat dengan muslihat memalak, penguasa cenderung abai dan lalai akan tugasnya, yang berkewajiban melindungi dan memudahkan segala urusan seluruh rakyat.

Kitabullah Al-Qur’an, sangat banyak memberikan peringatannya bagi kita semua,

“Sesungguhnya dosa itu atas orang-orang yang berbuat zalim kepada sesama manusia dan melampaui batas di bumi tanpa (mengindahkan) kebenaran. Mereka itu mendapatkan siksa yang pedih” (QS asy-Syura: 42).

Oleh karenanya, hanya sistem Islam yang mampu mengatur segala urusan umat, dengan kepemimpinan seorang khalifah yang senantiasa tunduk dan patuh atas segala aturan yang telah ditetapkan oleh Allah SWT.

Semoga pertolongan (Nushrah) Allah Ta’ala semakin dekat, dan daulah Islamiyah segera tegak, hingga kebangkitan dan kejayaan Islam akan kembali dirasakan oleh seluruh umat didunia, Aamiin.

Wallahu’alam bishshawwab.

Facebook
Twitter
LinkedIn
Pinterest
Pocket
WhatsApp

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *