Sistem Kapitalis Melahirkan Para Penista

Facebook
Twitter
LinkedIn
Pinterest
Pocket
WhatsApp

Oleh: Indah (Penulis Tinggal di Bogor)

Di sistem kapitalis ini banyak bermunculan orang-orang yang dengan mudahnya mengeluarkan kata-kata yang tidak seharusnya diucapkan mahluk lemah seperti kita manusia.

Apalagi dengan menghina, merendahkan dan membanding-bandingkan serta mengolok-ngolok Nabi saw yang sudah dijamin kesuciannya sama Allah dengan manusia biasa, ini disebabkan semakin menguatnya islamophobia di tanah air dan karena kebebasan berbicara dalam sistem sekuler kapitalis, bahkan mereka dilindungi berbagai peraturan dan banyak pula orang yang bersekongkol dengan mereka.

Bagi mereka yang mencintai sudah selayaknya mereka marah mendengar Nabi saw dihina dan dilecehkan.

Begitu banyaknya kedengkian di hati mereka, maka mereka tidak akan berhenti melakukan penyerangan terhadap agama islam bahkan mereka berupaya untuk menggemboskan dan membungkam masyarakat.

Padahal islam merupakan agama yang kamil (sempurna), yang tidak sedikit pun memiliki kekurangan.

Hal ini Allah SWT tegaskan dalam firman-Nya”pada hari ini aku telah menyempurnakan untuk kalian agama kalian (islam), telah melengkapi atas kalian nikmat-Ku dan telah meridhai islam sebagai agama bagi kalian (TQS al-Maidah [5]:3).

Bahkan islam mengatur segala perkara: akidah, ibadah, akhlak, makan, pakaian, muamalah, uqubat (sangsi hukum) dan sebagainya. Tak ada satu perkara pun yang luput dari pengaturan islam.

Hal ini Allah tegaskankan di dalam al-Quran. “Kami telah menurunkan kepada kamu al-Quran sebagai penjelas segala sesuatu (QTS an-Nahl [16]:89).

Merekapun menganggap sunah nabi sebagai biang dari radikalisme, bahkan apa-apa yang terkait dengan islam di katakan radikal.

Oleh sebab itu saatnya kita membuktikan cinta kita kepada Nabi saw, bukan hanya sekedar di bibir saja tetapi dengan membela dan memperjuangkan syariatnya agar syariat Allah diterapkan dalam bernegara karena semua masalah yang ada di negri ini hanya mampu diatasi dengan menerapkan hukum Allah. []

Facebook
Twitter
LinkedIn
Pinterest
Pocket
WhatsApp

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *