Serangan Mematikan Israel Hancurkan Hidup 492 Warga Lebanon, Akankah Kekuatan Umat Islam Dapat Melawannya?
Alin FM
Praktisi Multimedia dan Penulis
Dalam perkembangan yang mengguncang dunia, serangan mematikan yang dilancarkan oleh Israel di Lebanon telah merenggut nyawa 492 warga sipil, meninggalkan jejak kehancuran dan kesedihan yang mendalam.
Insiden ini terjadi di tengah ketegangan yang semakin meningkat di kawasan Timur Tengah, memicu gelombang protes dan kecaman internasional.
Israel melancarkan serangan secara besar-besaran ke wilayah Lebanon dan menewaskan 492 warga pada Senin 23 September lalu.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyebut serangan Israel ke wilayah Lebanon menyasar markas Hizbullah.
Militer Israel kembali melancarkan serangan udara ke sejumlah lokasi yang disinyalir sebagai markas di Lebanon pada Senin lalu.
Otoritas Lebanon mengatakan serangan tersebut telah menewaskan 492 orang dan ribuan warga Lebanon melarikan diri ke tempat yang lebih aman.
Pemerintah Lebanon menyebut serangan Israel pada Senin lalu merupakan serangan paling mematikan yang dialami Lebanon dalam puluhan tahun terakhir.
Kelompok Hizbullah di Lebanon dan militer Israel kerap terlibat saling Serang. Sejak meletupnya perang di Jalur Gaza pada Oktober tahun lalu.
Terkait hal ini Pemerintah Israel telah memperingatkan Lebanon untuk pergi dari wilayah yang diduga menjadi lokasi penyimpanan senjata.
Untuk itu Perdana Menteri Israel Benjamin netanyahu mengirimkan sebuah pesan melalui video singkat yang ditujukan untuk War Lebanon.
Dalam video tersebut Netanyahu menegaskan Israel bukan berperang dengan warga Lebanon namun berperang dengan hizbullah.
Netanyahu pun memperingatkan bahwa hizbullah sudah sejak lama menjadikannya warga sebagai tameng dari serangan Israel.
Pada tahun 2024, ketegangan meningkat di Jalur Gaza yang hingga kini masih belum mereda. Israel telah mengubah fokus penyerangan ke wilayah utara Lebanon.
Fokus arah serangan tersebut karena wilayah utara Lebanon diyakini sebagai tempat hizbullah melepaskan roket yang mendukung serangan Hamas.
Berita tentang serangan ini segera viral di media sosial, dengan hashtag #IsraelTerroristState dan #PrayForLebanon menjadi pembahasan di seluruh dunia.
Para aktivis dan tokoh masyarakat menyerukan tindakan segera dari komunitas internasional untuk menghentikan kekerasan dan memastikan perlindungan bagi warga sipil yang terjebak dalam konflik.
Sebagai respons, banyak negara telah mengecam serangan tersebut, meminta penyelidikan independen untuk mengevaluasi pelanggaran hak asasi manusia yang terjadi.
Organisasi-organisasi kemanusiaan juga menyerukan bantuan darurat untuk mendukung ribuan keluarga yang kehilangan rumah dan orang tercinta.
Di tengah suasana duka ini, suara solidaritas dan dukungan untuk rakyat Lebanon semakin menguat.
Banyak yang berharap agar tragedi ini menjadi panggilan bagi dunia untuk memperhatikan penderitaan yang dialami oleh jutaan umat Islam di kawasan yang dilanda konflik, dan mendorong dialog untuk mencapai perdamaian yang langgeng.
Rasa kemanusiaan dan empati harus menjadi kekuatan pendorong umat Islam bersatu dalam mengatasi krisis ini. Ini adalah saat yang kritis bagi kita semua untuk bersatu dan mendukung yang terjebak dalam akibat perang dan kekerasan.
Namun hanya ada Satu Jalan. Thoriqah yang dicontohkan Rasulullah Saw, yaitu menerapkan hukum Islam di Madinah.
Daulah Islam yang berasal dari hukum Al-Qur’an dan As-sunah. Melaksanakan dakwah dan jihad untuk menyebarkan agama Islam. Melindungi Seluruh umat Islam dalam perlindungan Khalifah.
Khalifah dengan telunjuknya, mengerahkan tentara Islam untuk jihad fisabilillah. Jihad yang akan menggentarkan musuh-musuh Islam.
Allah SWT berfirman dalam Surat Al-Baqarah Ayat 190:
وَقَٰتِلُوا۟ فِى سَبِيلِ ٱللَّهِ ٱلَّذِينَ يُقَٰتِلُونَكُمْ وَلَا تَعْتَدُوٓا۟ ۚ إِنَّ ٱللَّهَ لَا يُحِبُّ ٱلْمُعْتَدِينَ
Artinya: Dan perangilah di jalan Allah orang-orang yang memerangi kamu, (tetapi) janganlah kamu melampaui batas, karena sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas.
Wallahu alam bish-shawwab