Sekulerisme Kapitalisme Mengakibatkan Matinya Naluri Ibu

Facebook
Twitter
LinkedIn
Pinterest
Pocket
WhatsApp

Sekulerisme Kapitalisme Mengakibatkan Matinya Naluri Ibu

Ermawati

 

Ibu adalah sosok yang memberikan kasih sayang pada anak-anak tanpa batas, memberi kenyamanan, perhatian serta dukungan kepada anak. Ibu akan berkorban banyak demi kebahagiaan keluarganya tanpa pamrih dan memiliki kesabaran yang luas.

Namun sayang, di tengah kejamnya realitas dunia saat ini, banyak naluri ibu sudah mati. Seperti yang dilansir dari kumparan.com di katakan bahwa nasib pilu dialami seorang remaja perempuan di Kecamatan Kalianget, Kabupaten Sumenep. Dia dicabuli kepala sekolahnya berinisial J (41) yang juga seorang PNS. Mirisnya, pencabulan ini disetujui dan diketahui ibu kandungnya yang juga seorang PNS berinisial E. (1-9-2024).

Ternyata kejadian ini merupakan kejadian yang kerap terulang, tidak hanya satu dua kali pencabulan tersebut dilakukan, bahkan ibunya sering mengantar anaknya ke kepala sekolah, lalu korban diperkosa dan juga dicabuli di hotel, sungguh miris serorang ibu melakukan hal yang tidak seharusnya dilakukan seorang ibu kepada anaknya.

Mencari akar masalah

Dari kasus ini, banyak faktor yang mendorong ibu melakukan hal keji, namum dalam kasus ini mengatakan alasannya untuk melaksanakan ritual mensucikan diri atau berhubungan badan dengan J, J juga mengaku sengaja melakukan persetubuhan dan pencabulan terhadap korban untuk memuaskan nafsu biologi. Sungguh tidak masuk akal alasan yang memicu ibu tidak beradab terhadap anaknya.

Ibu yang seharusnya menjadi pendidik utama dan pertama justru melakukan kekejian diluar nalar. Ini menunjukkan naluri keibuan telah mati, dan menambah panjang deretan potret buram rusaknya pribadi ibu dan rusaknya masyarakat.

Kurangnya ilmu yang dimiliki ibu dalam mendidik anak, serta lemahnya keimanan ibu tidak mampu menghadirkan Allah dalam setiap akivitas dan perilakunya, ini tentu disebabkan oleh gagalnya sistem pendidikan di negeri ini, lebih parahnya menghasilkan kepala sekolah yang keji, seharusnya para pendidik justru memberi tauladan yang baik bagi siswa dan orang tua siswa. Semuanya tidak lepas pengaruh dari sistem pendidikan kapitalime yang diterapkan saat ini. Sistem ini melahirkan individu yang tidak punya adab, tidak punya akhlaq yang baik.

Semua penyebab di atas bermula dari penerapan sistem kapitalisme sekuler di negara ini. sebab sistem kapitalisme sekuler, agama tidak mengatur kehidupan sehingga manusia bebas melakukan apapun untuk memenuhi segala kebutuhan mereka. Akibatnya, kerusakan di berbagai aspek kehidupan sudah sangat nampak.

Fenomena ini menunjukkan adanya persoalan yang sistemis dan bukti kegagalan sistem yang diterapkan, khususnya sistem pendidikan juga sistem sanksi yang ada dinegeri ini, semua berawal dari sistem kapitalisme yang menjadi aturan dalam bernegara.

Solusi Penawar

Potret ibu yang terjadi saat ini tidak akan mungkin ditemukan dalam sistem Islam, karena ibu akan dipenuhi rasa bahagia dalam menjalankan tugas mulianya, ibu merupakan sosok yang dihormati, sebab tugas nya yang mulia yaitu menjadi ummu wa rabbatul bait / ibu dan mengelola rumah tangga. Ibu akan melindungi dan mendidik anak nya dengan baik.

Islam menetapkan peran dan fungsi ibu, yaitu sebagai pendidik yang pertama dan utama. Islam juga akan menyediakan supporting sistem, kesempurnaan sistem Islam tampak dari Sistem Pendidikan yang membentuk kepribadian Islam, sistem sanksi dan juga sistem lain yang akan mampu menjaga setiap individu dalam kebaikan, ketaatan dan keberkahan Allah. Serta Islam mewajibkan negara agar mampu menjaga fitrah ibu, dan anak juga manusia semuanya.

Dan agar seorang Ibu tercipta pada dirinya menjadi manusia yang bertakwa, negara Islam akan menerapkan sistem pendidikan berbasis Islam, kurikulum yang berfokus pada aqidah Islam. Serta anak didik dalam sistem pendidikan Islam akan dibentuk menjadi individu yang bertakwa dan diberi bekal ilmu kehidupan. Akan menjadi manusia yang memiliki kepribadian yang sesuai dengan ajaran Islam. Sehingga setiap tindakan yang mereka lakukan akan merujuk kepada hukum syariat Islam. Sistem Islam juga akan membentuk seluruh masyarakat memiliki kepedulian terhadap sesama individu yang lain, saling mengingatkan beramar ma’ruf nahi mungkar.

Wallahu a’lam Bish-shawwab

Facebook
Twitter
LinkedIn
Pinterest
Pocket
WhatsApp

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *