Secercah Cahaya Perjuangan dari Timur Nusantara

Facebook
Twitter
LinkedIn
Pinterest
Pocket
WhatsApp

Oleh: Rumaisha 1453 (Aktivis BMI Kota Kupang)

Islam bukan hanya sekedar agama yang sebatas mengajarkan tentang bagaimana menjalankan ibadah semata, akan tetapi Islam diturunkan sepaket dengan aturan (syariah). Manusia hidup sebagai ciptaan membutuhkan pengaturan yang sistematis dalam segala aspek. Seluruh aspek akan diterapkan islam secara sempurna hanya dengan adanya sebuah institusi penegaknya yaitu Daulah Khilafah Islamiyah.

Berbicara tentang khilafah, memang sudah tidak asing lagi ditelinga kita semua. Baik yang kita dengan adalah isu negatifnya, maupun positifnya. Akan tetapi banyak orang yang salah dalam mendefinisikan Khilafah itu sendiri. Ada yang mengatakan Khilafah adalah ideologi pemecah-belah umat. Ada yang mengatakan Khilafah adalah ideologi terlarang. Bahkan ada yang mengatakan bahwa Khilafah adalah ajaran sesat. Astagfirullah.

Khilafah bukan merupakan sebuah ideologi, melainkan sistem pemerintahan Islam, yang menerapkan ideologi Islam berdasarkan fikrah, dan thariqah Islam pula. Secara terperinci dijelaskan oleh Syekh Taqiyuddin An-nabani dalam kitabnya Ajhizah Daulah. Khilafah adalah kepemimpinan umum bagi seluruh kaum Muslimin di dunia untuk menegakkan hukum-hukum syariah, dan untuk mengemban dakwah Islam ke seluruh dunia. Adanya Khilafah adalah dalam rangka mewujudkan Islam yang rahmatan lil ‘alamin.

Khilafah menjadi topik terhangat yang diperbincangkan dari awal Agustus tahun ini. Hal ini disebabkan adanya peluncuran film dokumenter pertama yang tayang dilayar kaca Indonesia. Film tersebut berjudul ”Jejak Khilafah Di Nusantara”. Film ini mengupas tuntas sejarah masuknya Islam di Nusantara, dan peran Daulah Khilafah dalam penyebarluasan dakwah tersebut.

Sistem perpolitikan luar negeri Daulah Khilafah adalah dakwah, dan jihad. Dua hal tersebut digencarkan oleh pemimpin daulah dalam upaya penyebarluasan risalah Islam. Karena agama Islam adalah agama yang rahmatan lil ‘alamin (rahmat bagi seluruh alam). Hingga akhirnya sampailah Islam ke bumi Nusantara, khususnya sampai disebuah daerah timur Nusantara yaitu NTT (Nusa Tenggara Timur).

Sejarah Islam di Nusantara memang tak bisa lepas dari peran Daulah Islam. Dalam film tersebut dikupas secara tuntas tentang masuknya Islam pertama di Nusantara. Karena Nusantara adalah bagian wilayah (provinsi) dari Daulah Islam yang pada saat itu berpusat di Turki. Nusantara merupakan wilayah dari daulah sehingga tak heran lagi bila terjadi kerja sama antara pusat, dan wilayah. Kerjasama tersebut bukan hanya mencakup soal perdagangan, akan tetapi politik, sosial, maupun pendidikan terjalin antara keduanya.

Dalam film ini dikupas jejak keKhilafahan yang pernah dikaburkan, atau bahkan pernah dikuburkan. Sehingga banyak sekali fakta-fakta sejarah, berupa bangunan-bangunan, makam para sultan, serta kerajaan-kerajaan Islam yang pernah ada di Nusantara. Memang sudah banyak film yang ditayangkan tentang Islam di Nusantara, tapi kebanyakan film tersebut masih mengandung takhayul seperti Joko Tingkir, dan lain sebagainya.

Dari film dokumter tersebut dapat dibuktikan bahwasannya secara historis Khilafah memiliki peranan yang penting untuk negeri ini. Dengan bukti-bukti sejarah tersebut. Seperti masjid Agung Demak yang menjadi pusat ibadah, dan pemerintahan bagi kaum Muslimin yang berhasil mendirikan Daulah Islam pertama di tanah Jawa, yakni Kesultanan Demak.

Bukan hanya secara historis, Khilafah juga terbukti secara normatif dengan adanya dalil-dalil. Serta secara empiris mengenai urgensitas dari Daulah Islam itu sendiri. Dengan melihat keadaan kaum Muslimin hari yang terjajah diberbagai negeri. Baik dijajah secara pemikiran maupun secara fisik. Begitulah hidup tanpa perisai, dan pelindung yaitu Daulah Khilafah. Diibaratkan seperti anak ayam yang kehilangan induknya.

Bertepatan dengan momentum 1 Muharram 1442 H yaitu memperingati hijrahnya Rasulullah Saw, film ini pun kemudian diputar. Hijrahnya Rasulullah ke Madinah, serta mendirikan Daulah Islam pertama disana. MasyaAllah, umat Islam begitu antusias dalam menonton film tersebut. Film tersebut bukan hanya ditonton didaerah yang mayoritas kaum Muslimin, akan tetapi pada daerah yang minoritas pun kaum Muslimin begitu semangat. Tepatnya di NTT, bagian timur dari Nusantara secercah cahaya perjuangan itu bergelora dalam hati para pengemban dakwah.

Demikianlah semangat kaum Muslimin dalam menonton film dokumenter “Jejak Khilafah Di Nusantara”. Semoga semangat ini bisa bertahan lama dengan mengambil jalan perjuang alias ikut serta dalam memperjuangkan agar dapat hadir kembali ditengah-tengah umat. Karena ketaatan hakiki yang merupakan refleksi dari hijrahnya Rasullah adalah dengan taat secara total. Sebagaimana firman Allah SWT, yang artinya: “Hai orang-orang yang beriman, masuklah kamu kedalam Islam secara keseluruhan…” (TQS. Al-Baqarah: 208).

WalLahu a’lam bi ash-shawab.

Facebook
Twitter
LinkedIn
Pinterest
Pocket
WhatsApp

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *