Saat Pendidikan Syariat Kepada Anak Dipertanyakan Kaum Liberal

Facebook
Twitter
LinkedIn
Pinterest
Pocket
WhatsApp

Oleh, Aisyah Farha (Komunitas LIWA Squad)

Sepertinya kaum liberal tidak pernah kehabisan energi untuk menyudutkan Islam. Mereka kembali muncul dengan aroma Islamofobia, kali ini membuat narasi citra buruk terhadap orangtua yang berusaha menanamkan anak-anaknya untuk menutup aurat sejak dini.
Dari akun Twitter DW Indonesia (25/9, mereka mempertanyakan apakah anak-anak yang dipakaikan jilbab itu memiliki pilihan atas apa yang ia kenakan. Sontak cuitan ini dibanjiri ribuan hujatan warganet yang merasa risih karena merasa agamanya disudutkan.
Menurut DW Indonesia, pemaksaan yang dilakukan kepada anak-anak untuk memakai jilbab hanya akan menjadikan anak tersembut tumbuh ekslusif. Disaat bergaul dengan yang lain, ia akan merasa kebingungan karena memakai hijab sedangkan yang lain tidak.

Narasi Jahat Kaum Liberal
Pemikiran seperti ini tidak lain diperoleh dari minimnya pemahaman mereka tentang syariat Islam. Hal ini lumrah karena mereka adalah pengusung ideologi serba bebas. Mereka tidak menginginkan agama berbaur dengan kehidupan. Ideologi ini hanya menginginkan agama disimpan dalam lemari buku, tidak untuk diamalkan dalam kehidupan sehari-hari.
Diantara banyak agama yang ada saat ini, mereka tahu benar hanya Islam yang memiliki aturan kehidupan. Maka mereka tanpa rasa lelah terus berusaha menjauhkan aturan Islam (syari’at Islam) dari para pemeluknya. Mereka berusaha agar kaum muslimin takut dengan agamanya sendiri. Termasuk mempersoalkan kebebasan sang anak yang ‘dipaksa”memakai jilbab sejak dini oleh orangtuanya.

Ini merupakan narasi fitnah tidak berdasar sama sekali, hal ini juga yang menyebabkan warganet geram terhadap cuitan tersebut. Karena jika memakai pikiran yang jernih, maka kita akan menemukan bahwa membiasakan memakai jilbab pada anak merupakan seuatu perbuatan yang mulia. Karena pembiasaan ini akan membekas di benak anak-anak sampai mereka dewasa.

Syari’at Islam Dibiasakan Sejak Dini
Tentu saja istilah memaksa tidak tepat dalam hal ini. Semua muslim sudah memahami bahwa anak kecil belum dicatat amal perbuatannya. Rasulullah bersabda,
رُفِعَ الْقَلَمُ عَنْ ثَلاَثَةٍ عَنِ النَّائِمِ حَتَّى يَسْتَيْقِظَ وَعَنِ الصَّبِىِّ حَتَّى يَحْتَلِمَ وَعَنِ الْمَجْنُونِ حَتَّى يَعْقِلَ “
“Pena diangkat (dibebaskan) dari tiga golongan, orang yang tidur sampai dia bangun, anak kecil sampai mimpi basah (baligh) dan orang gila sampai ia kembali sadar (berakal).” (HR. Abu Daud).

Berdasarkan hadist ini, sudah jelas bahwa tidak akan ada pemaksaan bagi anak-anak yang belum baligh untuk memakai jilbab. Namun orangtuanya lah yang harus membiasakan anak-anak mereka sejak kecil, agar saat baligh mereka siap untuk menutup aurat.

Maka sudah jelaslah, kaum liberal bukan hanya minim ilmu syariat Islam, mereka juga hanya menginginkan agar umat Islam jauh dari syariat agamanya.
Maka benarlah firman Allah
وَلَنْ تَرْضَى عَنْكَ الْيَهُودُ وَلَا النَّصَارَى حَتَّى تَتَّبِعَ مِلَّتَهُمْ قُلْ إِنَّ هُدَى اللَّهِ هُوَ الْهُدَى وَلَئِنِ اتَّبَعْتَ أَهْوَاءَهُمْ بَعْدَ الَّذِي جَاءَكَ مِنَ الْعِلْمِ مَا لَكَ مِنَ اللَّهِ مِنْ وَلِيٍّ وَلَا نَصِيرٍ
“Orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan senang kepada kamu hingga kamu mengikuti agama mereka. Katakanlah: “Sesungguhnya petunjuk Allah itulah petunjuk (yang benar)”. Dan sesungguhnya jika kamu mengikuti kemauan mereka setelah pengetahuan datang kepadamu, maka Allah tidak lagi menjadi pelindung dan penolong bagimu.” (QS. Al-Baqarah: 120)

Wallahu A’lam

Facebook
Twitter
LinkedIn
Pinterest
Pocket
WhatsApp

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *