Oleh: Mia Fitriah Elkarimah
Ayo unfollow. Untuk kedamaian dan kesehatan kita semua. Ayo! Ayo!” tulis Susi dalam akun Twitter-nya seperti dikutip CNNIndonesia.com, Jumat (29/1) lalu.
Selanjutnya, akun twitter Susi pun diberondong habis-habisan oleh akun warganet yang membela Abu janda
Susi pun kemudian disebut sebagai bagian dari ‘kadal gurun’ dan ‘kampret’. Dua istilah yang muncul ketika Pilpres 2019 sebagai pihak yang berlawanan dengan Jokowi.
Selain Susi, Putri sulung Presiden ke-4 RI Abdurrahman Wahid (Gus Dur), Alissa Wahid juga ikut diserang para netizen yang membela Abu Janda. Itu menanggapi pernyataan Alissa yang menyebut sikap Abu Janda berlawanan dengan warga NU yang sangat rendah hati, tidak jemawa, dan berhati-hati dengan orang lain.
Polri atas dua perkara berbeda akibat cuitannya di akun Twitter @permadiaktivis1. Ia dilaporkan atas dugaan ujaran rasialisme dan SARA.
Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) melaporkan Abu Janda ke Bareskrim Polri dengan dugaan ujaran rasialisme terhadap mantan komisioner Komnas HAM Natalius Pigai.
Meskipun Abu Janda dan Natalius Pigai dikabarkan sudah bertemu dan sudah berdamai namun kasus pidananya harusnya terus berlanjut.
Berikutnya, pada Jumat (29/1/2021), Abu Janda kembali dilaporkan ke Bareskrim Polri oleh KNPI atas dugaan ujaran SARA terhadap agama. Di akun Twitter @permadiaktivis1, Abu Janda menyebut “Islam arogan”.
Pernyataan itu terlontar saat Abu Janda berdebat dengan Tengku Zul di Twitter. Tengku Zul, lewat akun Twitter @ustadtengkuzul membicarakan soal kaum minoritas yang arogan terhadap kaum mayoritas di Afrika Selatan. Tengku Zul pun menyebut jika kini ulama dan Islam dihina di NKRI.
Abu Janda kemudian membalasnya. Ia mengatakan, Islam yang dibawa dari Arab sebagai agama arogan karena mengharamkan budaya asli dan kearifan lokal yang ada di Indonesia
Beberapa pihak pun mengaku merasa gerah dan geram dengan pernyataan yang dilontarkan Abu Janda, sehingga banyak yang memberikan kritik pedas terhadap sang pegiat media sosial tersebut.
Wakil Ketua Umum DPP KNPI, Jane Shalimar mengingatkan agar Abu Janda jangan merasa tak tersentuh hukum,
kasus dugaan rasisme Abu Janda harus ditindak tegas. Jangan sampai dibiarkan karena akan memunculkan public distrust.
Bukan sekali ini saja Abu Janda dilaporkan ke polisi karena ulahnya. Sebelumnya sudah berkali kali ia dilaporkan atas ucapannya di media sosial yang cenderung rasis, Tapi laporan itu hampir semuanya kandas karena tidak jelas seperti apa tindaklanjutnya.
Banyak yang berharap Abu Janda segera di tahan oleh pihak yang bewajib untuk dijadikan sebagai tersangka. Karena yang bersangkutan sudah terlalu sering melakukan perbuatan serupa, namun tetap saja bisa berkeliaran bebas tidak ditahan sebagai tersangka.
Tindakan tegas dari Polisi untuk kasus Abu Janda penting untuk menimbulkan efek jera, sehingga tidak ada lagi pihak-pihak yang menggunakan isu atas dasar rasisme maupun agama.