Ramadhan : Isilah dengan Amal Manfaat Bukan Maksiat

Facebook
Twitter
LinkedIn
Pinterest
Pocket
WhatsApp

Oleh : Rita Yusnita (Komunitas Pena Islam)

Seperti Tahun-Tahun sebelumnya Bulan suci Ramadhan sangat dinantikan oleh setiap orang Mukmin. Itu karena Islam telah mensyariatkan bahwa untuk menyambut Bulan Ramadhan yang mulia dengan melakukan taubat nasuha (taubat yang sesungguhnya).

Mempersiapkan diri, baik itu jasmani maupun rohaninya dengan niat yang tulus dan tekad yang murni. Begitu yang disampaikan oleh Syekh ‘Abdul aziz bin ‘Abdillah bin Baz. Meski Tahun ini Ramadhan tiba di tengah wabah pandemi sehingga tidak sedikit kaum muslim berduka karena takut tidak bisa menjalankan semua aktivitas ibadahnya secara maksimal.

Pandemi corona virus ini atau yang lebih dikenal dengan Covid-19 akhirnya menyebabkan seluruh aktivitas manusia mengalami perubahan. Dari mulai sektor Ekonomi hingga Pendidikan. Lambatnya penanganan Pemerintah meneyebabkan virus menyebar dengan cepat. Semua golongan terkena dampaknya tanpa kecuali. Lockdown yang seharusnya menjadi solusi justru tidak dipakai. Yang menjadi alternatif Pemerintah malah diberlakukannya PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar).

Cara ini tidak efektif terbukti korban wabah terus berjatuhan. Hingga tagar Stay at Home, Work From Home mulai diviralkan untuk mengimbau masyarakat agar tidak menjadi korban. Berbagai acara diundur, pekerjaan, kegiatan belajar-mengajar, hingga ibadah pun kini dilakukan di rumah. Alhasil banyak orang tua, dewasa hingga anak-anak banyak menghabiskan waktunya di rumah. Karena sesuai protokol kesehatan dari World Healthy Organization (WHO) untuk menghindari penyebaran virus, mengingat persebarannya yang cepat dan tak terlacak.

Akibat banyaknya waktu luang yang tersedia, maka untuk mengisi waktu luang banyak kegiatan yang dilakukan. Termasuk melakukan challenge atau tantangan yang sedang tren di sosial media. Berikut TribunStyle.com himpun 6 challenge yang popular di tengah pandemi corona :

1.Until Tomorrow Challenge, Challenge ini muncul di awal-awal masa karantina. Yaitu memajang photo-photo lawas mereka hingga photo yang memalukan di akun IG mereka selama 24 jam. Ketika challenge ini booming, para artispun tak mau ketinggalan.

2.Pillow Challenge, merupakan tantangan dimana kita harus mengenakan baju dari bantal. Caranya bantal yg berukuran besar di ikatkan di depan untuk menutupi tubuh dengan menggunakan ikat pinggang atau tali sebagai sabuk.

3.Pass The Brush, Challenge ini melibatkan banyak orang dan berkaitan dengan make up. Dimulai dari wajah polos tanpa make up lalu diberi sentuhan “instant”, wajah auto jadi ready to go. Selanjutnya orang pertama akan memberi kuas kepada orang kedua untuk melakukan hal serupa,dan seterusnya hingga menghsailkan berbagai gaya riasan yang all out.

4.Bingo, Biasanya dibagikan lewat Instagran Story. Challenge ini beraneka ragam ada yang merupakan pertanyaan pilihan, atau pertanyaan yang minta jawaban langsung. Dan kita bisa mention teman kita untuk melakukan hal serupa.

5.Mugshot Challenge, challenge ini menimbulkan kontroversi karena menampilkan wajah babak belur walaupun pada kenyataanya memakai trik riasan make up sfx.

6.Halu Challenge, Challenge ini banyak diikuti para artis. Berisi foto-foto editan dengan berbagai pose dan bersama para bintang film atau aktor luar negeri, seperti sekarang yang palin di minati yaitu berfose dengan aktor Korea yang banyak dipuja.

Ironis memang, karena mereka-mereka yang mengikuti challenge di atas adalah sebagian dari kaum muslim. Yang pastinya paham bahwa di Bulan penuh berkah dan ampunan ini aktivitas apa saja yang harus dilakukan. Memang tidak bisa dipungkiri bahwa kejenuhan sering melanda tapi itu tidak bisa dijadikan alasan. Setiap muslim pasti menginginkan ibadah puasa di bulan Ramadhan ini adalah ibadah penghapus dosa-dosa kita sehingga jika nanti kita meninggalkan bulan Ramadhan ini, kita tidak memiliki dosa lagi seperti bayi yang baru dilahirkan oleh ibunya (kembali fitri). Rasulullah SAW bersabda : “ Sesungguhnya Allah Azza wa Jalla telah mewajibkan puasa Ramadhan dan aku telah mensunnahkan menegakkan shalatnya (tarawih), maka barangsiapa berpuasa dan menegakkannya mengharapkan ridho Allah SWT ke;luar dari dosa-dosanya seperti hari ibunya melahirkannya,” (HR. Imam Ahmad/1572, Nasai/2180, Ibnu Majah/1318).

Untuk mencapai tujuan diatas lantas amaliyah apa saja yang harus kita lakukan untuk mengisi bulan Bulan Ramadhan ini agar kembali suci…? Selain berpuasa dan menjalankan shalat tarawih tentu masih banyak amaliah lain yang bisa kita kerjakan yaitu :
1.Tilawah / membaca Alquran, “ Orang yang lancar membaca Alquran akan bersama malaikat utusan yang mulia lagi berbakti, sedangkan orang yang membaca Alquran dengan tersendat-sendat lagi berat, maka ia akan mendapatkan dua pahala.” (HR.Muslim).

2.Bersedekah, “Sedekah dapat menyelamatkan manusia dari kematian yang buruk.” (Al-Wasail 6:267, hadits ke 4). “ Mereka bertanya tentang apa yang mereka infakkan. Jawablah: “Apa saja harta yang kamu infakkan hendaklah diberikan kepada ibu-bapak, kaum kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin dan orang-orang yang sedang dalam perjalanan.” (TQS. Al-Baqarah:215).

3.Memberi makan orang yang berpuasa, “ Siapa yang memberi makan orang yang berpuasa, maka baginya pahala orang yang berpuasa tersebut, tanpa mengurangi pahala orang yang berpuasaitu sedikit pun juga.” (HR. Tirmidzi no. 807, Ibnu Majah no. 1746, dan Ahmad 5/192, dari Zaid bin Kholid Al Juhani.
4.Ber-Umrah, “ Sesungguhnya umrah di Bulan Ramadhan sama dengan Haji atau Haji bersamaku.” (HR. Al-Bukhari).
5.I’tikaf , “Sesungguhnya Nabi SAW I’tikaf pada 10 hari terakhir Bulan Ramadhan.” (HR. Imam Bukhari). Karena di malam-malam ganjil pada hari itu akan ada satu malam yang sangat istimewa yaitu malam Lailatul Qadar, “ Sesungguhnya kami telah menurunkannya (Alquran) pada malam kemuliaan. Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu ? Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan, pada malam itu turun malaikat-malaikat dan malaikat Jibril dengan izin Rabb-Nya untuk mengatur segala urusan. Malam itu (penuh) keselamatan hingga terbit fajar.” (TQS. Al- Qadar : 1-5).

Jadi seharusnya Ramadhan ini kita jadikan momentum titik tolak tobat kolektif atas semua kemaksiatan yang pernah kita lakukan, baik disengaja ataupun tidak.Bukan malah mengerjakan hal-hal yang semakin menjauhkan kita dari keimanan bahkan cenderung bersikap bebas jauh dari aturan Agama. Perlu kita sadari bahwa kemaksiatan kepada Allah selama ini telah memutus aliran nikmat yang selama ini kita rasakan. Kini kaum muslimin terhalang melakukan berbagai ketaatan yang pernah ditekuni dan kehilangan kesempatan shalat tarawih berjamaah di masjid serta silah ukhuwah dalam balutan dakwah, kini nikmat sehat pun adalah sesuatu yang “mahal”.

Maka dari itu sebelum nafas kita berakhir marilah kita sama-sama kembali dalam ketaatan dengan mengisi waktu luang kita dengan hal yang bermanfaat baik untuk dunia maupun akherat kita dengan mengerjakan semua yang telah di syariatkan Allah sebelum azab ditimpakkan,” Dan kembalilah kamu kepada Tuhanmu, dan berserah dirilah kepada-Nya sebelum datang azab kepadamu kemudian kamu tidak dapat ditolong (lagi).” (TQS. Az Zumar : 53-54).

Wallahualam bishowab.

Facebook
Twitter
LinkedIn
Pinterest
Pocket
WhatsApp

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *