Ramadhan, Bulan Bertaubat dan Ketaatan

Facebook
Twitter
LinkedIn
Pinterest
Pocket
WhatsApp

Oleh : Ria Pratini (Pelajar dan Aktivis Pemuda Lubuklinggau)

Ramadhan merupakan bulan yang mengandung peluang emas untuk bertaubat kepada Allah ta’aala.

Barangsiapa yang bersungguh-sungguh dalam berpuasa di bulan ini, maka Allah ta’aala akan mengampuni segenap dosanya sehingga ia diumpamakan bagai berada di saat hari ia dilahirkan ibunya. Setiap bayi yang baru lahir dalam ajaran Islam dipandang sebagai suci, murni tanpa dosa.

فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنَّ رَمَضَانَ
شَهْرٌ افْتَرَضَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ صِيَامَهُ وَإِنِّي سَنَنْتُ لِلْمُسْلِمِينَ قِيَامَهُ
فَمَنْ صَامَهُ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا خَرَجَ مِنْ الذُّنُوبِ كَيَوْمِ وَلَدَتْهُ أُمُّهُ

Bersabda Rasululah shollallahu ’alaih wa sallam, “Sesungguhnya Ramadhan adalah bulan di mana Allah ta’aala wajibkan berpuasa dan aku sunnahkan kaum muslimin menegakkan (sholat malam). Barangsiapa berpuasa dengan iman dan mengharap ke-Ridhaan Allah ta’aala, maka dosanya keluar seperti hari ibunya melahirkannya.” (HR Ahmad 1596).

Pada bulan Ramadhan, para hamba Allah kembali kepda Rabb mereka. Mereka meninggalkan dosa-dosa mereka. Hal ini disebabkan oleh dua hal.
Pertama: Kepemurahan dan kepemaafan Allah terhadap hambaNya pada bulan yang mulia ini. Sampai-sampai disebutkan dalam hadits shahih bahwa setiap malam ada yang dibebaskan dari neraka (HR Tirmidzi dan Ibnu Majah).

Kedua: Karena para setan dibelenggu dan dirantai jika datang Ramadhan. Pintu-pintu neraka ditutu, pintu surga dibuka, sehingga para hamba Allah dekat dengan Rabb mereka. Sehingga ibadah menjadi mudah untuk dikerjakan.

Bulan Ramadhan merupakan kesempatan emas bagi seorang hamba Allah untuk bertaubat. Kalau dia tidak bertaubat pada bulan ini, kapan lagi dia akan bertaubat? Tak dapat dipungkiri, ramadan tahun ini memang berbeda dari tahun-tahun yang lalu, kondisi wabah yang ada menunjukkan perubahan drastis dalam menyambut ramadhan. Ramadhan yang biasanya disambut dengan riang gembira, suka cita, dan Penuh tawa. Kini berubah menjadi keheningan.

Tahun ini Allah ingin ramadhan datang tanpa keriuhan tetapi penuh dengan ketaatan dan pertaubatan dalam keheningan malam. Tahun ini Allah ingin ramadhan dilewati tanpa rasa sesal, menyesal campur kesal karena tak beribadah dengan maksimal. Tahun ini Allah tunjukan ramadhan sebagai peringatan keras untuk kita semua, atas segala kemaksiatan yang dilakukan, pelanggaran hukum-nya yang sering dipermainkan, serta kelalaian terhadap syariat-nya yang sering terlupakan.

Wabah yang kini terjadi merupakan wabah yang diturunkan oleh-Nya. Maka bila kita ingin wabah ini berakhir dan Allah turunkan penawarnya, wajib bagi kita untuk mentaati dan tunduk pada segala syariat-Nya. Bertaubat sungguh-sungguh dengan tidak mengulangi kelalaian menerapkan syariat-Nya secara kafah di seluruh dunia.

Harus dipahami bahwa taubat kolektif dan taat secara totalitas tidak dapat dilakukan dalam jeratan sistem kapitalis yang jelas-jelas menentang syariat Allah. Mustahil penerapan syariat Islam secara menyeluruh diterapkan dalam sistem bobrok yang dimurkai oleh Allah. Satu-satunya cara agar ketaatan totalitas dengan diterapkannya syariat Islam secara menyeluruh dapat berdiri di muka bumi ini adalah dengan ditegakkannya Daulah Islam dengan khilafah sebagai institusinya.

Allah turunkan wabah menjelang ramadhan ini sebagai wujud berakhirnya habitat rusak buatan manusia, serta menjadi awal terbitnya mentari islam bagi seluruh dunia. Kini sudah saatnya kita kembali kepada hukum Allah yang begitu sempurna dan paripurna. Tegaknya khilafah merupakan solusi tuntas atas segala permasalahan kehidupan, sekaligus satu-satunya negara yang mampu mengadopsi hukum Islam secara menyeluruh. Dengan begitu, keberkahan akan dicurahkan tiada habis oleh Allah Swt. bagi seluruh dunia. InsyaAllah.

Semoga Ramadan tahun ini merupakan Ramadan terakhir yang tidak diterapkannya syariat Islam di muka bumi. Semoga tahun depan, Ramadan dapat kita rasakan di bawah naungan keberkahan Islam. Aamiin Aamiin Yaa Rabbal’alamin.
#Yuk ngaji yuk hijrah
#Islam rahmatan lilalamin

Facebook
Twitter
LinkedIn
Pinterest
Pocket
WhatsApp

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *