Oleh : Neng Erlita (Pontianak)
Pembicara di Dharma Sansad (Kongregasi Religius Hindu) mengatakan sudah waktunya bagi umat Hindu untuk mengangkat senjata dan melindungi agama mereka dengan memusnahkan umat Islam di negara itu.
Ribuan Muslim berunjuk rasa di Uttar Pradesh India untuk memprotes seruan pembunuhan terhadap Muslim. Demonstran memprotes pertemuan keagamaan bulan lalu yang menyaksikan ratusan aktivis dan biksu Hindu sayap kanan menyerang komunitas Muslim dan menyerukan memusnahkan Muslim di India yang berjumlah total sekitar 200 juta jiwa.
Maulana Tauqir Raza (pendiri gerakan regional Dewan Ittehad-e-Millat) mengatakan bahwa umat Islam tidak pernah berperang dengan umat Hindu, dan mereka tidak akan pernah melakukannya untuk kepentingan negara. Adapun terkait serangkaian kampanye sayap kanan, ketika aktivis Hindu diduga membuat pernyataan provokatif dan tidak sopan terhadap perempuan dan pemuda Muslim. Mengklaim bahwa patriotisme tertanam dalam, di antara penduduk Muslim India, Raza mengatakan jika pemerintah memberi mereka senjata, mereka akan sepenuhnya mengambil tanggung jawab untuk berjuang demi bangsa (international.sindonews.com).
Saat ini merupakan hari-hari yang berat bagi minoritas muslim di India. Pendukung Partai Bharatiya Janata (BJP), partai nasionalis Hindu yang berkuasa di berbagai negara bagian India, secara sistematis melakukan kekejaman terhadap warga muslim yang minoritas.
Ironisnya, semua islamofobia yang dilegalkan oleh negara ini sudah berlangsung sangat lama. Sementara, lembaga-lembaga HAM internasional cenderung diam tidak bersuara. Padahal, konflik berbasis agama bukanlah hal baru di India.
Benih konflik ini berhasil ditumbuhkan dengan baik oleh Inggris sejak menjajah India pada awal abad ke-17 M. Usaha ini terus diperkuat saat Inggris memerdekakan India pada 1947 dan menjadikannya sebagai bagian dari negara persemakmuran.
Meskipun sejak 1947 dinyatakan merdeka, India tidak benar-benar menjadi negara merdeka. Hingga saat ini. Ia tetap ada di bawah bayang-bayang Inggris yang telah berhasil memecah kekuatannya berdasarkan isu agama.
Anak Benua India yang dulu kuat di bawah naungan Islam, kini terpecah menjadi beberapa negara bangsa. Masing-masing mereka diadu domba atas nama agama. Bahkan, muslim di India hingga hari ini menjadi objek penderita.
Sementara penguasanya dibutakan oleh semangat sektarian yang dihidup-hidupkan demi melanggengkan konflik yang menjauhkan mereka dari kebangkitan. Pada saat yang sama, sedang dimanfaatkan negara adikuasa sebagai anjing penjaga di wilayah-wilayah jajahan mereka. Menyedihkan!
Wallahu’alam bishowab.