Polisi Siber Solusikah?

Facebook
Twitter
LinkedIn
Pinterest
Pocket
WhatsApp

Oleh : Dinda Al Qarni (Member Pena Muslimah Cilacap)

 

Perkembangan teknologi semakin hari semakin canggih, khususnya smartphone yang mampu membuat si pengguna seolah dunia ada digenggaman tangannya. Contohnya jagad sosmed, saking banyaknya yang menggunakan, masyarakat sulit membedakan informasi antara yang asli atau hoax. Namun, perlu diketahui bahwa sosmed sendiri bisa dikendalikan oleh penguasa

 

Pemerintah menyatakan akan mengaktifkan kepolisian siber pada 2021.

Hal itu disampaikan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam), Mahfud MD, dalam wawancara khusus dengan Kompas.id, Kamis (17/12/2020).

 

“Serangan digital memang dilematis, tetapi kami sudah memutuskan ada polisi siber,” kata Mahfud dikutip dari Kompas.id, Sabtu (26/12/2020).

 

Menurut Mahfud, polisi siber akan diaktifkan secara sungguh-sungguh karena terlalu toleran juga akan berbahaya. (Kompas.id, 26/12/2020)

 

Adanya polisi siber untuk mengawasi aktivitas medsos rakyat tidak menjadi solusi persoalan. Sebab, akan sangat merugikan pihak yang tidak disukai polisi siber tersebut. Dengan adanya polisi siber berarti menyatakan bahwa rakyat tidak diperbolehkan berpendapat. Padahal sebagai negara demokrasi, seharusnya mengekspresikan kebebasan dalam berpendapat.

 

Disinilah wajah demokrasi yang sebenarnya, hukum dan aturannya bebas diubah sesuai dengan kepentingan penguasa. Jika ada yang menghalang halanginya maka cara apa pun akan diambilnya walaupun itu jalan yang haram. Oleh karena itu sampai kapanpun sistem demokrasi tidak akan bisa menyejahterakan umat secara hakiki.

 

Berbeda sekali dengan sistem Islam, dalam Islam diam terhadap kezaliman bukan kultur Islam. Mengkritik penguasa sangatlah dianjurkan, jika pada saat itu penguasa bersikap zalim terhadap umat.

 

Khilafah mendorong nasihat kritik dan penjagaan rakyat terhadap kepemimpinan berdasar syariat. Oleh karena itu buang sistem demokrasi sampai ke akar-akarnya karena sudah terbukti rusak dan merusak umat, gantilah dengan sistem Islam yang akan menyejahterakan umat baik lahir maupun batin.

 

Wallahu’alam Bishawab

Facebook
Twitter
LinkedIn
Pinterest
Pocket
WhatsApp

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *