Persiapan Pembelajaran Coding

Facebook
Twitter
LinkedIn
Pinterest
Pocket
WhatsApp

Persiapan Pembelajaran Coding

Oleh: Susi Ummu Humay 

 

Pada ajaran baru tahun depan, Pemerintah merencanakan coding menjadi salah satu mata pelajaran pilihan di tingkat SD dan SMP. Karena pembelajaran coding dianggap sangat penting untuk mencetak sumber daya manusia yang unggul dan memiliki daya saing global.

 

Pada hari Rabu (20/11/2024), Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu’ti mengontrol pembelajaran coding di SMP Prima Cendekia Islami Banjaran Kabupaten Bandung.

 

Pengawas Pembina Tingkat SMP Kabupaten Bandung, Dr. Nur Sobariah, menyatakan 10 persen dari total 380 jumlah SMP di Kabupaten Bandung, telah melaksanakan pembelajaran coding. Terutama sekolah swasta karena telah memiliki sarana dan prasarananya.

 

Nur pun mengatakan selain SMP, ada juga SD yang sudah menerapkan pembelajaran coding kepada siswanya sejak kelas lV. Biasanya pembelajaran coding dijadikan pelajaran pilihan bagi siswa. Namun ada juga yang menjadikannya sebagai pelajaran wajib.

 

Menurutnya khusus untuk sekolah negeri, sangat dibutuhkan penguatan dalam pelatihan guru serta sarana dan prasarananya. Agar pembelajaran coding dapat maksimal.

 

Mu’ti mengungkapkan mengenai kesiapan guru, coding bisa dipelajari secara otodidak melalui daring internet. Oleh karena itu, tidak diperlukan pelatihan tambahan bagi guru.

 

Pihaknya menegaskan pembelajaran coding menjadi mata pelajaran pilihan. Namun apabila ada sekolah yang tidak sanggup menyelenggarakannya, maka hal tersebut tidak akan menjadi masalah. (20/11/2024) Dilansir dari pikiran-rakyat.com

 

Program Pemerintah mengenai pembelajaran coding di tingkat SD dan SMP menimbulkan pro dan kontra. Di satu sisi pembelajaran coding dinilai terlalu dipaksakan sehingga dapat menjadi beban bagi kurikulum, sekolah, guru dan siswa.

 

Apalagi dilihat dari penjelasan mendikdasmen yang mengungkapkan persiapan pembelajaran coding diserahkan kepada kesanggupan masing2 pihak sekolah, menjadikan salah satu bukti minimnya keterlibatan pemerintah dalam realisasinya.

 

Pada saat ini, poin penting dalam pembelajaran coding perlu dilakukan peninjauan dari segi target pembelajaran siswa dilihat dari usia dan kemampuan. Jikalau pembelajaran coding dinilai sangat penting karena pesatnya teknologi, belum tentu siswa mampu mencapai target pembelajaran. Untuk tercapainya tujuan yang mendasar dari pendidikan, maka sangat dibutuhkan sarana dan prasarana yang sejalan.

 

Tetapi karena sistem yang diadopsi negeri ini adalah sistem Kapitalisme Sekulerisme, maka tujuan pendidikan hanya untuk mencetak generasi yang dapat meraup keuntungan materi saja. Dan merealisasikan kepentingan kapitalis dalam produksi apapun termasuk kemajuan teknologi.

 

Akibat dari program pendidikan sekuler ini, menyebabkan para generasi muda disibukan dengan hal-hal yang bersifat tidak substansial, apalagi membentuk karakter sehingga sangat memungkinkan tumbuh sikap menghalalkan segala cara. Hal ini menjadi awal mula kerusakan karakter generasi muda.

 

Dalam sistem Islam, generasi muda dinilai sangat penting untuk kemajuan peradaban. Maka program pendidikan dalam Islam akan dibangun atas dasar pondasi yang kuat dan mengakar, membentuk karakter dan kepribadian, memiliki pola pikir dan pola sikap yang sesuai dengan Islam.

 

Tujuan pendidikan dalam islam adalah mencetak generasi yang cemerlang. Oleh karena itu program pendidikan dalam Islam menyatukan antara keimanan dengan ilmu kehidupan. Sehingga menimbulkan pengaruh yang sangat besar dalam setiap amal perbuatan.

 

Dalam Islam, Rasulullah Muhammad saw. wajib dijadikan panutan seluruh generasi. Hal ini dikarenakan Allah Swt. berfirman,

“Sungguh engkau memiliki akhlak yang sangat agung.” (QS Al-Qalam [68]: 4).

 

Allah Swt. pun berfirman,

“Sungguh pada diri Rasulullah saw. itu terdapat suri teladan yang baik.” (QS Al-Ahzab [33]: 21).

Karena keberadaan sosok panutan inilah, menjadikan salah satu ciri pembeda pendidikan Islam dengan sistem pendidikan yang lainnya.

 

Peradaban Islam telah banyak melahirkan cendekiawan dan ilmuwan yang ahli dalam berbagai bidang. Salah satunya adalah Al Khawarizmi. Beliau adalah seorang ahli matematika. Barat mengenalnya dengan sebutan Algebra atau Aljabar.

 

Dengan kecerdasannya, beliau merumuskan dengan angka nol membuat hitungan matematika menjadi jauh lebih mudah. Ketika masa itu peradaban Romawi masih menggunakan angka Romawi yang begitu sulit dipelajari.

 

Jabir Ibnu Hayyan atau dikenal dengan nama Ibnu Geber, seorang ahli kimia. Beliau membuat rumusan dasar bagi ilmuwan Barat di bidang kimia. Ibnu Sina atau dikenal Avicenna, seorang bapak kedokteran dunia. Ibnu Rusyd, Al-Farabi, dan masih banyak yang lainnya menjadikan bukti bahwa ulama pada masa peradaban Islam tidak hanya ahli dalam ilmu agama, tetapi juga menguasai ilmu umum, sains dan teknologi.

 

Negara wajib berperan dalam menjamin hak pendidikan rakyatnya. Menyusun kurikulum pendidikan berbasis aqidah Islam. Selain itu orang tua juga harus mempunyai bekal pemahaman Islam secara kaffah agar dapat mendidik dan mengasuh anak-anaknya sehingga memiliki kepribadian islam.

 

Maka sudah saatnya kita mengganti sistem pendidikan sekuler dengan beralih kepada sistem pendidikan islam.

 

Wallahu a’lam bish-shawab

Facebook
Twitter
LinkedIn
Pinterest
Pocket
WhatsApp

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *