PEREMPUAN SELURUH DUNIA BUTUH PELINDUNG

Facebook
Twitter
LinkedIn
Pinterest
Pocket
WhatsApp

Oleh Yan Setiawati, S.Pd.I., M.Pd. (Ibu Rumah Tangga dan Aktivis Dakwah)

 

Berbagai kasus yang mendera negeri-negeri muslim sampai saat ini masih saja terjadi seolah tak ada ujungnya. Seperti hal nya yang dialami Afghanistan.

Mulai dari sebelum Taliban berkuasa, Afghanistan sudah mengalami keterpurukan, bahkan semenjak Taliban berkuasa pun problem Afghanistan semakin memburuk dengan terus membesarnya tekanan opini dan penghapusan bantuan internasional yang menyebabkan Afghanistan mengalami krisis ekonomi. Banyak keluarga yang kehilangan pendapatannya sehingga diperkiran lebih dari setengah populasinya mengalami kelaparan akut.

Taliban memberlakukan interpretasi kaku hukum Islam di atas negara. Seperti mengekang perempuan dalam beraktivitas. Sehingga terjadi aksi demo yang dilakukan oleh puluhan perempuan Afghanistan seperti yang dilansir dalam laman Republika.co.id, (26/12/2021) berikut ini:

Puluhan perempuan Afghanistan kembali menggelar demonstrasi menuntut pemenuhan hak-hak mereka di bidang pekerjaan dan pendidikan kepada pemerintahan Taliban, Ahad (16/1/2022). Sekelompok anggota Taliban membubarkan aksi unjuk rasa tersebut.

Demonstrasi yang diikuti sekitar 20 perempuan Afghanistan itu berlangsung di depan Universitas Kabul. Mereka meneriakkan “kesetaraan dan keadilan” seraya membentangkan spanduk bertuliskan “hak-hak perempuan dan hak asasi manusia (HAM)”.

Praktik Islam yang dijalankan secara tidak utuh oleh rezim baru ini justru menjadi celah menekan Afghanistan lepas dari keterikatan Islam. Semestinya perempuan Afghanistan juga jangan terprovokasi oleh opini barat dengan mengambil ide-ide barat sebagai solusi. Sebab negara manapun sekalipun itu negara Islam jika masih menggunakan sistem kufur ala barat maka keterpurukan, kenestapaaan, kesengsaraan, bahkan kenistaan pada perempuan akan terus terjadi.

Ibarat ikan hidup di darat, pasti tidak akan bisa karena bukan habitatnya. Habitat ikan yang benar adalah air, bukan darat. Begitupun umat Islam. Jika hidup di habitat barat jelas tidak akan bisa, umat akan sesak berada di dalamnya. Tapi jika umat Islam berada di habitat yang sebenarnya yaitu Mabda Islam, maka umat akan hidup sejahtera karena berada di tempat yang benar.

Solusi hakiki untuk keluar dari keterpurukan, kenestapaan, kesengsaraan, dan kenistaan pada perempuan yang terjadi di seluruh negeri di atas bumi ini hanyalah penerapan Islam Kaffah. Dengan pemberlakuan Islam secara Kaffah kenestapaan serta keterpurukan hidup mereka akan terurai dengan tegaknya Islam.

Sebagaimana dinyatakan dalam QS. Al-Baqarah ayat 208, Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman:

يٰۤاَ يُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا ادْخُلُوْا فِى السِّلْمِ کَآ فَّةً ۖ وَّلَا تَتَّبِعُوْا خُطُوٰتِ الشَّيْطٰنِ ۗ اِنَّهٗ لَـکُمْ عَدُوٌّ مُّبِيْنٌ

“Wahai orang-orang yang beriman! Masuklah ke dalam Islam secara keseluruhan, dan janganlah kamu ikuti langkah-langkah setan. Sungguh, ia musuh yang nyata bagimu.”

Ajaran Islam Kaffah yang secara praktis dilakukan oleh negara khilafah, jelas akan memuliakan perempuan baik di ranah domestik maupun di ranah publik.

Islam menjadikan perempuan dalam tanggung jawab suami, ayah, saudara laki-laki dan negara. Islam juga membolehkan perempuan bekerja dalam bidang yang sesuai dengan tuntunan syari’at, serta memberikan kesempatan kepada perempuan untuk mempelajari berbagai ilmu dan mengamalkan dalam kehidupannya.

Islam memang melarang perempuan menjadi penguasa, namun memberikan hak-hak politik bagi perempuan. Seperti hak memilih penguasa, menjadi wakil rakyat, dan menasihati penguasa.

Islam menjadikan perempuan sebagai istri, ibu, dan pendidik generasi sebagai kodrat yang diberikan Allah kepada para perempuan.

kehidupan Islam yang memuliakan perempuan ini pernah berlangsung selama 1300 tahun dalam naungan khilafah, dan menguasai 2/3 dunia.

Sungguh, apakah perempuan-perempuan saat ini tidak merindukan sistem yang seperti ini lagi?.

Wallahu ‘alam bishowab.

Facebook
Twitter
LinkedIn
Pinterest
Pocket
WhatsApp

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *