Penyebab Krisis Pendidikan di Dunia Islam

Facebook
Twitter
LinkedIn
Pinterest
Pocket
WhatsApp

Oleh: Riris Dwi ( Aktivis Pergerakan Mahasiwa )

 

Pendidikan merupakan hal yang penting untuk dimiliki oleh setiap individu. Dengan pendidikan orang bisa mengenal betapa pentingnya ilmu untuk mengangkat sebuah peradaban menjadi lebih baik. Begitu mahalnya biaya pendidikan di negeri gemah ripah loh jinawi membuat masyarakat ada yang tidak mampu untuk mengenyam pendidikan secara formal. Karena sejatinya pendidikan sekolah untuk mengajarkan kepada para murid keterampilan dan pengetahuan yang mereka butuhkan guna terjun dengan masyarakat dan lingkungan untuk berinteraksi.

Menilik kewajiban untuk mencari ilmu dan menjadikan status orang berilmu mengikuti para nabi menjadi acuan untuk kaum muslimin semakin giat menuntut pendidikan semaksimal mungkin. Namun terlepas dari itu banyak masalah-masalah yang timbul akibat sistem pendidikan saat ini yang diterapkan di negara-negara muslim bahkan di dunia yaitu sistem pendidikan sekuler, yang mengakar pada pondasi pemisahan agama dengan kehidupan bernegara. Karena yang harus sama-sama kita ketahui bahwasannya masalah  paling menonjol dalam dunia pendidikan saat ini yaitu pendidikan yang diwariskan dari penjajah dan itu dipaksakan pada generasi milenial muslim. Sistem pendidikan di negara-negara muslim sebagian besar merupakan sistem pendidikan yang impor dari barat. Seperti halnya dalam hal kegiatan belajar mengajar, menghafal berbagai informasi, lulus ujian dan mendapatkan sertifikat. Bukan hal itu tujuan pendidikan sebenarnya, tak cukup untuk berpikir, menyelidiki sesuatu menganalisa dan mencari informasi untuk sekedar sertifikat yang didapat.

Karena sistem saat itu sudah  turun-temurun dan diberlakukan secara sistematis. Itulah sebuah bentuk Kolonialisme dan pembajakan intelektual dan budaya dalam dunia modern saat ini.  pendidikan yang diberikan kepada anak di sekolah maupun universitas tidak ditunjukkan untuk membangun peraturan Islam sebagai dasar keyakinan sebagai seorang muslim. Bagaimana tidak mungkin generasi muslim menjadi liberal ? Karena pendidikan yang merubah mereka menjadi orang-orang sekuler yang menganjurkan untuk mengadopsi sifat kebebasan, dan ini tidak kebetulan melainkan sudah terorganisir sejak dulu. Dan masalah yang sangat gawat saat ini yaitu itu generasi dalam subjek utama pendidikan ditanamkan ikatan nasionalisme untuk menggantikan Islam sebagai sebuah ikatan yang harusnya menyatukan dengan landasan Aqidah Islam.

Seperti halnya perubahan kurikulum yang terjadi di secara berulang di Yordania, Arab Saudi, Turki merupakan contoh dari rencana-rencana berbahaya untuk menjauhkan murid dari agama mereka. Dan ini merupakan sebuah masalah yang gawat bagi murid-murid. Banyak juga fasilitas di setiap daerah yang terpencil kesulitan untuk mengenyam pendidikan karena terkendala listrik, air bersih, ventilasi dan sarana lainnya.

Semua permasalahan dan isu yang ada tidak akan terselesaikan, pendidikan dan ilmu tidak akan didapat secara gratis kecuali dengan adanya Negara yang mendukung dan sistem yang peduli akan kualitas pendidikan. Karena pendidikan merupakan fasilitas yang diberikan negara kepada warganya. Untuk semua orang pendidikan harus digratiskan, baik laki-laki ataupun perempuan. Kembalinya Khilafah Rasyidah yang berdasarkan metode kenabian akan menjamin hak pendidikan serta aspirasi anak dan perempuan untuk mengenyam pendidikan dengan layak bahkan berkualitas. Karena Khilafah akan menjadi pemimpin dunia dalam menyediakan pendidikan dan menjamin aspirasi pendidikan. Khilafah tidak hanya akan membangun institusi untuk memfasilitasi pendidikan ini tetapi juga akan memastikan lingkungan yang aman dan kesenjangan guru-guru akan teratasi baik tingkat sekolah maupun Universitas. Silakan menjadi negara dimana perempuan dan anak-anak mampu mengajar Pendidikan yang bebas kekerasan dan pelecehan.

Wallahu’alam bishowab.

Facebook
Twitter
LinkedIn
Pinterest
Pocket
WhatsApp

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *