Penolakan Nama Jalan Tokoh Sekuler Kamal Ataturk Di Jakarta

Facebook
Twitter
LinkedIn
Pinterest
Pocket
WhatsApp

Agung Andayani

 

Bermula dari pernyataan Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria yang mengatakan adanya rencana penamaan salah satu ruas jalan di Ibu Kota dengan nama tokoh sekuler Turki yaitu Kemal Ataturk. Namun sebelumnya, Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi dalam konferensi pers. Terkait kunjungan bilateral ke Turki pada 12 Oktober 2021 mengatakan bahwa, “Pemerintah Turki menganugerahkan nama jalan di depan kantor KBRI Ankara yang baru dengan nama Jalan Ahmet Soekarno,” ucapnya. ( CNN, 17/10/2021)

 

Penolakan mulai bermunculan. Salah satunya penolakan dari Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Anwar Abbas. Beliau menolak rencana pemerintah mengganti nama salah satu jalan di Jakarta dengan nama tokoh sekuler sekaligus pendiri Turki modern, Kemal Ataturk. “Jadi Mustafa Kemal Ataturk ini adalah seorang tokoh yang kalau dilihat dari fatwa MUI adalah orang yang pemikirannya sesat dan menyesatkan,” kata Anwar dalam keterangan resminya, Minggu (17/10). ( CNN, 17/10/2021)

 

Selain itu penolakan juga datang dari Wakil Ketua Majelis Syuro Partai Keadilan Sejahtera Hidayat Nur Wahid. Beliau menolak rencana pemerintah menjadikan tokoh Turki Kemal Ataturk, menjadi salah satu nama jalan di Jakarta. Dan beliau meminta untuk menggunakan tokoh Turki lain sebagai salah satu nama jalan di Indonesia, selain Ataturk. “Yaitu nama-nama tokoh Turki yang tidak kontroversial dan yang bisa hadirkan penguatan hubungan, karena nama-nama itu begitu harum diterima masyarakat luas di Indonesia, seperti Sultan Muhammad al Fatih atau tokoh Sufi Jalaludin ar Rumi,” ujar Hidayat dalam keterangan tertulisnya, Rabu (20/10/2021). (IDN Times, 20/10/2021)

 

Kamal Ataturk Tokoh Sekuler

 

Kemal Ataturk lahir di Selanik (Thessaleniki Yunani) 12 Maret 1881. Dan meninggal di Istana Dolmabahce Istanbul Turki tanggal 10 November 1938 pada umur 57 tahun. Ayahnya, Ali Rıza Efendi seorang pegawai bea cukai dan tutup usia ketika Kemal Atatur baru berusia tujuh tahun. Karena itu, Kemal Atatur dibesarkan oleh ibunya Zübeyde Hanım.

 

Kemal Atatur masuk ke akademi militer di Manastır pada tahun 1895. Dia lulus dengan pangkat letnan pada tahun 1905 dan di tugaskan di Damaskus. Di Damaskus Kemal Atatur bergabung dengan suatu kumpulan rahasia kecil yang terdiri dari perwira-perwira yang menginginkan pembaruan yang bernama Vatan ve Hürriyet (Tanah Air dan Kemerdekaan). Kumpulan rahasia kecil ini memiliki tujuan untuk penentang Kekhalifahan Ottoman. Pada tahun 1907 Kemal Atatur bertugas di Selânik dan bergabung dengan Komite Kesatuan yang biasa disebut sebagai kumpulan Turki Muda. (BUKU ENSIKLOPEDI DUNIA)

 

Kemal Ataturk sebenarnya adalah mata-mata dari Inggris keturunan Yahudi yang ditugaskan untuk menghancurkan Khilafah dari tubuh kaum muslimin. Kemal Ataturk masuk ke Istambul Turki dan bergabung dengan organisasi persatuan dan kemajuan sebagai oposisi Daulah Utsmani yang bekerjasama dengan Eropa. Kemudian ia berhasil melucuti dan menyingkirkan Khalifah Abdul Hamid II. Sehingga Khalifah dan keluarganya diusir dari Istambul dan bagi yang membangkangnya dibunuh.

 

Bertepatan tanggal 3 Maret 1924 M. Badan legislatif Turki mengangkat Kemal Ataturk sebagai presiden pertama Turki. Dan Dua puluh hari kemudian secara resmi negara Islam yaitu Kekhilafahan Islamiyah Turki Ustmani diruntuhkan dan digantinya menjadi negara Turki sekuler.

 

Dampaknya syariat Islam satu demi satu di hapus. Seperti bahasa Arab yang pada waktu itu sebagai bahasa resmi negara, berubah menjadi bahasa Turki. Seruan azan yang berbahasa Arab diganti dengan bahasa Turki. Pakaian muslimah yang awalnya menutup aurat dipaksa mengikuti aturan pakaian barat.

 

Masjid Aya Sofia yang menjadi simbol kebanggaan saat penaklukkan Kekaisaran besar Konstantinopel dialih fungsikan jadi museum negara. Begitu juga dengan undang-undang negara menjadi UU berpedoman Barat/Sekuler dan kesepakatan bersama. Serta segala bentuk hukuman syariah Islam diganti dengan hukuman penjara. Begitu juga wilayah-wilayah yang dulu masuk daerah kekuasaan Kekhalifahan Turki Ustmani dimerdekakan secara politis dan dibagi-bagikan kepada kaum kafir penjajah negara Eropa. Diantaranya Arab Saudi, Irak, Suriah, Yaman dan negeri-negeri muslim lainnya tunduk dalam kendali negara Eropa barat.

 

Jadi apakah tokoh sekuler Kemal Ataturk yang telah meruntuhkan negara Islam kekhilafahan Turki usmani dan yang telah menyakiti umat muslim diabadikan menjadi nama jalan di negeri ini?

Wallahua’lam bishawab.

Facebook
Twitter
LinkedIn
Pinterest
Pocket
WhatsApp

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *