Pendidikan Online Menyusahkan Rakyat?

Facebook
Twitter
LinkedIn
Pinterest
Pocket
WhatsApp

Oleh: Bunda Fakhrina

Sejak Pandemi Covid -19, setiap hari jam 8.30 kegiatan belajar jarak jauh lewat aplikasi Zoom sudah mulai.Sementara jam 7.00 aku harus pergi ke Kantor, sementara anak bungsuku melakukan kegiatan Belajar Sekolah di Rumah. Seperangkat alat komunikasi harus disiapkan, laptop atau HP menjadi keperluan dasar yang wajib untuk bisa melakukan kegiatan belajar on-line. Padahal aku pun beberapa hari dalam seminggu harus berangkat kerja WFO (Work From Office) ,walau tidak tiap hari, namun sangat menyulitkan, dengan berat hati meninggalkan anak dengan HP atau laptop ,tanpa pengawasan, terpaksa mengalah demi anakku.

Aku berfikir bagaimana dengan orang lain yang tidak punya HP atau Laptop, juga tidak punya quota internet? Bahkan tidak ada sinyal karena letak geografis rumah yang belum terjangkau. Bukan hanya HP dan Laptop namun juga aliran listrik masih ada di Indonesia ini yang belum terjagkau listrik. Belum lagi orang tua yang hidup miskin, untuk makan sehari-hari saja sulit.Bapak pencari nafkah utama menganggur karena PHK tidak mendapatkan uang , secara ekonomi sulit. Banyak kasus bunuh diri yang dilakukan rakyat karena tidak bisa menghadapi himpitan hidup yang tersetruktur merusak sendi kehidupan. https://www.merdeka.com/peristiwa/pandemi-covid-ujian-berat-bagi-pelajar-miskin-di-pelosok-negeri.html

Penguasa, mengapa tidak berfikir, semua kebijakan yang diambil membuat stress dan menyengsarakan rakyatmu. Tidakkah ada solusi dan membebankan rakyatmu? Sungguh kalian dzolim. Padahal do’a orang yang terdzolimi itu diijabah. Tidak takukan kalian akan hari pembalasan kelak yang harus kalian pertanggung jawabkan.

Pendidikan adalah salah satu kebutuhan rakyat untuk cerdas, fasilitas pendidikan yang ada selama ini pun belum memenuhi kebutuhan rakyat. Gedung sekolah yang rusak, jalan akses menuju sekolah masih banyak yang tidak layak. Dana BOS yang seharusnya dipergunakan untuk sarana Pendidikan malah diembat. Ramai Ramai dikorupsi berjamaah, seperti yang saat ini terjadi di Indonesia.

Sungguh prihatin, mau dibawa kemana arah pendidikan kita? Akan ada banyak hak rakyat tidak terpenuhi, dan betapa dampak kebodohan akibat jauh dari dunia pendidikan serta dampak lainnya dari kebijakan ini. Akibat sistem yang rusak yang diadopsi oleh penguasa kita saat ini, menyengsarakan umat, membuat rakyat sulit dan menjadi bencana besar unutk kehidupan berbangsa dan bernegara, bencana besar bagi generasi saat ini dan masa depan.

Jika ditelisik maka akhirnya kita akan menemukan bahwa Islam dan Institusi Khilafahlah solusi semua permasalahan hidup ini.Karena hanya Islamlah yang memperhatikan bagaimana negara sebagai sebuah institusi umat seharusnya mementingkan hak rakyat untuk mendapatkan pendidikan yang bermutu dan layak, karena dalam Islam pendidikan adalah salah satu kebutuhan yang wajib negara sediakan untuk umat. Berbagai fasilitas gratis dan mumpuni disediakan untuk rakyat, sebagai layanan yang harus ditunaikan. Islam sangat memperhatikan semua fasilitas sekolah, perpustakaan, bahan bacaan bahkan guru pun diberi gaji yang sangat besar. Islam dengan system Khilafahnya yang menjadikan rakyat cerdas serta menjaga keimanan lewat kurikulum pendidikan yang menyelamatkan manusia dunia dan akhirat. Rakyat tidak akan dibebani untuk menyelesaikan kebutuhannya sendiri, tetapi khilafahlah yang meladeni, menyediakan semua fasilitas dengan gratis.

Aturan dan hukum apalagi yang akan kita cari? Islamlah dengan yakin harus kita terapkan dan hukum jahiliyah harus kita enyahkan.Seperti firman Alloh dalam Al Qur’an ayat 49 – 50 :

أَنِ احْكُمْ بَيْنَهُمْ بِمَا أَنْزَلَ اللَّهُ وَلَا تَتَّبِعْ أَهْوَاءَهُمْ وَاحْذَرْهُمْ أَنْ يَفْتِنُوكَ عَنْ بَعْضِ مَا أَنْزَلَ اللَّهُ إِلَيْكَ فَإِنْ تَوَلَّوْا فَاعْلَمْ أَنَّمَا يُرِيدُ اللَّهُ أَنْ يُصِيبَهُمْ بِبَعْضِ ذُنُوبِهِمْ وَإِنَّ كَثِيرًا مِنَ النَّاسِ لَفَاسِقُونَ (49) أَفَحُكْمَ الْجَاهِلِيَّةِ يَبْغُونَ وَمَنْ أَحْسَنُ مِنَ اللَّهِ حُكْمًا لِقَوْمٍ يُوقِنُونَ (50)

“Dan hendaklah kamu memutuskan perkara di antara mereka menurut apa yang diturunkan Allah, dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu mereka. dan berhati-hatilah kamu terhadap mereka, supaya mereka tidak memalingkan kamu dari sebahagian apa yang telah diturunkan Allah kepadamu. Jika mereka berpaling (dari hukum yang telah diturunkan Allah), maka ketahuilah bahwa sesungguhnya Allah menghendaki akan menimpakan musibah kepada mereka disebabkan sebagian dosa-dosa mereka. Dan sesungguhnya kebanyakan manusia adalah orang-orang yang fasik [49]. Apakah hukum Jahiliyah yang mereka kehendaki, dan hukum siapakah yang lebih baik daripada hukum Allah bagi orang-orang yang yakin? [50]”

Facebook
Twitter
LinkedIn
Pinterest
Pocket
WhatsApp

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *