Penderitaan Umat Islam dan Pemuda Perubahan

Facebook
Twitter
LinkedIn
Pinterest
Pocket
WhatsApp

Oleh : Ridha Kurnia Utami (aktivis dakwah)

Bulan juni lalu dunia sempat digemparkan oleh media dengan kasus terdamparnya muslim Rohingya pada hari Kamis sore 25 Juni 2020. Mereka terombang ambing dilautan berbulan-bulan untuk menyelamatkan diri dari pembantaian militer Myanmar pada wilayahnya di Rohingya dan selama didalam perahu mereka rela untuk tidak makan hanya minum air laut untuk mempertahankan hidupnya, perahunya yang menghantarkan mereka untuk kemudian sampai memasuki tiga wilayah perairan

Sebelumnya pemerintah Malaysia dan Thailand menolak kehadiran mereka disebabkan negara dari mereka tidak mampu menampung pengungsi Rohingya karena minimnya biaya. Bahkan negara Malaysia yang cukup berhasil dalam menangani anggaran ketahanan hidup dikala pandemi pada penduduk negerinya sendiri menolak keras kehadiran mereka yang asalnya dari Myanmar ini

Akhirnya perahu yang berisikan warga Rohingya meninggalkan wilayah dua negara yang menolak kehadiran mereka hingga memasuki perairan Indonesia bagian Aceh Utara, mereka dibawa ke daratan diselamatkan oleh para nelayan di Desa Lancok, Lhokseumawe. Namun, pemerintah Indonesia sempat menolak kehadiran mereka karena adanya pandemi covid-19 saat ini. Namun, warga Aceh terus mendesak dengan alasan kemanusiaan

Mereka kini ditampung dibekas kantor imigrasi yang pada 2015 lalu pernah menjadi tempat penampungan sementara pengungsi Rohingya. Setelah dievakuasi, para pengungsi juga menjalani rapid test virus corona dan hasilnya negatif untuk seluruh pengungsi

Mengingat kembali pada November 2016 lalu terjadi pembantaian keji oleh rezim Myanmar tentara dan para biksu Budha Myanmar terhadap suku Islam Rohingya di Utara Rakhine disebabkan bahwa mereka beda etnis dan beda agama yang berada di mayoritas Budha, mereka lalu diperlakukan seperti bukan manusia
Kita masih mengingat dalam sebuah video yang terlihat diluar batas kemanusiaan dari mereka disiksa, diperkosa, dibunuh, dibakar secara massal yang menelan banyak nyawa hampir ribuan penduduk Islam di Rakhine dalam kurun sebulan bahkan dari mereka terusir dari kampung halamannya

Kondisi muslim Rohingya ini adalah bukti bahwa sekulerisme melahirkan deskriminasi pada kaum minoritas. Sekulerisme adalah ideologi yang asasnya memisahkan kehidupan dari agama demikian yang diemban oleh para kafir laknatullah yang membantai muslim Rohingya

Ternyata dari jumlah penduduk di dunia yang mencapai sebanyak 1,8 miliyar bungkam dan memalingkan mukanya karena keberhasilan nasionalisme atas konsep nation state dalam menyekat kebangsaan

Rohingya menjadi bukti bahwa umat Islam tidak lagi memiliki junnah atau perisai, seakan-akan umat Islam dianggap seperti hewan yang siap kapanpun disembelih oleh para kafir laknatullah

Penderitaan umat Islam saat ini bukan hanya dirasakan oleh muslim Rohingya saja. Namun juga dirasakan oleh sebagian umat Islam dibelahan dunia yakni Palestina yang belum kunjung usai, muslim Uighur yang masih merasakan tekanan jiwa mereka, Yaman yang masih merasakan kelaparan dan kering kerontangnya setiap hari dan masih banyak lagi penderitaan lainnya
Penderitaan umat Islam saat ini tidak akan berhenti selama tanpa adanya kehadiran khilafah di dunia. Bahwasannya dengan khilafah inilah penderitaan umat Islam akan mudah terselesaikan dan bahkan tidak akan ada lagi penindasan terhadap umat Islam.

Sebab hukum Allah lah yang memimpin atas kebenaran tidak ada kecacatan atau pun kekurangan didalamnya, para kafir laknatullah yang menindas umat Islam saat ini akan segera diperangi oleh pasukan-pasukan Islam yang siap menjaga harta dan martabat aqidah Islam pada kaum muslimin
Berbeda halnya dengan sistem hukum saat ini yang berlandaskan pada sistem buatan manusia yang memiliki kelemahan, kekurangan bahkan tidak bisa mengetahui dirinya atas kelanjutan esok masa depannya

Khilafah Islam yakni pemerintahan atas dasar Al Quran dan As Sunnah yang membela kaum muslim di manapun berada walaupun terpisah jarak, yang kemudian dilaksanakan oleh khalifah darinya yang taat pada hukum syara sebagai pelindung kaum muslimin. Sebagaimana dulu di masa Umar, urusan Mesir adalah urusan khalifah, urusan Yaman juga urusan khalifah, urusan Suriah dan Mekkah juga urusannya khalifah

Penyelesaian itu hanya bisa dilakukan oleh sebuah kekuatan yang setara dengan negara pula. Sebab umat Islam itu satu tubuh, ketika yang satu tersakiti maka seluruh badan merasakan pedihnya. Dan akan berbuat sesuatu agar bagian itu tak sakit lagi
Maka berbicara tentang kekuatan yang setara dengan negara saat ini tidak memungkinkan menyelesaikan dengan sistem yang berlandaskan kapitalisme sekulerisme yang jelas memiliki kemudharatan bagi manusia. Harus ada kekuatan melalui perantara perjuangan tegaknya peradaban atas penderitaan umat Islam saat ini yakni melalui pemuda yang memiliki sumber kekuatan baik dari kekuatan fisik, kecerdasan akal, kekuatan jiwa, keteguhan dalam memegang prinsip ideologi menjadi dasar gerakan seorang pemuda sebagai agen perubahan

Sebagaimana Allah swt mengakui kekuatan yang hanya dimiliki oleh para pemuda didalam surat Ar Rum ayat 54, Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman:

اَللّٰهُ الَّذِيْ خَلَقَكُمْ مِّنْ ضَعْفٍ ثُمَّ جَعَلَ مِنْۢ بَعْدِ ضَعْفٍ قُوَّةً ثُمَّ جَعَلَ مِنْۢ بَعْدِ قُوَّةٍ ضَعْفًا وَّشَيْبَةً ۗ يَخْلُقُ مَا يَشَآءُ ۚ وَهُوَ الْعَلِيْمُ الْقَدِيْرُ

“Allah-lah yang menciptakan kamu dari keadaan lemah, kemudian Dia menjadikan (kamu) setelah keadaan lemah itu menjadi kuat, kemudian Dia menjadikan (kamu) setelah kuat itu lemah (kembali) dan beruban. Dia menciptakan apa yang Dia kehendaki. Dan Dia Maha Mengetahui, Maha Kuasa.” (QS. Ar-Rum 30: Ayat 54)

Demikian sama dengan pesan dari Imam Syafii untuk para pemuda melalui haditsnya mengatakan, “sesungguhnya kehidupan pemuda itu, demi Allah hanya dengan ilmu dan takwa karena apabila yang dua hal itu tidak ada, tidak dianggap hadir dalam kehidupan.” (HR. Imam Syafii)

Imam Ibnu Katsir menjelaskan bahwa, Allah ‘azza wa jalla menyebutkan mereka adalah dari golongan anak-anak muda. Oleh karena itu kebanyakan orang-orang yang memenuhi seruan Allah swt dan Rasulnya adalah para pemuda. Sudah seharusnya para pemuda menyadari atas kesadaran perannya yang mampu membawa perubahan dalam perkara peduli terhadap penderitaan atau kerusakan yang ada saat ini

Islam adalah sebuah ideologi yang memberikan energi besar bagi perubahan. Hal ini karena karakter islam yang bersifat syamil (universal), mencakup seluruh aspek kehidupan dan mengatur seluruh bagian manusia. Islam tidak hanya sekedar mengatur ibadah spiritual saja, namun meliputi segala aspek yaitu politik, pendidikan, ekonomi, budaya dll. Dan Islam juga mewarnai pola pikir, emosi, perasaan, pemikiran dan fisik. Karena itu berislamnya seseorang akan melahirkan sebuah totalitas

Energi pemuda sudah seharusnya siap sedia melakukan kewajiban yang dibebankan oleh suatu ideologi ketika dia telah meyakini akan kebenaran ideologi tersebut, sebagai contoh adalah para shahabat yang siap sedia manakala mendengar perintah jihad dari Rasulnya.

Ali bin Abu Thalib dimasa usia mudanya menjadi khalifah pada kekhilafahan khulafaur arrasyidin dan sebelum menjadi khalifah, Ali sosok yang cerdas dalam strategi perang sehingga ia berhasil mengepakkan sayap Islam pada peristiwa perang Khaibar, dimana ketika umat Islam dan para shahabat membutuhkan cukup waktu yang lama untuk meruntuhkannya. Thalhah bin Ubaidillah seorang pemuda yang cerdas dalam strategi berdagang dan dijuluki “asy-syahidul al hayyu” (syahid yang masih hidup) ketika dalam perang Uhud.

Sa’ad bin Abi Waqqash seorang pemuda yang memiliki keteguhan iman ketika keluarganya menolak dan mengancam ia masuk Islam dan kecerdasannya dalam perang Uhud dan Badar.

Seorang muslim akan meyakini bahwa dia memang diciptakan hanya untuk beribadah, Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman:

وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَا لْاِ نْسَ اِلَّا لِيَعْبُدُوْنِ

“Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan agar mereka beribadah kepada-Ku.” (QS. Az-Zariyat 51: Ayat 56)

Bahwa tidak ada yang dapat memberikan kemudharatan kecuali atas seizin Allah, sehingga dengan demikian tidak ada lagi sesuatupun yang ditakuti bagi para pemuda yang memiliki pemikiran semacam ini. Kalaupun harus berperang, mereka meyakini bahwa apapun hasilnya akan berupa kebaikan, matinya adalah syahid dan hidupnya adalah mulia

Kalaupun seorang pemuda diam maka ada banyak pemikiran lain (kapitalisme, sekulerime, sosialisme, liberalisme, dll) yang akan mengubah perubahan ini sesuai dengan kehendak mereka. Oleh karena itu, diamnya kita berarti membiarkan kekalahan ideologi yang kita yakini kebenarannya dan membiarkan terjadinya perubahan kearah yang tidak kita kehendaki
Sebagaimana dalam suatu hadits Rasulullah saw menyatakan bahwa, orang yang hari ini lebih baik dari hari kemarin adalah orang yang beruntung, orang yang hari ini sama dengan hari kemarin adalah rugi dan orang yang hari ini lebih buruk dari hari kemarin adalah celaka.

Kesadaran bahwa seorang pemuda harus menjadi agen perubahan merupakan langkah awal yang kemudian harus diiringi dengan pemahaman bagaimana cara melakukan perubahan atau kearah manakah perubahan harus kita arahkan
Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman:

“Dan hendaklah di antara kamu ada segolongan orang yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh (berbuat) yang makruf, dan mencegah dari yang mungkar. Dan mereka itulah orang-orang yang beruntung.” (QS. Ali ‘Imran 3: Ayat 104)

Dalam surat Al Imran ayat 104 ini, Allah swt memerintahkan agar ada kaum yang menyeru kepada kebaikan sebagai sebuah perubahan.

Oleh karena itu, pemuda muslim harus bangkit membawa perubahan kearah islam. Menjadikan syariat islam satu-satunya pedoman hidup dan memperjuangkannya agar diterapkan ditengah-tengah umat. Dengan begitu, penderitaan kaum muslim bisa segera berakhir.

Facebook
Twitter
LinkedIn
Pinterest
Pocket
WhatsApp

2 komentar pada “Penderitaan Umat Islam dan Pemuda Perubahan

  • Masya allah,barakallah semoga bermanfaat untuk orang lain

    Balas
  • Novianti Dwi Pratami

    Masyaallah.. Artikel yang sangat bagus, penyampaiannya mudah dipahami
    Semoga Khilafah segera bangkit

    Balas

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *