Pemuda Ideologis Yes, Pinjol No

Facebook
Twitter
LinkedIn
Pinterest
Pocket
WhatsApp

Pemuda Ideologis Yes, Pinjol No

Oleh Maryatiningsih (Ibu rumah tangga)

Mahasiswa adalah sosok orang yang pintar, kritis dan menjadi generasi harapan bangsa. Mafhum masyarakat tentang mahasiswa sangat positif, tetapi beberapa waktu lalu nilai positif mahasiswa tercoreng dengan berita yang viral terjerat pinjaman online/pinjol.

Pengamat Keuangan Piter Abdullah menilai ratusan mahasiswa Institut Pertanian Bogor (IPB) yang terjerat pinjaman dalam jaringan (pinjol) untuk penjualan yang ternyata bodong karena tamak yang tidak memiliki kemampuan keuangan, dan tidak memiliki literasi pengetahuan mengenai masalah ini. Namun, ia mempertanyakan apakah kasus ini penipuan sehingga perlu diusut tuntas aparat hukum. (republik.com, 15/11/2022)

Miris, kejadian yang menimpa mahasiswa sebelumnya sudah marak terjadi di masyarakat. Masalah ini sampai berdampak buruk, seperti ancaman, teror, bukan hanya kepada peminjam saja tetapi kerabat atau teman terdekat juga ikut terkena imbasnya. Belum lagi dampak yang lainya seperti kerugian dari potongan pinjaman tersebut atau bunga yang sangat besar .

Jika masalah ini terus dibiarkan, maka apa yang akan terjadi dengan masyarakat. Masyarakat dan pemuda akan rusak karena lebih konsumtif, dan cara berfikir mereka tidak cerdas dalam menggunakan atau mengelola materi. Kurang optimal dalam berfikir bagaimana cara yang baik dan benar untuk mendapatkan materi .

Masih dalam laman berita yang sama, ungkapan piter abdullah tentang perilaku tamak, rakus yang tidak mau bekerja keras karena membuat pelaku (mahasiswa) spekulatif, apalagi kalau tidak didukung dengan kemampuan keuangan. Persoalan semakin ditambah karena mereka tidak memiliki literasi pengetahuan yang cukup,”

Dengan masalah pinjol tersebut dari dulu hingga sekarang belum ada penanganan yang tepat yang di lakuakan oleh pemerintah. Maka masalah ini terus bertambah bukan berkurang. Penyebab masalah Ini bukan semata-mata karena individu si peminjam saja atau faktor lainya seperti kemiskinan, tetapi akar dari masalah ini adalah sistem kapitalis dan pemahaman tentang syariat Islam yang tidak diterapkan.

Untuk itu, peran mahasiswa atau pemuda harus dikembalikan ke fitrahnaya sebagai pemuda yang Ideologis, pemuda yang lurus, cerdas dan taat. Pemuda yang bisa membawa negeri ini pada peradaban yang Islam kaffah. Pemuda yang mampu mewujudkan dan memperjuangkan sistem yang rusak ini menjadi sestem yang sahih yakni sistem daulah Islam. Sehingga tidak ada lagi riba yang merajalela.

wallahu’alam biashawab.

 

 

 

 

 

 

 

Facebook
Twitter
LinkedIn
Pinterest
Pocket
WhatsApp

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *