Pembunuhan Pada Anak Akibat Pornografi

Facebook
Twitter
LinkedIn
Pinterest
Pocket
WhatsApp

Pembunuhan Pada Anak Akibat Pornografi

Oleh : Eka Desiyanti 

(Aktivis Lubuk Linggau)

 

Banyak kasus pembunuhan di media sosial, baru baru ini terjadi di Palembang. Ditemukan seorang remaja putri berinisial AA (13) di kuburan cina tidak bernyawa lagi. Para pelaku pemerkosaan dan pembunuhan ini adalah remaja yaitu Is(16),Mz(13),As(12),Ns(12) .Dan Is adalah kekasih daripada korban. Para pelaku telah diaman kan di Polda Sumsel Rabu 4/9 (CNN Indonesia .com)

 

Menurut pihak kepolisian motif perkosaan dan pembunuhan ini karna nafsu syahwat, sebelumnya Is mengajak bertemu dengan AA untuk menonton kuda kepang, di kelurahan Pipa reja kecamatan Kemuning. Disanalah para pelaku menyalurkan nafsu bejat nya secara bergiliran, dan pihak kepolisan telah menyita barang bukti ponsel pelaku yang didalamnya banyak menyimpan film porno.

 

Kasus ini bukan yang pertama kalinya,mengapa hal ini terus berulang?apa yang penyebab nya?mengapa hukuman tidak bisa membuat efek jera bagi pelaku ?

 

Hal ini dikarenakan asas liberalisme sekularisme, dimana agama tidak dipakai dalam mengatur kehidupan , aturan agama hanya diperuntukkan diranah ibadah ritual saja,misalnya solat ,puasa,haji sedangkan dalam ranah publik,muamalah,ekonomi tidak menggunakan aturan agama.

 

Selain itu juga keluarga terutama orang tua tidak mengajarkan anak perempuan untuk menutup aurat secara sempurna, dan bagi laki laki untuk menundukkan pandangan nya, untuk menghormati perempuan dan menyanyai nya. Dan orang tua tidak mengajarkan bagaimana berinteraksi dengan lawan jenis. Bahkan pacaran sudah hal yang biasa bagi mereka,tidak ada rasa malu saat berdua dua dengan yang bukan mahram nya. Bahkan berbuat dosa dan berzina tidak aneh lagi bagi mereka .

 

Selain itu orang tua juga disibukan dengan mencari nafkah untuk keluarga,karna negara tidak menjamin kebutuhan hidup rakyat nya, bahkan seorang ibu yang seharusnya menjadi pendidik anak-anak nya menjadi tulang punggung keluarga.

Inilah wujud dari demokrasi sekulerisme dimana negara tidak melayani kebutuhan rakyat nya.

 

Dari segi masyakat begitu susahnya untuk mengajak masyarakat untuk menuntut ilmu terutama ilmu agama,diajak ikut pengajian-pengajian di masjid -masjid. Bahkan bagi sebagian orang takut untuk melakukan amar makruf nahi mungkar alasan nya karna takut melanggar HAM . Karna hanya dengan agama islam semua permasalah hidup baik pembunuhan dan pemerkosaan atau pun masalah- masalah hidup yang lain akan terselesaikan dengan tuntas.

 

Pendidikan juga saat ini bergitu jauh dari kurikulum Islam ,Dimana pendidikan hanya berstandar pada nilai nilai akademi, outpun dari pendidikan saat ini berbasis materialisme dan individualisme. Karna hanya untuk mengejar materi sebagai orientasi dlm kehidupan, tanpa memikirkan bagaimana membangun manusia yg berkepribadian Islam.

 

Media sosial juga begitu mudah untuk menakses fornorafi,karna negara tidak memblokir situs situs yang membahayakan tersebut, dengan mudah dibuka, bahkan bukan hanya orng dewasa tetapi anak-anak pun begitu mudah utk mengakses nya. Ini lah bentuk ketidak becus nya negara dalam mengurusi rakyat nya .

 

Hukuman bagi pelaku saat ini tidak membuat efek jera ,karna sistem ini hukuman pun bisa diperjual belikan kan,bagi yang berduit hukaman berat bisa jadi ringan.karna sistem kapitalisme apapun yang penting bisa menjadi cuan.

 

Solusi Islam

Dalam negara Islam peran orang tua terutama seorang ibu harus menjadi madrasah Ulla bagi anak2 nya. Dan masyarakat melakukan amar makruf adalah kewajiban setiap orang. Tetapi yang lebih penting yaitu negara berkewajiban meri’ayah umat nya,ini semua bentuk pertanggung jawabannya langsung kepada Allah SWT. Genera Islam adalah generasi yg akan memimpin peradaban dunia . Sebagaimana para generasi terdahulu dlm umur yg masih relatif muda tetapi sudah menjadi pemimpin pasukan perang.

 

Sebagaimana sabda Rasul Saw.

Ketika anak telah baligh maka ia telah terbeban taklif hukum,pahala dan dosa berlaku atas mereka. Dari Aisyah dari nabi shalallahu alaihi wasalam bersabda, diangkat pena (tidak dikenakan dosa) atas tiga kelompok yaitu orang tidur hingga bangun,anak kecil sampai mimpi basah,dan orang gila sampai berakal.(HR.Ahmad,Addamini dan Ibnu khuzaimah)

 

Pendidikan dalam Islam yaitu berbasis akidah Islam yg harus diterapkan. Generasi harus dipahamkan bahwa visi dan misi hidup kita harus benar yaitu menjadi hamba Allah yang takwa,dan visi nya yaitu hanya untuk beribadah kepada Allah semata. Bukan nya hanya ibadah ritual saja tetapi juga menerapkan hukum-hukum allah dlm kehidupan .

 

 

Hukuman bagi pemerkosa dan pembunuhan dalam negara Islam akan menerapkan sistem yang tegas bagi pelanggar hukum. Bagi pemerkosa akan dicambuk sebanyak 100 kali apabila belum menikah dan dirajam dan dicambuk 100 kali bila sudah menikah. Apabila terjadi pembunuhan maka hukum Islam berlaku balas membunuh atau bayar diat sebanyak 100 ekor unta yang apabila dikonversi saat ini senilai 1.2 miliar rupiah.(Abdullahrahman -al Maliki,sistem sanksi dlm Islam 1990)

 

Semua itu hanya bisa terwujud dengan penerapan Islam secara kaffah,dalam naungan daulah khilafah .

 

Wallahu ‘alam bishawab.

Facebook
Twitter
LinkedIn
Pinterest
Pocket
WhatsApp

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *