PDAM Berorientasi Untung, Rakyat Semakin Buntung

Facebook
Twitter
LinkedIn
Pinterest
Pocket
WhatsApp

Oleh : Muza Al-Ghazi (Aktivis Muslimah dari Banyumas)

Air merupakan kebutuhan pokok bagi semua manusia, manusia tidak bisa hidup tanpa air. Kondisi sanitasi dan air minum yang buruk merupakan dua persoalan yang menjadi faktor penyebab kemiskinan di indonesia. Ketiadaan sanitasi dan air bersih merupakan awal munculnya berbagai masalah kesehatan. (www.cnbcindonesia.com)

Selama ini ketersediaan air bersih dikelola menggunakan PDAM setempat yang kondisi pengelolaannya cukup memprihatinkan. Parahnya terdapat salah satu PDAM Tirtamalem di Pemerintah Kabupaten Karo sampai menunggak pembayaran listrik PLN dan diputuskan aliran listriknya. Hak-hak karyawannyapun sudah hampir satu tahun belum dibayarkan.

Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) di Indonesia dilaporkan sering mengalami kerugian. Wapres KH. maruf amin menyampaikan bahwa penyebab kerugian PDAM di Indonesia karena rendahnya tarif air yang dibebankan kepada masyarakat. Solusi yang diberikan pemerintah adalah melalui swastanisasi perusahaan air minum yaitu dengan skema investasi antara pemerintah dan pihak swasta.

Ketika nantinya PDAM akan diberi suntikan investasi dari swasta maka oriantasinya akan berubah menjadi untung dan rugi, sehingga nantinya dengan mudah tarif air akan dinaikkan dengan dalih perusahaan mengalami kerugian. Ketika tarif air naik maka rakyat akan semakin dirugikan, rakyat harus membayar iuran air yang tinggi setiap bulannya. Ditengah kenaikan beberapa iuran seperti pajak kendaraan, iuran bpjs, listrik dan kedepannya masih banyak iuran lainnya yang siap mencekik rakyat.

« اَلْمُسْلِمُوْنَ شُرَكَاءُ فِي ثَلاَثٍ فِي الْكَلإَِ وَالْمَاءِ وَالنَّارِ»

“Kaum Muslim berserikat dalam tiga hal, yaitu padang rumput, air dan api.“
HR. Abu Dawud dan Ahmad
Dari hadist diatas dijelaskan bahwa padang rumput, air dan api dan segala sumber daya alam yang mengalir terus menerus dan mempengaruhi hajat hidup orang banyak tidak bisa dimiliki secara individu, haruslah negara yang mengelolanya untuk kesejahteraan rakyatnya. Maka, tidak tepat jika solusi dari kerugian PDAM di Indonesia dengan membagi skema investasi antara pemerintah dan pihak swasta. Tujuan pembentukan PDAM di Indonesia sendiri harus diperbaiki yaitu bukan untuk mencari keuntungan, tetapi sebuah kewajiban negara untuk melayani rakyatnya.

Telah nampak kerusakan yang terjadi di muka bumi ini karena ulah tangan manusia. Hal tersebut terjadi karena negara tidak menempatkan dirinya sebagai pelayan masyarakat. Negara selama ini hanya menjadi wasit/perantara saja dalam segala kebutuhan rakyatnya. Sehingga segala kebijakan yang dipakai hanya mementingkan keuntungan negara, tanpa memperdulikan hak-hak masyarakat.

Islam sebagai agama yang sempurna telah mengatur segalanya dengan detil dan menyeluruh. Sistem islam lah solusi dari segala problematika kehidupan saat ini, dimana negara lah yang menguasai air dan mengelolanya untuk kepentingan rakyat tanpa berfikir mencari keuntungan, karena hal tersebut merupakan kewajiban negara kepada rakyatnya.

Sistem kapitalis yang bercokol saat ini menjadikan negara kehilangan fungsi dan perannya di dalam melayani masyarakat. Sistem ini hanya mementingkan kepentingan pemilik modal besar dalam menjalankan bisnisnya. Tanpa memperhatikan nasib rakyatnya. Inilah buah kerusakan yang terjadi karena penerapan sistem kapitalis. Wallahu ‘alam bishawab

Facebook
Twitter
LinkedIn
Pinterest
Pocket
WhatsApp

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *