Partai Islam Rasa Sekuler

Facebook
Twitter
LinkedIn
Pinterest
Pocket
WhatsApp

Oleh: Sayidah Aisyah

Wakil Ketua MPR RI dan Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan menilai jualan surga neraka yang diterapkan saat Pemilu Presiden 2019 tidak relevan lagi, karena ternyata masyarakat lebih membutuhkan kebijakan yang berdampak luas. Ini beliau sampaikan pada Silaknas dan Milad Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) dengan tema Penguatan Nasionalisme dan Pengembangan SDM Unggul Menuju Indonesia Emas 2045. (8/12/19)

“Buktinya ketika menjual isu penista agama tidak seiring dengan hasil pemilu, perolehan suara partai saya PAN malah di urutan ke delapan,” sambungnya lagi. (antaranews.com)

Fakta ini membuktikan kesekian kalinya sistem sekuler-kapitalis hanya menjadikan agama sebagai alat untuk mendapatkan suara rakyat. Kemudian ketika pemilu telah usai, berakhir pula tugas wakil rakyat yang terpilih dalam mengayomi rakyatnya. Ironinya lagi ketika kampanye dengan menjual isu agama tidak mampu meraih suara umat muslim, giliran partai nya lah yang akan melepaskan idealisnya dan mengikuti kebanyakan partai yang lain dengan slogan kebangsaan demi mendapatkan kepentingan. Semakin menyerang ajaran Islam seakan-akan semua permasalahan negeri ini bersumber dari paham radikalisme. Menutup telinga dari jeritan rakyat yang kian hari makin tercekik dengan tingginya biaya kesehatan. Menutup mata dari semakin menjamurnya korupsi kolusi nepotisme yang dilakukan oleh kalangan mereka sendiri.

“Dan sesungguhnya Kami jadikan untuk isi neraka Jahannam kebanyakan dari jin dan manusia, mereka mempunyai hati, tetapi tidak dipergunakan untuk memahami (ayat-ayat Allah) dan mereka mempunyai mata (tetapi) tidak dipergunakannya untuk melihat (tanda-tanda kekuasaan Allah), dan mereka mempunyai telinga (tetapi) tidak dipergunakannya untuk mendengar (ayat-ayat Allah). Mereka itu sebagai binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat lagi. Meraka itulah orang-orang yang lalai.” (TQS. 7:179)

Partai Islam seharusnya berada di posisi garda terdepan dalam mengedukasi umat muslim dengan berbagai tsaqafah Islam yang mulia. Dan mengarahkan pilihan umat hanya kepada Islam sebagai bukti keimanan dan ketaqwaan yang menancap kokoh pada jiwa-jiwa kaum muslim. Partai Islam juga berperan menjadikan penerapan aturan Islam secara sempurna sebagai visi dan misi partai dan aqidah Islam sebagai dasar yang mengikat anggotanya sehingga Rahmat kesempurnaan Islam dapat dirasakan oleh setiap warga negara bukan hanya bertindak berdasarkan kepentingan nafsunya.

Partai seperti inilah yang saat ini sangat dirindukan rakyat, yang dapat amanah mewakili aspirasi mereka dan Istiqomah dalam menyampaikan kebenaran serta membawa perbaikan.

Kondisi umat yang tidak lagi mendukung Islam dan fenomena partai Islam rasa sekuler ini tidak lain merupakan hasil cetakan sistem sekuler-liberal yang terus berupaya menancapkan taringnya demi mempertahankan kekuasaan di negeri kaum muslim. Serta efek dari lumpuhnya partai Islam dalam tugas mulia menyeru kepada yang ma’ruf (kebaikan) dan mencegah yang mungkar (keburukan) dalam menyampaikan kalimat-kalimat Allah SWT. Karena landasan aqidah Islam telah kabur dan digantikan dengan landasan sekuler dan kebebasan menjadi dalih yang selalu berhasil membenarkan pernyataan mereka tanpa ada standar syar’i.
Wallahu a’lam.

Facebook
Twitter
LinkedIn
Pinterest
Pocket
WhatsApp

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *