Papuaku Sayang Papuaku Malang

Facebook
Twitter
LinkedIn
Pinterest
Pocket
WhatsApp

Oleh: Beti Nurbaeti (Praktisi Pendidikan dan Pegiat Literasi)

 

Entah kesibukan apa yang membuat negeri ini alpa pada negeri di ujung timur. Sibuk dengan pandemi yang tak kunjung selesai atau  disibukkan dengan kerumunan orang yang berpotensi menyebar virus? Entahlah. Yang pasti sekelompok orang dengan jumawa memproklamirkan kemerdekaan Papua diatas kemerdekaan negeri ini.

Ketua United Liberation Movement for West Papua (ULMWP) Benny Wenda tak lagi menghormati kedaulatan negeri ini, mendeklarasikan kemerdekaan Papua Barat dari Indonesia pada hari Selasa, 1 Desember 2020. Tak selesai sampai di situ,  Benny Wenda kini ditunjuk sebagai Presiden sementara Republik Papua Barat (West Papua).  Tokoh separatis ini pun tak malu meminta bantuan Australia untuk mengukuhkan kemerdekaan Papua Barat.

Apa yang terjadi dengan negeri ini, mereka jelas sedang mengancam negeri. Meski mereka mengemukakan  kehidupan mereka yang jauh dari kata makmur di tengah SDA yang melimpah. Separatisme jelas bukan langkah yang layak didiamkan. Bagaimana negara bisa lalai dengan pemberontakan didepan mata, bahkan go internasional. Ini jelas menodai kehormatan negeri ini. Negeri yang diperjuangkan dengan air mata, darah dan nyawa para pejuang.

Rakyat bisa apa ketika negara tak kunjung mengambil tindakan. Sementara hanya bisa jadi penonton yang gemas. Separatisme jelas hal yang sangat berbahaya bagi sebuah negeri. Ancaman penguasaan sumber daya Alam negara, sudah jelas didepan mata. Kedepan ancaman krisis ekonomi, krisis sosial dan krisis politik tidak bisa lagi dipandang sebelah mata.

Teriakan NKRI harga mati mandul ketika berhadapan dengan separatisme. Gaungnya bias  tidak lagi jelas terdengar. Padahal mereka begitu gagah ketika berhadapan dengan  sekelompok orang yang hanya berseberangan ide tanpa senjata  dan bukan kelompok separatisme dengan senjata yang mengancam keselamatan warga dan kedaulatan negara.

Jadi bertanya, seberapa kuat alutista yang disediakan negeri ini untuk menghadapi pemberontakan yang terjadi di negeri ini. Seberapa banyak ketersediaannya untuk menghadapi hal-hal darurat yang bisa terjadi kapan saja. Berapa banyak tentara yang disiapkan untuk membela negeri tercinta dari rongrongan pemberontak. Dari tindakan-tindakan yang akan menghancurkan persatuan dan kesatuan negeri ini.

Dalam Islam,  gerakan separatisme ataupun terorisme adalah perbuatan terlarang. Negara akan menjaga rakyatnya dari melakukan pemberontakan. Negara wajib mengedukasi rakyatnya agar terjaga dari sikap bughat. mendakwahi mereka agar mereka menyadari kekeliruannya dan memerangi jika mereka tidak mau taat.

Selama penerapannya sistem Islam mampu menyatukan manusia dalam satu kepemimpinan. Bersikap sama pada seluruh rakyat tanpa membedakan suku atau golongan bahkan keyakinan. Berbeda dengan saat ini, slogan slogan keberagaman dan perbedaan hanya manis di permukaan. Islam terbukti mampu  membawa negara dibawah kepemimpinannya menjadi negara mandiri yang dihormati dunia, bebas dari iintervensi negara lain, apalagi dari intervensi pemilik modal atau kelompok partai.

Wallahu a’lam bishawab.

Facebook
Twitter
LinkedIn
Pinterest
Pocket
WhatsApp

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *