PALESTINA SAUDARAKU, PALESTINA LARAKU 

Facebook
Twitter
LinkedIn
Pinterest
Pocket
WhatsApp

PALESTINA SAUDARAKU, PALESTINA LARAKU 

Oleh: Ummu Syahmi

Dilansir dari laman Republika.co.id, massa aksi peduli Palestina menggelar unjuk rasa di depan kantor Kedutaan Besar Amerika Serikat, Jakarta, Jumat (25/10/2024). Aksi tersebut sebagai bentuk kecaman atas kekejaman yang dilakukan Israel terhadap warga di Palestina dengan meluncurkan serangan ke wilayah Jabalia, Gaza Utara, Palestina serta menuntut pemerintah Amerika Serikat untuk menghentikan dukungan terhadap Israel.

 

Selain itu aksi tersebut juga mengajak massa aksi dan seluruh warga untuk melakukan boikot terhadap produk-produk yang terafiliasi dengan Israel.

 

Pejabat senior sementara PBB untuk urusan kemanusiaan dan koordinator bantuan darurat, Joyce Msuya, menyoroti dampak mengkhawatirkan dari serangan Israel terhadap layanan kesehatan dan keselamatan warga sipil. Serta nasib para petugas pertolongan pertama yang telah dicegah untuk menyelamatkan orang-orang dari bawah reruntuhan.

Kepala kemanusiaan PBB itu mengungkapkan keprihatinan mendalam terhadap populasi sipil. Ia melaporkan, keluarga telah terpisah dan pria serta anak laki-laki diangkut dengan truk.

Sembari memperingatkan, seluruh penduduk Gaza utara berisiko tewas. Dia pun mengutuk serangan dan blokade yang sedang berlangsung sebagai indikasi pengabaian mencolok terhadap kemanusiaan dasar dan hukum perang.

Dia menyerukan tindakan internasional segera untuk menghentikan kekerasan dan memastikan perlindungan bagi warga sipil di kawasan tersebut.

 

Mengabaikan resolusi Dewan Keamanan PBB yang menuntut gencatan senjata segera, Israel terus menyerang dan menghancurkan Gaza sejak serangan lintas perbatasan oleh kelompok perlawanan Palestina, Hamas, tahun lalu.

Hampir 43.000 orang telah tewas sejak pecah perang. Sebagian besar korban itu adalah perempuan dan anak-anak. Selain itu, aksi genosida rezim Zionis itu juga menyebabkan lebih dari 100.000 lainnya terluka, kata otoritas kesehatan setempat. Israel juga menghadapi kasus genosida di Pengadilan Internasional atas tindakannya.

Kekejaman Israel terhadap Palestina, sudah nampak di depan mata tanpa ampun lagi Israel terus menyerang secara membabi buta tanpa ada kendali. Solusi perdamaian dan gencatan senjata pun tak dihiraukan oleh Israel.

Sebuah ujaran kutukan ataupun hanya berbelas kasih terhadap Palestina nyatanya bukan solusi dalam usaha pembebasan Palestina dari penjajahan zionis Israel.

 

PBB yang notabene merupakan lembaga perserikatan bangsa-bangsa yang seharusnya memberikan keadilan terhadap setiap problematika antar bangsa, hingga saat ini hanya diam berkutik tanpa bertindak.

Situasi Palestina makin parah akibat serangan Zionis, bahkan Zionis juga melakukan penyerangan terhadap Lebanon, Yaman dan Iran. Namun dunia tak berdaya mengatasi kondisi buruk ini. Dunia seperti diam tanpa suara karena di bungkam oleh penguasa yang nyatanya berat sebelah pada zionis.

Ketidakberdayaan para pemimpin dunia dan lembaga-lembaga internasional semestinya sudah cukup menunjukkan kegagalan sistem kapitalisme dan demokrasi dalam mewujudkan dunia yang aman dan berkeadilan.

 

Di sisi lain, Barat masih terus mengaruskan demokrasi ke berbagai negeri sebagai alat penjajahan. Oleh karena itu umat harus membuang demokrasi dan menyadari urgensi menghadirkan solusi hakiki yaitu Khilafah yang akan memobilisasi semua kekuatan, termasuk pasukan yang akan membebaskan Palestina kelak.

Untuk itu, harus membangun kesadaran umat untuk mendukung dan terlibat dalam perjuangan bersama kelompok dakwah yang fokus menegakkan Khilafah, mengikuti metode dakwah Rasulullah (politis, dakwah pemikiran dan tanpa kekerasan).

Wallahu a’lam bish-showab.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Facebook
Twitter
LinkedIn
Pinterest
Pocket
WhatsApp

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *