Nasib Tragis Tenaga Medis ditengah Sistem Sadis

Facebook
Twitter
LinkedIn
Pinterest
Pocket
WhatsApp

Oleh : Yayuk Kusumawati (Pelajar SMAN 1 Sidareja)

Di tengah pandemi virus Corona atau Covid-19, tenaga medis mulai dari dokter hingga petugas kebersihan rumah sakit, menjadi pejuang di garda terdepan dalam menolong masyarakat. Namun begitu, rasa takut selalu dapat mempengaruhi nurani tiap orang.

Seperti yang dialami dokter dan perawat di Rumah Sakit Persahabatan, Jakarta Timur. Paramedis tersebut justru mendapat perlakuan tak menyenangkan karena tiba-tiba diusir dari kosan yang disewa.

Ketua Umum Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI), Harif Fadhilah, membenarkan adanya aduan dan keluh kesah dari paramedis tersebut.

Sangat disayangkan hal tersebut terjadi di negara ini. Para medis yang berjuang digarda terdepan meninggalkan keluarga mereka hanya untuk melayani masyarakat. Jika masyarakat dapat mengusir para medis dari tempat tinggalnya maka para medis pun bisa mengacuhkan masyarakat yang sakit. Maka dari itu bertugas seperti seharusnya medis melayani masyarakat dengan sepenuh hati dan masyarakat seperti masyarakat pada umumnya.

Harif menduga, peristiwa itu ada kaitannya dengan rasa cemas dan ketakutan masyarakat terkait penyebaran virus Corona Covid-19. Meski disebut hanya beberapa dari perawat yang mengadu, dia menyayangkan adanya tindakan tersebut.

Masyarakat hanyalah masyarakat beragam jenisnya dan karakternya. Tidak semua masyarakat cerdas dan cepat tanggap dalam situasi negara. Oleh karena itu negara wajib memberi pengertian atau sosialisasi terhadap masyarakat secara terus menerus dan merata. Kata kata turut prihatin tanpa adanya sebuah tindakan itu percuma saja. Kesalahan bukan hanya terletak pada masyarakat tapi juga negara. Sikap negara terhadap pandemi ini yaitu terus menerus memberikan sosialisasi terhadap seluruh ragam masyarakat hingga plosok sehingga masyarakat dapat melakukan aktifitas pencegahan secara maksimal. Selain itu negara juga seharusnya memfasilitasi atau memberikan sebuah jaminan terhadap keperluan para medis mulai dari pangan,sandang dan papan. Bahkan seharusnya negara menjamin semua masyarakatnya hal tersebut tercantum pada Undang Undang Dasar 1945 pasal 27 ayat 2 bahwa tiap tiap warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi manusiaan. Juga tercantum pada Undang Undang dasar 1945 pasal 34 ayat 1-4 tentang kesejahteraan sosial yang berisi fakir miskin dan anak anak terlantar dipelihara oleh negara,jaminan sosial terhadap seluruh masyarakat, negara bertanggung jawab atas seluruh fasilitas yang layak baik kesehatan atau umum.

Dilihat dari sisi ini jelas kebobokran negara dalam mengatasi wabah. Oh… betapa lucunya negara ini membuat peraturan sendiri melanggar sendiri. Jika bentuk negara seorang individu pasti sudah dituntut kena pasal berlapis dan dipidana penjara seumur hidup atau bahkan lebih mengerikan.

Jika terbukti mereka memanfaatkan jabatan dan posisinya, maka harus dihentikan. Pelakunya pun harus ditindak dengan tegas. Mulai dari peringatan, diambil tindakan, hingga pemberhentian dari pos dimana pejabat dan pegawai tersebut ditempatkan. Jika dalam praktiknya mereka mengambil hak orang lain, maka hak tersebut harus dikembalikan.

Demikianlah negara Khilafah, dengan sistem Islam yang diterapkan secara kaffah, mempunyai aturan dan mekanisme yang jelas dalam mengatur urusan bisnis pejabat dan pegawai negaranya. Tanpa mengurangi atau menghilangkan haknya sebagai warga negara. Inilah mekanisme yang terbukti mampu melahirkan pemerintahan yang bersih dan berwibawa.Oleh: Aisyah Karim.

Namun demikian, pihak yang paling bertanggung jawab atas kehidupan rakyat tentu adalah para pemimpin. Mereka harus bekerja keras bukan saja menanggulangi bencana wabah penyakit, tetapi juga menjamin kebutuhan hidup masyarakat. Negara harus mengutamakan keselamatan jiwa rakyat ketimbang berbagai program pembangunan, apalagi investasi asing. Inilah yang diingatkan Nabi saw.:

فَالأَمِيرُ الَّذِى عَلَى النَّاسِ رَاعٍ وَهُوَ مَسْئُولٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ

Pemimpin masyarakat adalah pengurus rakyat dan dia bertanggung jawab atas rakyat yang dia urus (HR Muslim).

Semoga Allah SWT segera mengangkat wabah ini dari negeri-negeri kaum Muslim, menyelamatkan umat Muhammad saw., menghilangkan para pemimpin zalim serta bersegera mengganti mereka dengan para khalifah yang adil dan sungguh-sungguh berkhidmat mengurus umat dengan menerapkan syariah-Nya yang agung! []

===

Hikmah:

Allah SWT berfirman:

قُلْ يَا عِبَادِ الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا رَبَّكُمْ لِلَّذِينَ أَحْسَنُوا فِي هَذِهِ الدُّنْيَا حَسَنَةٌ وَأَرْضُ اللَّهِ وَاسِعَةٌ إِنَّمَا يُوَفَّى الصَّابِرُونَ أَجْرَهُمْ بِغَيْرِ حِسَابٍ

Katakanlah, “Hai hamba-hamba-Ku yang beriman. bertakwalah kepada Tuhan kalian. Orang-orang yang berbuat baik di dunia ini memperoleh kebaikan. Bumi Allah itu luas. Sungguh hanya orang-orang yang bersabarlah yang diberi pahala tanpa batas.” (TQS az-Zumar [39]: 10). []
Wallahu a’lam.

Facebook
Twitter
LinkedIn
Pinterest
Pocket
WhatsApp

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *