Nanggala 402, Pertahanan yang Mengoyak Jiwa

Facebook
Twitter
LinkedIn
Pinterest
Pocket
WhatsApp

Oleh : Marita Handayani (Ibu Rumah Tangga dan Aktivis Dakwah)

Innalilahi wa inna ilahi raaji’un. Turut berduka cita atas tenggelamnya kapal selam kebanggaan bangsa Indonesia yaitu Kapal selam Nanggala 402. Semoga seluruh awak kapal yang menjadi korban diampuni seluruh dosa-dosa dan mendapat pahala syahid. Aamiin.

Santer terdengar. Menjadi tranding di setiap jejaring sosial bahwa kapal selam Nanggala 402 hilang kontak.

Dilansir dari tirto.id, Kapal selam KRI Nanggala 402 masih belum ditemukan setelah hilang Rabu (21/4/2021) dini hari. Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto mengerahkan seluruh kemampuan mereka dalam mencari kapal selam buatan Jerman yang beroperasi sejak 1981 itu.

Direktur Eksekutif Institute for Security and Strategic Studies, Khairul Fahmi, mengingatkan kembali bahwa hilangnya Nanggala adalah “Insiden serius ketiga pada armada TNI AL”. Kasus ini menurutnya menyingkap kembali permasalahan pengelolaan alat utama sistem senjata (alutsista) Indonesia.

Ada 2 KRI lain yang mengalami insiden selain Nanggala. Pertama adalah KRI Rencong-622 buatan Korea Selatan tahun 1979 yang terbakar dan tenggelam di Papua Barat pada September 2018, kemudian KRI Teluk Jakarta-541 buatan Jerman Timur tahun 1979 tenggelam di Jawa Timur pada Juli 2020. Fahmi menyoroti apakah pemeliharaan maupun perawatan alutsista yang memang sudah tua itu memadai atau tidak. “Apakah sudah dibarengi dengan upaya pemeliharaan dan perawatan yang maksimal? Itulah yang harus dievaluasi, termasuk juga menjawab apakah alokasi anggaran sudah cukup memadai untuk memenuhi kebutuhan tersebut,” kata Fahmi kepada reporter Tirto, Kamis. “Anggaran kita belum bisa diandalkan untuk menjawab kebutuhan itu,” tambahnya

Sudah mulai tersingkap tabir, bahwa negara memang perhitungan soal alutsista pertahanan negara. Seperti halnya fakta di atas yg menyebutkan bahwa anggaran yang belum bisa diandalkan untuk kebutuhan tersebut sudah mencerminkan jika negara menomorduakan keselamatan yang seharusnya menjadi kewajiban penting.

Sungguh bukan guyonan jikalau prajurit terlatih harus menjadi korban terlebih dahulu baru anggaran untuk alutsista disorot. Ketahanan negara seharusnya menjadi hal terpenting karena ketahanan atau militer adalah senjata politik yang sangat melekat pada masyarakat khususnya di mata negara lain. Jika ketahanannya saja sudah kelihatan lemah seperti ini tidak menutup kemungkinan negara lain akan meremehkan dan menjadi ajang rebutan kepentingan negara-negara besar.

Bukankah ngeri jika negara Indonesia yang mempunyai pulau-pulau yang sangat memukau akan terpecah belah jika ketahanan negaranya dianggap lemah? Naudzubillah.

Negara pengemban kapitalis sudah tak heran akan berbuat demikian. Dibuat gagu jika disuruh menggelontorkan dana untuk kepentingan rakyatnya sendiri apalagi untuk ketahanan negara yang memang dananya tak akan sedikit. Selalu ada alasan. Padahal infrastuktur terus berjalan tanpa hambatan. Kenapa untuk benteng negara sendiri sangat pelit?

Berbeda jika Islam jadi ideologi. Ketahanan negara pasti akan menjadi yang terpenting. Dari sudut kemiliteran Islam bukan hanya menjadikan ketahanan negara tapi sebagai alat politik untuk menyebarluaskan Islam ke seluruh dunia dengan jalan dakwah dan jihad. Kepentingan itu merunut pada kewajiban yang Allah Swt. tetapkan pada setiap hamba yang menjadikan Islam ideologi bukan hanya sekadar ibadah saja.

Pertahanan militer Islam pun bukan kaleng-kaleng semata. Melainkan setiap individu pasukan akan dibekali dengan ilmu dan peralatan perang yang canggih. Masalah dana? Sudah di danai oleh baitul mal yang bersumber dari fa’i, jizyah, kharaj dah ushr.

Islam (Khilafah) sungguh tak setengah-setengah dalam memimpin. Dengan kemiliteran yang canggih seperti itu Khilafah mendapat kejayaan yang gemilang cukup lama di dunia ini. Karena Negara berperan secara mutlak dan setiap prajurit terdorong oleh landasan aqidah yang kuat untuk berjihad.

Wallahu ‘alam bi shawwab.

Facebook
Twitter
LinkedIn
Pinterest
Pocket
WhatsApp

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *