Mudik Ala Covid

Facebook
Twitter
LinkedIn
Pinterest
Pocket
WhatsApp

Oleh Agung Andayani

 

Sudah dua kali Ramadhan kita lalui bersama dengan covid. Menjelang akhir Ramadhan, umat muslim dinegeri ini memiliki tradisi mudik atau pulang kampung. Selama pandemi covid dalam rangka menekan penyebaran covid maka negara mengeluarkan suatu kebijakan.

Untuk Ramadhan 1442 H (tahun 2021) negara mengeluarkan kebijakan dilarang mudik. Namun disisi lain membuka pintu pariwisata lebar-lebar. Sedangkan Ramadhan 1441H (tahun 2020) negara mengeluaran kebijakan dilarang mudik tapi boleh pulang kampung. Rakyat pun bertanya-tanya bedanya mudik dengan pulang kampung itu apa?

Pada akhirnya kebijakan pemerintah soal mudik dengan alasan menghentikan penyebaran virus covid menjadi polemic. Karena ketidak selarasan dengan kebijakan yang lainnya. Misal, rakyat dilarang mudik namun melonggarkan perjalanan demi pariwisata. Transpotasi udara, laut dan darat di buka. Demi pariwisata, pemerintah menerima turis asing dari luar negeri. Yang ternyata setelah dilakukan test banyak turis asing yang positif covid terutama turis dari India.

Selain itu ada kepentingan sekelompok masyarakat yang menggiring kebijakan mudik menjadi kebijakan tebang pilih yang rentan dilanggar. Hal ini justru makin menggerus kepatuhan publik terhadap aturan dan dapat menimbulkan persoalan baru.

Memang hidup dalam sistem ini bikin bingung saja. Ingin memutus rantai penyebaran covid dengan melarang mudik. Disisi lain ingin menggejot ekonomi dengan membuka pintu pariwisata. Menjadi polemic kan. Yuk kita intip sistem yang lain, misal sistem Islam.

Wallahua’lam bishawab.

Facebook
Twitter
LinkedIn
Pinterest
Pocket
WhatsApp

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *