Oleh: Aminah Darminah, S.Pd.I (Muslimah Peduli Generasi)
Berbagai upaya dilakukan untuk menghilangkan ajaran Islam dari benak kaum muslimin, salah satunya dengan moderasi Islam. Istilah moderasi Islam dianggap istilah yang tidak membahayakan sebab, tujuannya dianggap sebagai upaya untuk memajukan Islam sesuai perkembangan zaman.
Salah satu langkah yang dilakuka melalui kurikulum sekolah. Sasarannya siswa MI sampai MA. Memasuki tahun 2020/2021 madrasah menggunakan kurikulum PAI dan Bahasa Arab yang baru, madrasah akan menggunakan buku yang sebelumnya telah dinilai tim penilai puslibang lektur dan khazanah keagamaan. Sebanyak 155 buku telah disiapkan, termasuk PAI akan menjadi instrumen kemajuan serta mempererat kehidupan berbangsa dan berbegara. “Materi sejarah khilafah, jihad dan moderasi beragama dalam buku ini disajikan secara integratif sehingga, siswa MI MTS dan MA dapat memperoleh literasi yang luas atas keserasian tiga materi itu dalam perkembangan peradabab Islam.” Kata Ahmad Umar direktur KSKK madrasah kemenag (detiknews, 11/7/2020).
Hal ini sejalan dengan pernyataan Kemenag Fachru Razi “Moderasi beragama harus menjadi bagian dari kurikulum dan bacaan di sekolah. Kami telah melakukan review 155 buku pelajaran, muatan tentang pemahaman keagamaan yang inklusif diperkuat.” Nilai moderasi beragama juga diinternalisasikan oleh Kemenag melalui program ToT guru dan dosen penyusun modul lembaga karakter moderat, serta madrasah ramah anak. Menag mengaku sedang mematangkan ide mennggelar lomba ceramah toleransi, menulis cerita pendek tentang toleransi. menggelar lomba karikatur toleransi dan kerukunan umat beragana (Okezone.com, 3/7/2010).
Salah satu latar belakang disusunnya kurikulum agama Islam dan bahasa arab no 183 tahun 2019. Point tantangan eksternal Pendidikan Agama Islam, semakin menguatnya faham trannasional yang berpotensi menggeser cara beragama khas Indonesia yang moderat, toleransi dan membudaya. budaya dijadikan instrumen penguat agama Islam dan nilai agama Islam akan memperkaya budaya bangsa.
Faham trannasional yang dimaksud dalam point ini salah satunya adalah khilafah, padahal dalam buku fikih kelas xxI pendekatan saintik kurikukum 2013 yang terbit tahun 2016 jelas dibahas khilafah, memuat istilah khilafah yaitu pemerintahan yang diatur berdasarkan syariah Islam. hukum mendirikan khilafah itu fardu kifayah. Sebelum direvisi sejalan dengan pemahaman lurus yang disampaikan empat mazhab besar dalam Islam.
Sejatinya, yang termasuk fahan trannasional itu adalah kapitalisme, sekularisme, demokerasi, emansipasi, yang telah diadopsi negeri ini. Sistem ekonomi mengadopsi kapitalisme liberalisme. Sistem pemerintahan mengadopsi sistem demokerasi liberal. Faham trannasional inilah yang telah merusak tatanan kehidupan masyarakat, kehidupan beragama, berbangsa.
Liberalisme telah memisahkan ajaran Islam yang sempurna yang mencangkup seluruh aspek kehidupan. Agama dianggap urusan individu, agama tidak boleh masuk dalam kehidupan.
Moderasi Islam sesungguhnya gagasan Islam liberal dan sekuler. Sehingga mengaburkan ajaran Islam yang benar. Moderasi Islam hakekatnya menjadikan seorang muslim memiliki faham moderat. Moderat dijadikan alasan untuk menolak sebagian hukum Islam terutama yang terkait dengan sistem politik dan pemerintahan. Sistem politik dan pemerinyahan membebek pada barat. Maka tidak aneh jika sikap moderat ini membolehkan wanita muslimah menikah dengan non muslim, orang kafir menjadi penguasa, menganggap tidak perlu hukum syariah diterapkan secara formal.
Islam ajaran yang sempurna, kesempurnaan Islam ditunjukkan secara praktis dalam kehidupan Rosulullah saw dan para sahabatnya. Beberapa keistimewaan Islam:
Pertama, standar Islam dalam kehidupan. Islam mengatur aspek kehidupan manusia, mengeluarkan manusia dari kegelapan menuju cahaya. Standar dalam kehidupan yaitu dengan berpegang teguh kepada alquran dan sunnah. Semua perkara dikembalikan kepada keduanya. Termasuk tradisi dan adat istiadat wajib di atas rel Islam. Rosulullah dan para sahabat sudah membutikan ketika Islam dijadikan standar dalam kehidupan, mampu mencetak generasi terbaik. Mampu menguasai sain dan tehnologi maka, lahirlah ahli kedokteran, ahli pengobatan, penemu angka nol, penemu helikopter dll.
Kedua, Kesempurnaan dinul Islam. Ajaran Islam mencangkup seluruh aspek kehidupan. Rasulullah dan para sahabat dilanjutkan para khalifah mampu menyelesaikan seluruh persoalan manusia baik ekonomi, pendidikan, hukum, budaya, politik, keamanan dan pemerintahan. Hasilnya penyimpangan dan pelanggaran terhadap syarian jumlahnya sangat sedikit dalam rentan 13 abad. Tidak ada diskriminasi terhadap agama, suku dan budaya tertentu, memberikan kebebasan kepada nonuslim untuk beribadah sesuai agamanya, haknya sebagai warga negara dipenuhi oleh negara. Keadilan dapat dirasakan seluruh warga masyarakat baik muslim maupun non muslin .
Sejarah sudah membuktikan bahwa Islam mampu menguasai tiga perempat dunia, dengan menerapkan Islam yang dibawa Rosulullah saw. Moderasi Islam saat ini hakekatnya menjauhkan ummat Islam dari Ajaran yang dibawa Rosulullah saw, saatnya umat sadar untuk menolak setiap upaya mengaburkan ajaran Islam atas nama moderasi.
Wallahualam.