Moderasi Beragama Benarkah Menguatkan Keimanan Para Pelajar?

Facebook
Twitter
LinkedIn
Pinterest
Pocket
WhatsApp

Moderasi Beragama Benarkah Menguatkan Keimanan Para Pelajar?

Oleh : Suhirnan, S.Pd

Moderasi beragama kini telah masuk di lingkungan pendidikan. Seperti yang dilakukan oleh Ibu Negara Iriana Joko Widodo dalam sosialisasi moderat sejak dini di sekolah-sekolah. Harapan dari moderasi beragama ini adalah untuk membentuk generasi bangsa ke arah yang lebih baik.

 

Di samping itu, untuk keberhasilan moderasi ini dibuatlah sosialisasi bertajuk dengan tema “Cinta Tuhan dengan Mencintai Indonesia” yang dihadiri kurang lebih 500 pelajar dan istri menteri yang telah tergabung dalam Organisasi Aksi Solidaritas Era (OASE) KIM di kota Balikpapan. Ratusan pelajar lintas agama ini berasal dari sekolah madrasah aliyah dan SMA se-kota Balikpapan yang bernaung di bawah Kementerian Agama (Kemenag) dan (Kemendikbudristek). Istri Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas mengungkapkan bahwa kegiatan ini sengaja menyasar kalangan pelajar sebagai upaya menanamkan nilai-nilai moderasi beragama sejak dini. (detikhikmah, 11/9/2024)

Gaungan demi gaungan telah dilakukan dalam kegiatan sosialiasi agar generasi muda bangsa memahami mengenai moderasi beragama ini. Tapi fakta yang terjadi di lapangan justru membuat khawatir sebab remaja termasuk pelajar terjadi dekadensi moral yang kian hari semakin parah. Banyak diantaranya terjadi kasus perudungan, seks bebas, aborsi, narkoba, kriminalitas dan masih banyak lagi kasus lainnya. Tentu untuk mengatasi ini perlu penanganan yang serius demi terwujudnya generasi gemilang. Tapi nyatanya pemerintah menyolusi dengan pengarusan moderasi beragama yang tidak ada kaitannya dengan akar persoalan generasi.

Moderasi bergama diinstitusi pendidikan pada dasarnya ditunjukkan untuk menangkal radikalisme. Ide-ide radikalisme yang dimaksud adalah kelompok dakwah yang mendakwakan umat agar pemudanya menjadikannya Islam sebagai ideologi atau sistem dalam kehidupan. Sehingga para pemuda mengetahui baik atau buruk suatu perbuatan, namun lagi-lagi dibuat narasi seakan ideologi Islam tersebut sebagai musuh ideologi kapitalisme yang diemban saat ini. Karena realitanya moderasi beragama ini dibuat agar generasi memiliki profil moderat dalam beragama, tetapi justru menjauhkan profil kepribadian Islam dengan kehidupan anak bangsa yang semakin rusak.

Sehingga nampak bahwa yang menjadi kekhawatiran negara itu bukan kerusakan moral remaja, melainkan ancaman kebangkitan Islam. Penguasa sedang menjalankan peran sebagai penjaga sistem sesuai arahan Barat. Sistem yang diemban hari ini sistem sekuler kapitalisme buatan Barat, tentu moderasi beragama adalah proyek Barat yang dimaknai untuk menerima pemikiran liberal seperti HAM, pluralisme, kesetaraan gender dan ide-ide barat lainnya dan menjauhkan agama dengan kehidupan. Bukankah ini berbahaya dan mengkhawatirkan masa depan bangsa?

 

Sungguh miris, sebab tidak akan kaitannya dengan solusi yang ditawarkan Pemerintah. Mengenai pelajar seharusnya diarahkan pada kebangkitan moral anak bangsa untuk kemajuan negara kedepannya. Namun nihil, malah mempercampuradukan dengan pikiran Barat yang justru mengkhawatirkan masa depan bangsa. Islam bukan hanya sebagai agama spiritual saja seperti yang diaruskan oleh Barat tetapi sebagai pedoman hidup bangsa atau seluruh umat.

 

Islam adalah satu-satunya agama yang diridhai Allah SWT seperti firmannya dalam Qs Ali-Imran ayat 19:

“Sesungguhnya agama (yang diridhai) di sisi Allah ialah Islam. Tidaklah berselisih orang-orang yang telah diberi kitab kecuali setelah mereka memperoleh ilmu, karena kedengkian di antara mereka. Barangsiapa ingkar terhadap ayat-ayat Allah, maka sungguh Allah sangat cepat perhitungan-Nya.

Juga Islam diturunkan sebagi sistem kehidupan yang menjelaskan segala sesuatu persoalan, seperti dalam Qs An-Nahl ayat 89, Allah SWT berfirman :

 

“Dan kami turunkan Kitab (Al-Qur’an) kepadamu untuk menjelaskan segala sesuatu, sebagai petunjuk, serta rahmat dan kabar gembira bagi orang yang berserah diri (Muslim).”

 

Olehnya itu sebagai pelajar muslim tidak boleh terpengaruh dengan ide-ide Barat yang merusak keimanan termasuk ide moderasi beragama. Dalam Islam negara akan menjaga dan mungupgrade kualitas remaja dengan ideologi Islam melalui sistem pendidikan, yaitu untuk membentuk profil generasi muslim yang produktif, tangguh, pembangun peradaban mulia dan hanya mampu dicetak bila berada dalam naungan Islam, yaitu Khilafah.

Wallahu a’lam bishawab

 

 

 

 

 

 

Facebook
Twitter
LinkedIn
Pinterest
Pocket
WhatsApp

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *