Lagi – lagi Prancis Menyerang Islam

Facebook
Twitter
LinkedIn
Pinterest
Pocket
WhatsApp

Oleh : Yauma Bunga Yusyananda (Anggota Komunitas Ksatria Aksara Kota Bandung)

 

Belum tuntas perihal penghinaan terhadap Rasulullah dengan karikatur yang dipajang di gedung pemerintahan, Prancis yang dipimpin oleh Emmanuel Macron sebagai presiden, mengeluarkan ultimatum selama 15 hari kepada Dewan Ibadah Muslim Prancis (CFCM/Conseil Français du Culte Musulman) untuk menandatangani piagam “Nilai-nilai Republik.”  Dalam piagam tersebut Macron ingin Dewan Ibadah Muslim Prancis bersepakat bahwa Islam hanya sekedar agama dan bukan gerakan politik. Tidak hanya itu, Macron akan membubarkan LSM Muslim jika “tindakan mereka mengancam martabat manusia” atau jika mereka “melakukan tekanan psikologis atau fisik pada orang lain.” (www.cnbcindonesia.com 22/11/2020)

Melihat bahasan tersebut, Prancis sudah sangat terang-terangan sikapnya terhadap Islam. Prancis memaksa agara Islam hanya cukup dijadikan sekedar agama bukan pandangan hidup yang mengatur segala aspek kehidupan.

Bahkan perlakuan pembubaran didapatkan oleh BarakaCity sebuah Badan amal Muslim terbesar Prancis,  yang telah ditutup oleh Menteri Dalam Negeri Prancis, Gerald Darmanin, tanpa pengawasan yudisial. Pendirinya, Idriss Sihamed, baru-baru ini berbicara dengan TRT World dan mengatakan penutupan itu bermotif politik. Pasalnya standar dari tindakan muslim yang mengancam martabat manusia serta muslim yang melakukan tekanan psikologis ataupun fisik sangat tidakjelas standar aturan dari pihak prancis. (www.cnbcindonesia.com 22/11/2020)

Islam politik bukan gerakan terorisme

Kita mungkin saja berspekulasi bahwa yang dimaksud Prancis adalah gerakan terorisme ataupun sparatisme, namun jika melihat korbannya adalah badan amal muslim yang cenderung bergerak dalam sosial dan tolong menolong maka tindakan politik yang mencurigakan sudah terjadi.

Lagi-lagi Prancis menyerang Islam, agar Islam tidak campur tangan dalam berpolitik padahal politik dalam Islam adalah mengurusi urusan umat bukan gerakan yang dimaksud dalam pandangan Prancis. Dan bukan wewenang Prancis untuk mengatur kaum Muslimin, karena sejatinya jika Prancis menyudutkan Muslim Prancis, kabar itu akan membuat marah dan menaikkan komentar seluruh Muslim di dunia, layaknya pemboikotan barang – barang Prancis.

Namun, dengan ini semakin jelas bahwa Islam dibenci karena kebangkitannya. Orang-orang semakin mencari dan memaknai Islam di dalam kehidupan mereka. Dan tindakan pemboikotan produk Prancis tidaklah cukup untuk membungkam Prancis sebagai representasi Barat yang membenci kaum Musilimin. Kaum muslimin harus menyadari bahwa yang Barat takutkan adalah kebangkitan pemikiran Islam yang sadar secara komprehensif bahwa Islam layak menjadi aturan di Bumi. Islam tidak diskriminatif dengan kaum non-muslim, Islam menjunjung tinggi peradaban sebagaimana yang dicontohkan Rasulullah dalam kehidupannya sat memimpin negara di Madinah. Rasulullah tidak hanya menjadi pemimpin bagi kaum Muslimin saja, namun seluruh agama dengan pengaturan yang sudah ada dan disepakati dalam Piagam Madinah berdasarkan Islam yang sesuai fitrah seluruh manusia.

Jangan komentar, sebelum belajar.

Maka ketika kita ingin mengetahui hal tersebut, tidak cukup menjadikan Islam kita sebagai agama atau hanya sekedar identitas formal. Islam mampu memimpin dunia karena aturannya berasal dari Allah Subhanahu wata’ala yang mengatur alam semesta. Allah yang mengerti manusia karena Allah yang menciptakan manusia. Dan dikenallah Islam politik, yang tidak rakus dalam menguasai sumber daya namun memanfaatkan seluruh sumber daya untuk kesejahteraan rakyat bukan segelintir orang saja, namun seluruhnya. Bukankah kita rindu dengan kondisi dimana sluruh rakayt mendapatkan kesejahteraan selayaknya yang dikisahkan pada masa pemerintahan Khalifah Umar bin Abdul ‘Aziz yang tidak ada satupun rakyat yang mau menjadi penerima zakat karena kehidupan mereka sudah sejahtera dalam naungan Islam.

Tidak cukup sekedar boikot barang Prancis, tak cukup juga hanya sekedar menerapkan Islam secara individual atau komunitas. Barat melalui Prancis sudah sangat menghinakan Islam. Sudah saatnya,  kita perlu belajar dan sadar bahwa Islam yang hakiki adalah Islam yang mampu membungkam Barat untuk menghentikan pelecehannya terhadap Islam ataupun penyerangan fisik terhadap kaum muslimin. Kita butuh pelindung yang mampu melindungi seluruh kaum muslmin di dunia, maka kaum muslimin perlu memiliki kesadaran yang utuh memahami Islam politik dan bergerak bersama untuk menjadi kesatuan tanpa sekat bangsa yang seolah menjadi musuh bagi yang lain. Karena muslim seluruh dunia adalah saudara, dan musuh nyata Islam hanyalah Barat yang selalu berulah menyakiti kaum muslimin. Dan persatuan Islam hanya mampu terwujud pada sistem warisan Rasulullah yakni Khilafah Islamiyyah, mari mulai berbenah dan sama-sama memperjuangkannya untuk masa depan islam.

Wallahu Al Musta’an.

Facebook
Twitter
LinkedIn
Pinterest
Pocket
WhatsApp

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *