Korean Wave, Menginspirasi atau Merusak?

Facebook
Twitter
LinkedIn
Pinterest
Pocket
WhatsApp

Oleh : Novita Catur

Beberapa waktu lalu wakil presiden Ma’aruf Amin mengatakan bahwa K-POP dan Drakor itu bisa menginspirasi anak anak muda di Indonesia untuk berkarya.

“Maraknya budaya K-Pop di harapkan juga dapat menginspirasi munculnya kreatifitas anak muda Indonesia dalam berkreasi dan mengenalkan keragaman budaya Indonesia ke luar negeri,” kata Ma’aruf amin dalam keterangannya untuk peringatan 100 tahun kedatangan orang Korea di Indonesia. Ahad(20/9/20).

Dalam dunia Drakor banyak adegan yang sama sekali tidak mendidik untuk di pertontonkan bahkan cenderung adegan negatif seperti ciuman, pelukkan, bahkan adegan seks. Ini akan merusak otak generasi muda yang mana mereka akan mengikuti hal yang sangat tidak patut untuk dicontoh.

Jadi generasi muda anak Indonesia khususnya perempuan selalu menonton atau bahkan mencontoh perilaku mereka. Mungkin iya akan menginspirasi, tapi  uka inspirasi positif. Melainkan justru menginspirasi untuk melakukan hal yang sama seperti adegan tersebut. Maka, itu hanya akan merusak diri mereka.

Faktanya saja, sekarang banyak penggemar film Korea yang meniru gaya fashionnya atau cara berpakaiannya seperti memakai baju ketat dan rok mini juga mengikuti pergaulan yang bebas.

Maka jangan heran jika banyak kita temui perempuan khususnya muslimah yang tidak menutup aurat, pacaran, dan joget ala-ala mereka dengan tik-tokan. Karena yang mereka contoh itu artis-artis Korea bukan Nabi Muhammad SAW, para sahabat, atau sohabiyah.

Pernyataan Wapres itu sangat disayangkan. K-Pop di jadikan inspirasi tapi hafidz Qur’an malah di anggap radikal serta dimusuhi. Beginilah jika hanya ekonomi yang dikedepankan tanpa memikirkan apa akibatnya.

“Korean Wave” atau gelombang Korea di gencarkan, karena rakyat terutama generasi muda sudah terlanjur cinta. Sehingga dengan begitu apapun tentang Korea akan laris manis dan keuntungan para pengusaha kapitalis semakin naik drastis. Tetapi sungguh disayangkan, efek buruk terhadap generasi tidak diperhatikan.

Maka hendaknya kita memberikan inspirasi kepada anak-anak muda Indonesia ini dengan mengajarkan mereka agama dan berdakwah. Kita berikan inspirasi pada mereka seperti Muhammad Al Fatih yang di umur 21 sudah menaklukan Konstantinopel. Berjuang untuk Islam dan menjadikan Nabi Muhammad SAW sebagai suri tauladan yang patut di contoh. Kita jadikan inspirasi perjuangannya dalam mendakwahkan Islam. Dan ini hanya bisa diwujudkan di bawah naungan khilafah islamiyah.

Wallahu a’lam bishowab.

Facebook
Twitter
LinkedIn
Pinterest
Pocket
WhatsApp

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *