Konten Tak Wajar Diterjang, Waspadalah!

Facebook
Twitter
LinkedIn
Pinterest
Pocket
WhatsApp

Konten Tak Wajar Diterjang, Waspadalah!

 

Ummu Faiha Hasna

(Pena Muslimah Cilacap)

 

Tidak sepatutnya seorang muslim menjadi orang yang gila popularitas. Hanya Demi konten dan popularitas semua dilakukan, hanya demi popularitas, konten tak wajar diterjang, waspadalah! Semua akan ada pertanggungjawabannya di sisi Allah. Namun jika Allah memberikan kepada dirimu popularitas, maka alangkah lebih baiknya digunakan untuk menyebarkan kebaikan & ketakwaan.

Masalah eksploitasi anak kini semakin banyak terjadi, eksploitasi anak yaitu pendayagunaan anak atau pemanfaatan anak untuk keuntungan mereka yang melakukannya (dari orangtua sendiri maupun orang lain yang melakukan). Di Indonesia sudah banyak terjadi kasus-kasus eksploitasi anak seperti salah satunya adalah Seorang ibu YouTuber dengan 30 juta subscriber menayangkan bayinya di atas jetski tanpa jaket pelampung, memicu kekhawatiran di kalangan pemirsa. Di dalam video yang diunggah sang Ibu YouTuber di akun instagramnya sang anak hanya digendong oleh suami yang mengendarai jetski. Sang ibu YouTuber dan suaminya sama-sama menggunakan pelampung sedangkan bayi yang belum genap satu tahun tidak dikenakan pelampung.

Ramai warganet menegur kelakuan sang Ibu YouTuber lewat kolom komentar miliknya . “Jangan sampai diikuti sama ibu-ibu muda yang lain, bersyukur kalau tidak ada apa-apa..bukan mau ngedoain yang gak baik ngeri aja kalau bayinya yang tenggelam. Masih banyak permainan mengedukasi yang mengedukasi yang aman tidak buat anak trauma” @e*****2 (lombokinsider,05/01/2023)

Banyak warganet lain yang mempertanyakan sang Ibu YouTuber atas bayinya, “Ini termasuk eksploitasi anak apa nggak ya?” Di sisi lain, kata ekstrim di video sang YouTuber sudah cukup untuk menggambarkan bahwa itu berbahaya untuk si bayi, tulisnya bahkan di beberapa media asing ikut menyoroti aksi YouTuber. Salah satu South China Morning Post atau SCMP yang menyebut tidak ada aturan soal larangan orang tua membawa anak naik jetski. Namun media tersebut melaporkan sebagian besar pedoman dadi pabrik jetski merekomendasikan agar seluruh penumpangnya harus bisa menyentuh lantai jetski secara aman dengan dua kakinya. Dengan kata lain, bayi yang kakinya belum sampai sebaiknya tidak naik jetski.

Popularitas memang telah menjadi salah satu tujuan yang ingin diraih oleh sebagian besar manusia di kehidupan hari ini.Mirisnya, popularitas membuat seseorang abai akan hal yang harus dijaga bahkan keselamatan anaknya sendiri yang masih bayi.

Motivasi (dorongan)eksistensi diri bisa menjadi hal yang membahayakan keselamatan sementara arus kehidupan justru dikuasai hal ini. Ditambah lagi popularitas dalam sistem kehidupan kapitalisme sekuler menjadi sumber pundi – pundi uang yang menggiurkan. Tak heran masyarakat yang sudah terpengaruh gaya hidup materialis dan hedonis beramai -ramai memilih atau bahkan beralih profesi menjadi konten kreator YouTuber.

Penerapan sistem kapitalis dalam segala aspek kehidupan, termasuk pendidikan menjadikan para ibu tidak memahami perannya sebagai pengasuh, pelindung dan pendidik anak-anaknya.

Bedanya dalam Islam, Islam sebagai din yang sempurna telah memposisikan anak sebagai anugerah dan amanah dari Allah Subhanahu wata’ala yang harus dipertanggungjawabkan oleh setiap orang tua. Di samping itu, Nak adalah aset generasi mendatang yang memegang estafet perjuangan kedua orang tuanya. Orang tua diberi amanah oleh Allah dengan kehadiran anak bukan hanya untuk kehidupan di dunia semata, melainkan juga untuk kehidupan di akhirat. Dalam Islam orang tua wajib menjaga tumbuh kembang anak dengan penuh kasih sayang dan kesabaran.

Karena itulah Islam memberi tuntunan bagaimana seorang perempuan dan ibu menjalankan kehidupan termasuk dalam menjaga keselamatan anak. Tidak hanya itu, Islam juga mewajibkan negara untuk menjadi pelindung setiap rakyatnya termasuk anak-anak. Islam mewajibkan orang tua untuk mempersiapkannya untuk menjaga keselamatan anak sejak dalam kandungan hingga dilahirkan. Kemudian berlanjut sampai anak dewasa dan siap membangun keluarga sendiri. Bahkan terkadang orang tua masih dibutuhkan untuk mengawali kehidupan hidupnya sehingga anak tetap terjaga dalam kehidupan yang baik. Melalui sistem pendidikan yang berbasis akidah Islam orang tua dibekali oleh negara untuk memahami kewajiban-kewajiban yang melekat pada orangtua ketika memiliki anak. Sistem pendidikan ini juga membentuk para orang tua memahami bahwa tujuan tertinggi hidup menjalani agama adalah tujuan tertinggi mendapatkan keridhoan Allah subhanahu wata’ala bukan untuk mendapatkan materi atau harta sebanyak-banyaknya hingga melalaikan perkara halal haram.

Oleh karena itu, memperhatikan dan mempersiapkan strategi pengasuhan dan pendidikan yang baik harus terus diupayakan oleh orang tua. Dan salah satu hak yang harus dipenuhi orang tua dan negara atas anak adalah mendapatkan perlindungan dan keamanan. Perlindungan dan keamanan yang dimaksud adalah perlindungan dari berbagai macam ancaman, kekerasan baik fisik maupun psikis, serta hal lain yang membahayakan anak. Artinya orang tua dilarang melakukan eksploitasi anak dalam bentuk apapun.

Negara akan hadir sebagai pihak yang menjalankan sanksi sesuai hukum syariat. Jika terjadi eksploitasi anak meski dilakukan oleh orang tuanya sendiri. Seluruh aturan yang menjamin hak perlindungan atas anak ini hanya akan terwujud dalam sistem kehidupan yang diberkahi oleh Allah yakni sistem Islam secara menyeluruh yang diterapkan di bawah sistem pemerintahan Islam, yaitu Khil4f4h.

Wallahua’lam Bishshawaab.

Facebook
Twitter
LinkedIn
Pinterest
Pocket
WhatsApp

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *