Konglomerat Dimanjakan Rakyat Semakin di sengsarakan

Facebook
Twitter
LinkedIn
Pinterest
Pocket
WhatsApp

Oleh : Wida Ummu Azzam

Pemerintah dalam hal ini Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral berencana mencabut subsidi tabung gas elpiji 3 kg pada pertengahan tahun ini. Konsekuensinya, harga gas elpiji 3 Kg akan mengalami kenaikan.   Dicabutnya subsidi pada tabung gas elpiji 3 kg diperkirakan mencapai Rp 35.000 per tabung. Hal ini berdasarkan hitungan harga tabung gas elpiji 12 kg seharga Rp 139 ribu.

Artinya, harga jual tabung gas elpiji per kg mencapai Rp 11.583. Maka, diperkirakan harga tabung gas elpiji 3 kg mencapai Rp 34.749 per tabung.Kamis, 16 Jan 2020 12:17 WIB (m.detik.com)

Begitupun, hal yang dilakukan oleh Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) dan Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) setuju untuk menghapus tenaga kerja honorer, pegawai tidak tetap serta status kepegawaian lainnya dari tubuh pemerintahan.

Hal ini disampaikan melalui rapat kerja persiapan pelaksanaan seleksi CPNS periode 2019-2020 di Kompleks Gedung DPR MPR,Jakarta,(20/01/2020).Selasa,21 Jan 2020,07:30 WIB (Liputan6.com)

Begitulah gambaran kondisi masyarakat saat ini kehidupan ekonomi dari hari ke hari justru terasa sempit. Mencari penghidupan di sistem kapitalis tambah meringis. Entah sampai kapan penderitaan rakyat ini akan segera berakhir. Seolah-olah penguasa di rezim korporatokrasi tidak memiliki hati lagi. Sudah terbungkam dengan berbagai pinjaman utang dari negara pemberi utang yaitu Cina dan Amerika. Ironisnya, justru konglomerat mendapatkan intensif dari pemerintah.
Sudah sulit makin terlilit,bukannya menyejahterakan rakyat malah memberikan intensif untuk para konglomerat:

Diantaranya,Lima perusahaan sawit berskala besar mendapatkan subsidi dari Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) dengan total mencapai Rp7,5 triliun sepanjang Januari—September 2017.

Lima perusahaan sawit itu terdiri dari Wilmar Group, Darmex Agro Group, Musim Mas, First Resources, dan Louis Dreyfus Company (LDC). Berdasarkan data yang diperoleh CNNIndonesia.com, Wilmar Group mendapatkan nilai subsidi terbesar, yakni Rp4,16 triliun.

Padahal, setoran yang diberikan Wilmar Group hanya senilai Rp1,32 triliun.Rabu,17/01/2018 (CNNIndonesia.com)

Melihat fakta diatas semakin banyaknya kezaliman rezim korporatokrasi saat ini. Sistem kapitalisme menambah deret panjang betapa hidup di alam korporatokrasi begitu menyengsarakan. Negara bukan lagi melayani kepentingan rakyat, tetapi melayani kepentingan korporasi. Pemerintah tak ubahnya pedagang dan rakyat pembelinya. Mencabut subsidi rakyat tapi malah memberi banyak insentif utk korporasi,

Subsidi hanya salah satu resep kapitalis dalam mengatasi gejolak rakyat, bukan wujud tanggung jawab negara untuk melayani dan menjamin pemenuhan kebutuhan rakyat.
Inilah yang terjadi pada negara yang menganut kapitalisme liberal. Pemerintah tak ubahnya kumpulan pemodal yang menjadi kendali kekuasaan.

Semua sektor dibisniskan, mulai dari kebutuhan pokok, hingga sarana infrastruktur. Begitu pula yang terjadi pada jasa layanan publik,tak luput dari incaran kapitalistik.
Harapan rakyat ditahun baru seolah terhempas begitu saja saat kebijakan yang ada tidak sama sekali tak memihak kepada mereka. Hingga sampai puncaknya mereka akan bertanya:kemana pemimpin kami? kemana saat kami membutuhkan perlindungan ?

Bukti Pelayanan saat Islam Berkuasa

Islam adalah solusi jitu atas masalah yang dihadapi oleh manusia. Memberikan solusi sesuai fitrah manusia. Hal ini bisa kita temui di sepanjang sejarah Islam pada saat masih berjaya.

Islam mengatur pemberian layanan pada seluruh warga tanpa diskriminasi (kaya dan miskin). Islam telah mewajibkan terealisasinya jaminan atas pemenuhan kebutuhan pokok individu dan masyarakat. Islam memberikan serangkaian hukum syariat untuk menjamin pemenuhan kebutuhan pokok bagi tiap individu rakyat langsung dan tak langsung oleh laki-laki, keluarga, masyarakat dan negara.
Negara wajib memenuhi kebutuhan dasar rakyat seperti tercantum dalam hadis:

“Siapa saja dari kalian yang bangun pagi dalam keadaan hatinya aman/damai,sehat badannya dan memiliki makan hariannya maka seolah-olah telah dikumpulkan dunia untuk dirinya dunia dengan seliruh sisinya. ” (HR.at-Tirmidzi,Ibnu Majah,al-Bukhari).

Dalam hadis diatas, Rasulullah Saw menunjukan betapa pentingnya pemenuhan kebutuhan-kebutuhan pokok bagi individu dan umat.Beliau menjelaskan bahwa ketersediaan kebutuhan-kebutuhan itu bagi seseorang membuat dirinya seperti memperoleh dunia secara keseluruhan. Penjelasan hadis tersebut sebagai kiasan dari pentingnya kebutuhan-kebutuhan pokok.

Gas elpiji merupakan salahsatu dari tiga unsur yang telah diatur sebagai kepemilikan bersama kaum muslimin. Rasulullah Saw bersabda,
“Kaum muslim sama-sama membutuhkan (berserikat) pada tiga perkara: padang ,air dan api. ” (HR.Abu Dawud dan Ibn Majah).

Maka dalil tersebut menegaskan bahwa sarana umum yang diperlukan oleh seluruh warga negara untuk keperluan sehari-hari seperti air, saluran irigasi, hutan, sumber energi, pembangkit listrik. Sejatinya semua yang ada dimuka bumi ini adalah ciptaan Allah yang bisa dinikmati semua orang. Khususnya jika barang tersebut adalah kepemilikan umum seharusnya tidak di privatisasi oleh individu ataupun golongan tertentu .
Seharusnya potensi-potensi alam di kelola secara amanah oleh negara dan hasilnya dibagikan kepada rakyat,hasilnya bisa dirasakan oleh rakyat secara langsung atau tidak langsung. Mengingatkan kita kerinduan akan hadirnya pemimpin sejati yang bisa meriayah dengan baik hak-hak rakyatnya.

Sudah saatnya kita kembalikan riayah negeri ini kepada syariat islam. Sebuah pengaturan terbaik dari sang pencipta yang akan memberikan pelayanan terbaik bagi seluruh umat manusia.
Wallahu a’lam bish ashowab.

Facebook
Twitter
LinkedIn
Pinterest
Pocket
WhatsApp

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *